{9} Kejutan Michel

375 41 17
                                    

"Menolak cinta seseorang bukanlah tindakan jahat. Sebenarnya ia hanya ingin menjaga perasaan seseorang yang memang sepantasnya untuk dijaga."

~Agatha~

"Lo ngapain ngajakin gue kesini?" tanya Agatha.

Di depannya terpampang jelas danau yang sangat indah. Di tengah danau ada bunga teratai berwarna putih. Ditambah suasana yang menyejukkan membuat Agatha betah jika berlama-lama di sana.

"Gue mau kasih kejutan buat lo," jawab Michel.

"Kejutan apa?" tanya Agatha penasaran.

Tiba-tiba Michel memberikan sebuket bunga dari belakang punggungnya. Entah sejak kapan bunga itu ada disana, Agatha juga tidak tahu.

Michel menyodorkan bunga itu kepada Agatha membuat cewek itu menatap Michel bingung.

"Gue tau lo sama Alfin cuma pura-pura pacaran," ucap Michel tiba-tiba membuat Agatha terkejut. Padahal keduanya tidak ada yang membocorkan hal tersebut. Lalu kenapa Michel bisa mengetahuinya?

"Sok tau lo," jawab Agatha menutupi rasa gugupnya.

"Gue denger sendiri waktu kalian ngomong di taman belakang sekolah."

"Lo nguping?" tanya Agatha lagi-lagi terkejut dengan ucapan cowok blasteran di depannya ini.

"Gak sengaja lewat waktu itu," jawab Michel.

"Karena lo gak ada hubungan apapun sama Alfin. Gue mau ngomong penting sama lo," ucap Michel menatap Agatha lekat.

"Mungkin ini terkesan cepat buat lo, karena gue juga ngerasa gitu. Bahkan kita ketemu baru beberapa bulan yang lalu. Tapi gue yakin sama perasaan gue. Gue suka sama lo," lanjutnya membuat Agatha terkejut, lagi.

"Apaan sih Chel, ngaco deh lo. Nggak mungkin lo suka sama gue." Agatha mengalihkan pandangannya ke segala arah.

"Gue beneran suka sama lo Tha. Gue mohon terima gue sebagai pacar lo," ucap Michel mengeggam tangan Agatha lembut. Meletakkan bunga yang ia bawa ke tangan Agatha membuat cewek itu tersentak.

Agatha bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Jujur ia tidak punya perasaan apapun pada Michel. Agatha sudah menganggap Michel seperti sahabatnya.

"Sorry Chel gue gak bisa. Gue sama Alfin emang pura-pura pacaran. Tapi gue juga harus ngehargaiin dia sebagai pacar gue, walaupun cuma pura-pura."

"Gue pulang dulu udah ada janji," lanjut Agatha lalu berlari meninggalkan Michel yang menatap nanar ke arah cewek itu.

"Gue akan berusaha buat lo jatuh cinta sama gue Tha," gumamMichel sambil tersenyum miris.

***

Agatha berjalan tergesa-gesa memasuki rumahnya. Merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Ia memandangi langit-langit kamarnya sambil memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu.

"Maafin gue Chel," gumam Agatha pelan.

Ia berjalan ke kamar mandi. Dirinya baru ingat kalau ia akan pergi bersama sahabat-sahabatnya. Setelah selesai Agatha mengambil ponsel dan slingbagnya. Cewek hanya mengenakan hoodie dan hotpans berwarna putih dilengkapi dengan sepatu sneakersnya.

Agatha mengendarai mobilnya dengan santai. Sesampainya di starbucks Agatha segera turun dan masuk ke dalam.

Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, mencari kedua sahabatnya yang sudah sejak tadi tiba. Cewek itu berjalan ke arah meja pojok yang berdekatan dengan kaca saat melihat Devi melambaikan tangannya

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang