{30} Graduation Party

235 20 6
                                    

Agatha meneliti penampilannya dikaca besar didalam kamarnya.Dress selutut berwarna peach melekat pas ditubuh rampingnya.Tak lupa sepatu hels berwarna hitam bersarang cantik dikakinya menambah kadar kecantikan Agatha bertambah.

Hanya dengan make up tipis saja,Agatha mampu membuat seorang Alfin melongo.Agatha terkekeh geli melihat tingkah kekasihnya tersebut.Cowok itu mengenakan jas dan celana bahan berwarna hitam yang membuat Alfin terlihat dewasa.

"Biasa aja kali liatinnya.Iya tau aku cantik."ucap Agatha sambil mengibaskan tangannya kedepan wajah Alfin.

Alfin tersadar dari lamunannya.Memandang Agatha dengan terpana.

"PD gila."elak Alfin sambil terkekeh.

Agatha hanya bergumam tidak jelas.Kembali masuk kedalam kamarnya untuk mengambil tas dan ponselnya yang tertinggal dikamar karena membukakan Alfin pintu.

"Yukk berangkat.Udah pada dateng nih yang lain."ajak Agatha yang diangguki Alfin.

Keduanya masuk kedalam mobil.Membelah Kota Jakarta pada malam hari.Kendaraan yang berlalu lalang sudah menjadi ciri khas Kota Metropolitan tersebut.

Tak sampai sepuluh menit,keduanya telah sampai diparkiran sekolah.Agatha dan Alfin turun dari mobil dan disambut heboh oleh sahabat-sahabat mereka.

"Couple goals banget etdah!!"puji Febby melihat penampilan keduanya.Mereka pun langsung masuk ke dalam aula.

Agatha dan Alfin tersenyum menanggapi.Hingga perhatian keduanya teralihkan saat Vito, mantan ketua OSIS angkatannya berdiri diatas panggung.Setelah sambutan dari Vito,acara pun dimulai.

Berbagai pentas seni dari adik kelas pun mulai ditampilkan.Dari seni tari,band dan berbagai kesenian lainnya ikut memeriahkan malam itu.

Hingga kini waktu mulai menunjukkan pukul dua belas malam.Acara yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa kelas XII.Para guru sudah membebaskan murid-muridnya untuk melanjutkan pesta.Tentunya dengan hal yang wajar.

"Berdansa?"tawar Alfin.

Belum sempat Agatha membantah,tangannya sudah ditarik lembut oleh Alfin ke tengah aula.Musik dan cahaya remang-remang sangat mendukung suasana pesta.

"Fin,aku nggak bisa dansa."ucap Agatha.

"Ikutin gerakan kaki aku aja.Nanti lama-lama bisa kok."

Dengan perlahan keduanya pun mulai menggerakan kaki mengikuti alunan musik.Dengan tangan Alfin yang berada dipinggang ramping Agatha dan tangan Agatha berada dipundak Alfin.Satu tangan mereka pun bertautan.

Walaupun diawal Agatha merasa sulit mengimbangi gerakan Alfin,tapi setelah beberapa menit mulai bisa menyesuaikan.

"Kamu cantik banget malam ini."puji Alfin menatap Agatha dengan tatapan memuja.

"Cuma malam ini?"

"Enggak lah,tiap hari kamu cantik dimata aku."

"Receh."

Keduanya pun berpandangan.Mulai menikmati dansa yang membuat mereka merasa tenang.Hingga suara tepuk tangan mulai menggema diaula membuat keduanya tersadar jika kini keduanya menjadi sorotan.

Agatha segera melepaskan tangannya yang berada dipundak Alfin.Percayalah ia sangat malu menjadi pusat perhatian.Terlebih lagi suara Levan yang menyorakinya terdengar sangat keras.

"Pulang yuk.Udah malem nih."ajak Agatha.

Alfin melihat jama yang melingkar manis ditangannya.Waktu sudah menujukkan dua dini hari.

"Yaudah yuk."

Keduanya pun pulang setelah berpamitan dengan para sahabat mereka.Diperjalanan pulang mata Agatha terasa berat.Ia sangat mengatuk dan ingin sekali tidur.Alfin yang menyadari itu pun mengelus puncak kepala Agatha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang