{11} Miss You

365 42 18
                                    

"Tingkah lo itu aneh. Tapi entah kenapa gue malah suka."

~Agatha~

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat semua murid bersorak senang. Termasuk Agatha dan kedua sahabatnya. Mereka bergegas membereskan buku dan alat tulis lalu memasukkannya ke dalam tas.

"Baik anak-anak pelajaran kita cukupkan sampai hari ini. Jangan lupa tugasnya dikumpulkan besok. Selamat siang," ucap Bu Diah yang langsung keluar tanpa mendengarkan jawaban dari muridnya.

"Tuh guru sombongnya minta ampun," ucap Febby kesal.

"Udah biasa Bu Diah kayak gitu. Semua murid satu sekolahan juga pada tau," timpal Devi.

"Udah-udah gak baik ngomongin guru. Ayo kita pulang," lerai Agatha yang diangguki keduanya. Ketiganya berjalan beriringan di koridor yang masih terdapat beberapa siswa.

"Lo jadi pulang sama gue kan Feb?" tanya Devi.

"Iya, kan gue gak bawa mobil," jawab Febby yang diangguki Devi.

"Lo pulang sama siapa Tha? Mending bareng kita aja gimana?" tanya Devi sambil menatap Agatha.

"Iya biar seru kayak dulu," ucap Febby antusias.

"Gue pulang sama-"

"Agatha pulang bareng gue," ucap Alfin memotong ucapan Agatha.

Ketiganya menoleh kebelakang dan mendapati Alfin berdiri dengan gaya sok coolnya.

"Aelah pacarnya udah dateng. Yaudah yuk Feb kita pulang dulu. Nanti jadi kambing conge kan bahaya," ucap Devi sambil menarik tangan Febby menuju parkiran.

"Yaudah yuk gue juga nggak mau kali jadi obat tikus," ucap Febby terkekeh geli.

"Obat nyamuk Feb," ralat Devi yang dihadiahi cengiran dari Febby.

"Iya maksud gue itu."

"Kita pulang dulu ya. Jangan aneh-aneh lo berdua," ucap Devi memperingati kedua pasangan di depannya ini.

"Iya, kalian hati-hati," jawab Agatha yang diacungi jempol oleh keduanya.

Setelah kepergian Febby dan Devi keduanya saling diam, tetap berdiri di koridor seperti patung.

"Yaudah yuk pulang. Ngapain malah disini," ajak Alfin

Keduanya berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor Alfin.

"Fin, kita mampir dulu beli makan yuk. Gue laper," ajak Agatha. Padahal tadi waktu istirahat dirinya sudah makan.

"Dirumah aja," jawab Alfin acuh. Menaiki motornya yang diikuti Agatha.

"Nggak mau! Gue maunya makan diluar!"

Alfin terus saja diam, cowok itu fokus mengemudikan motornya membuat Agatha mendengus kesal.

Tiba-tiba motor Alfin berhenti di depan penjual bakso di pinggir jalan.

"Kok berhenti?" tanya Agatha.

"Katanya mau makan diluar? Yaudah ayo," jawab Alfin lalu melenggang meninggalkan Agatha yang masih diatas motor. Cewek itu melebarkan senyumnya melihat sikap Alfin.

Cowok itu memesan dua mangkuk bakso kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan.

"ALFIN!" teriak Agatha membuat Alfin terlonjak kaget di tempatnya.

Alfin menoleh ke arah Agatha yang masih duduk di atas motornya. Ia menaikkan alisnya bingung. Kenapa Agatha masih nangkring di atas motor?

"Lo nggak makan?" tanya Alfin menatap Agatha di sebrang sana.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang