16

3.3K 605 221
                                    

Yuhu~

Bertemu lagi dengan jodoh Wen Junhui—yang merindukan kalian :')


Happy reading!^^



~°~°~


Aku menatap was-was ke arah arena tarung, tempat di mana Jun dan Vernon berhadapan sebagai lawan. Sudah siap bertanding satu lawan satu.

Aku duduk di tribune paling depan bersama Mingyu dan Dino. Darah murni di sekelilingku saling berbisik. Membicarakan bagaimana Vernon dan Jun bisa berhadapan lagi. Beberapa dari mereka menyudutkan posisiku. Namun aku tak mampu berkutik karena memang benar, akulah alasan di balik pertarungan mereka ... lagi.


"Dia sangat beruntung," samar-samar kudengar suara dari belakang, "dikelilingi oleh orang-orang dari elemen penting."

Apa mereka tidak tahu, berada di lingkaran tiga elemen artinya nyawamu terancam?

"Kenapa dia tidak memilih saja? Toh, dua-duanya tampan."

"Mungkin karena dua-duanya tampan, dia tidak bisa memilih."

"Padahal dia hanya Half Blood," ucap yang lain, "tapi sering membuat kekacauan sejak kehidupan yang pertama."

Hanya Half blood?

Apa mereka tidak tahu betapa sengsaranya menjadi seorang Half Blood?

"Bahkan dia anak Roseline ... dewi tercantik. Bukankah dia sangat beruntung?"

Aku tidak beruntung .... Aku dikelilingi nasib buruk.

Kenapa mereka tiba-tiba membicarakan ini?

Kenapa mereka baru menggunjing setelah aku hidup kembali?

Atau jangan-jangan ... sejak awal mereka sudah begitu. Namun aku terlalu sibuk dengan tumpukan ramalan yang harus dipecahkan, juga melewati rintangan yang mengundang maut.

Sebuah tangan menggenggam tanganku dengan lembut. Kutolehkan kepala untuk melihat pelakunya—Dino. Ia tersenyum tipis, seolah mengatakan padaku bahwa semuanya baik-baik saja dan aku tidak perlu mengkhawatirkan omongan orang-orang itu.

"Terima kasih," ucapku tanpa suara.

Dino menyahut tanpa suara, "Tentu."

"Hey, (Y/n)," panggil Mingyu sambil menepuk bahuku. "Apa kau yakin kita bisa membiarkan mereka bertarung? Aku takut mereka punya dendam keramat terhadap satu sama lain."

Aku tak menjawab pertanyaan itu, melainkan menatap lurus ke arah arena tarung. Tabuhan lonceng sebagai tanda dimulainya pertarungan menggema di seisi ruangan.

Vernon berlari ke arah Jun dengan jejak air mengikuti di belakang tubuhnya. Jun diam di tempat. Begitu Vernon menyerang dengan jejak air yang berubah menjadi pecut, ia menciptakan payung api untuk melindunginya.

Serangan pertama gagal. Kali ini Vernon membiarkan Jun menyerang terlebih dahulu. Ia menciptakan lingkaran-lingkaran api dan melemparkannya sekaligus. Alih-alih menyerang balik, Vernon melompat ke sana kemari untuk menghindar. Lalu, keduanya berlari pada satu sama lain sambil mempersiapkan serangan selanjutnya.

Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang