{24} Kembali

223 30 2
                                    

"HAH."teriak ketiganya bersamaan melihat apa yang ada didalam ruangan tersebut.Mereka saling melirik satu sama lain.

"Buset dah,badan gue sakit semua.Didalam cuma ada lemari tua kayak gitu."ucap Rio kesal.

"Gue kira disini ada orang."gumam Albar.

"Kita cari kebawah aja kalau gitu."usul Alfin yang diangguki keduanya.

Mereka pun melangkah keluar.Alfin yang memang berada dibelakang sendiri mendegar suara seperti barang jatuh.Ia pun menoleh tapi tidak mendapati apa-apa disekitarnya.Didalam ruangan tersebut hanya ada lemari yang berada paling pojok.

"Gue kayak denger sesuatu deh."ucap Alfin membuat Rio dan Albar menghentikan langkahnya.

"Dimana."tanya Albar.

"Disini,tapi nggak tau apa."ucap Alfin matanya masih menyelusuri ruangan tersebut.

"Gue curiga sama lemarinya."lanjut Alfin.

"Kita buka aja."ucap Rio.

Mereka mendekati lemari tersebut.Dengan perlahan Alfin membukanya.Pintu pun terbuka dan mereka semua terkejut.

"AGATHA!!"teriak Alfin sambil menunduk melihat Agatha.

Didalam lemari tersebut Agatha duduk dalam keadan tangan dan kaki terikat.Ditambah sapu tangan yang membungkam mulutnya.

Agatha yang mendengar suara yang diharapkannya pun bergetar menahan tangis.Tapi sekuat apapun ia menahannya air mata itu tetap saja mengalir dengan deras dipipinya.

Alfin segera menggendong Agatha.Melepas semua tali yang mengikat kekasihnya itu dan sapu tangan yang mebungkam mulut Agatha.

"Alfin."ucap Agatha lemah sambil berhambur masuk kedalam pelukan Alfin.Bahunya bergetar hebat.

"Aku takut...hiks..hiks..."lirih Agatha.

"Kamu jangan takut ya.Aku disini,kita pulang sekarang."Alfin berniat membantu Agatha berdiri.Agatha merasakan pusing yang sangat luar biasa.Pandangannya memburam dan gelap.

"Tha."ucap ketiganya spontan melihat Agatha pingsan.

Alfin merasa khawatir dengan keadaan kekasihnya tersebut.Ia janji akan membalas perbuatan orang yang telah membuat Agatha seperti ini.

"Ayo kita susul yang lain kebawah."ucap Alfin sambil menggendong Agatha.

Mereka pun turun dan mendapati Vano,Levan,dan Fandi yang baru saja dari halaman belakang.

"Kita nggak nemuin ap..."ucapan Vano menggantung melihat Agatha yang ada digendongan Alfin.

"Kita langsung pulang aja.Biar Agatha cepat dapat perawatan."ucap Alfin.

Baru saja mereka akan mencapai pintu.Tiba-tiba pintu itu terbuka dengan kasar.Keadaan yang tidak ada cahaya menyulitkan mereka untuk melihat siapa pelakunya.Tiba-tiba lampu pun menyala walau sangat minim.

"MICHEL?!"mereka sontak terkejut.

"Apa?kaget ya gue ada disini?"Michel tersenyum miring.

"Ngapain kesini,Agatha udah ketemu.Kita mau pulang.Kalau lo mau jenguk besok aja."ucap Vano.

"Hah?Jadi kalian udah bisa nemuin Agatha?"tanya Michel.

"Maksud lo apa?Atau jangan-jangan lo yang culik Agatha!!!"ucap Alfin sambil berjalan kerah depan.Memang ia tadi dibelakang jadi wajar saja tidak kelihatan.

"Kalau iya kenapa."tanya Michel.

Alfin menggeram marah.Jadi dalang dibalik semua kejadian ini adalah Michel?!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang