Jodoh Wen Junhui kembali❤️
Semoga kalian masih menunggu kehadiranku di lapak ini :')
Happy reading!^^
~°~°~
Aku melihat dekorasi pernikahan. Semuanya serba putih dan emas—hal yang paling kubenci di kehidupan ini. Namun, dekorasi itu tidak sempurna. Semuanya berantakan dan terbakar.
Mendadak aku merasa tangan dan perutku basah. Ada sesuatu yang terus menetes sehingga spontan kutundukkan kepala untuk memeriksa. Mataku terbuka lebar. Ada darah di mana-mana. Menetes dari pergelangan tanganku dan juga perut. Bilah pisau berwarna merah darah tertancap di sana.
"IM (Y/N)!" Suara itu terdengar menggema di kepalaku. Seperti datang dari dua tempat sekaligus. Arah belakang dan juga kepalaku.
Sontak kubalikkan tubuhku untuk memeriksa. Aku melihat Vernon di ujung sana, berlari tergesa ke arahku. Belum sempat bereaksi ia tiba-tiba menarikku bersembunyi di balik punggungnya. Ia berhadapan langsung dengan Dino yang sempat kulupakan kehadirannya di sana.
"Kenapa kau ada di sini?" Nada bicara Vernon amat tak bersahabat. Namun hal tersebut tak menyita perhatianku.
Aku menunduk untuk melihat tangan yang digenggam olehnya. Sama sekali tak ada darah. Aku sontak memegang perutku dengan tangan yang bebas. Di sana juga tak ada darah.
Apa yang baru saja kulihat?
Masa lalu?
Masa depan?
"Aku mengkhawatirkan Kakak, jadi aku datang." Balasan Dino menarik atensiku. Segera kutatap wajahnya dan wajah Vernon bergantian. Hanya sekilas saja aku sudah sadar bahwa hubungan mereka kurang baik. Mungkin tampak normal di sisi Dino. Tapi kulihat ada sedikit kebencian dari sisi Vernon.
Mungkinkah ... dia tidak menyukai adiknya sendiri?
Tapi kenapa? Kurasa Dino adalah orang yang baik.
"Sudah berapa kali kukatakan jangan memanggilku kakak!" seru Vernon.
Oke, hubungan mereka benar-benar tidak baik.
Dino memasang wajah memelas. Dari tatapan matanya aku bisa melihat bahwa lelaki itu kebingungan. Apakah ia bahkan tidak tahu kesalahan apa yang dibuatnya sampai-sampai Vernon seperti ini?
"Aku adalah anak kedua dari Dewa Air dan Dewi Waktu. Kita memiliki orang tua yang sama. Sudah jelas kalau kita bersaudara. Apa salah memanggilmu dengan sebutan kakak?" tanya Dino memelas. "Kumohon beri aku kesempatan untuk menjadi saudaramu seutuhnya. Atau setidaknya beri tahu aku alasan kenapa kau tidak menyukaiku supaya aku tahu apa yang harus kulakukan."
Vernon mendecak pelan. Ia tiba-tiba melirik ke arahku yang masih berada dalam genggamannya—diam karena masih terkejut akan darah yang kulihat dan berusaha mengamati kedua kakak beradik itu—kemudian menarikku begitu saja. Mau tak mau membuatku harus mengikuti langkahnya.
"Kak! Kakak!"
Dino masih berusaha membuat Vernon berhenti. Meski begitu, ia tak berani mengejar. Hanya diam di tempatnya dan terus memanggil tanpa membuahkan hasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]
FantasiaHighest rank - #161 on Fantasi 191127 "Half Blood kembali pada pelukan bumi. Rahasia besar akan terbongkar. Es akan melebur sedang ombak mengamuk karena hati yang bingung." Kerinduan memelukku tanpa belas kasih begitu aku membuka mata. Sangat menyik...