10

3.4K 618 196
                                    

Double deh, biar gak kesel-kesel amat ya :')

Btw mengingat semuanya bukan hal yang bagus loh HAHAHA *ketawa ala uyoungku zheyeng*


Happy reading!^^



~°~°~



"(Y/n)!"


"Im (y/n)!"


Kakiku berhenti bergerak dengan sendirinya. Tadinya aku hendak mengabaikan langkah kaki yang mengikutiku itu. Namun begitu suaranya memanggil namaku, aku menjadi tak berdaya.

Enggan menimbulkan kecurigaan dalam benaknya, aku segera berbalik. Kulihat Vernon mendekatiku.

"Ya?" Sebisa mungkin kutahan ekspresiku.

Vernon berhenti di depanku. Kedua tangannya menyentuh pundakku. "Jelaskan," titahnya.

"Jelaskan apa?"

Vernon tak melanjutkan perkataannya. Ia pasti sadar kalau aku tahu arah pembicaraannya. Tapi aku tak bisa berkata jujur. Aku takut. Bagaimana jika dugaanku mengenai kelahiran Dino benar?

Bagaimana jika aku memang tidak ditakdirkan untuk Vernon? Selalu ada masalah ketika aku bersamanya. Selalu ada hal yang memisahkan kami. Mungkin saja itu terjadi karena kami seharusnya tidak bersama.

Memikirkan itu membuat hatiku ngilu. Namun aku menjawabnya sebiasa mungkin, "Aku hanya memeriksa sesuatu.


"Perasaanku," sambungku.

Vernon menyejajarkan wajahnya denganku. Debaran jantungku meningkat, membuatku semakin sulit untuk bersandiwara. "Apa yang kau rasakan ketika menciumku?"

"Tidak ada," balasku cepat.

Vernon memicingkan mata. "Bohong."

"Untuk apa aku membohongimu?" tanyaku kemudian mendelik. "Kurasa tidak ada untungnya. Aku masih harus mencari ingatan lamaku."

"Lihat aku ...."

Aku langsung menatap matanya. Jantungku berdetak semakin cepat ketika melihat sirat kerinduan dan cinta yang biasanya ia pancarkan ketika melihatku dulu.

"Katakan sekali lagi," titahnya.

Tenggorokanku tercekat. Otakku telah memerintahkan diri untuk bicara. Namun lidahku kelu. Kalimat itu seolah tertahan di tenggorokanku.

"Perlu kubantu mengingatkanmu akan kejadian itu?"

Belum sempat kucerna kalimatnya, Vernon sudah lebih dulu mendekatkan wajah. Aku hanya terpaku pada figurnya yang semakin dekat.

Tidak ... aku tidak bisa menahan ini lebih lama ....

"Aku tidak merasakan apa pun," ucapku sebelum bibirnya benar-benar menempel denganku.

Vernon langsung berhenti. Ia tak menjauh, juga tak mendekat. Sungguh melihatnya seperti ini membuatku sakit. Tapi, mengakuinya hanya akan membuat kami lebih sakit dari ini. Apalagi jika pemikiran sialan itu benar.

"Hey, apa yang kalian berdua lakukan?" Aku tersentak di tempatku. Vernon menjauhkan wajahnya sehingga aku bisa melihat sosok pemilik suara yang berdiri di depan pintu ruangan Aron.

Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang