Hidden Chapter 3

1.6K 302 39
                                    

Taraaaaa! Ini dia Hidden Chapter yang ketiga~ Yang satu ini ditulis oleh kenhymi

Aku pilih cerita ini karena narasinya membicarakan sudut pandang Wonwoo dengan baik. Di sini tergambar banget sifat Wonwoo yang sebenernya pemikir tanpa kalimat menumpuk ataupun berbelit-belit. Aku juga jatuh hati sama salah satu adegan yang ada di cerita ini dan jujur pas baca langsung klik. So, yuk mari dibaca~


Happy reading!^^



~°~°~



Sebagian penduduk kota mungkin masih terlelap saat aku membuka mata. Bukan mereka malas, tapi aku yang aneh karena sudah termenung di balkon kamar padahal matahari belum menunjukkan tanda akan muncul. Lagi pula aku tidak bisa tidur kembali setelah menerima mimpi yang sama seperti dua tahun lalu. Mimpi yang pertama kali datang saat aku kelihangan orang tua tepat di usia tujuh belas tahun.

Dalam mimpi itu aku berada di sebuah tempat yang gelap dan dikelilingi api. Kudengar berbagai jerit tangis, namun tidak satu pun orang disini. Aku melihat sekeliling dan kutemukan satu jalan dengan kobaran api di permukaannya.

Aku mulai melangkah tanpa berpikir mungkin aku akan terbakar, namun anehnya sampai langkah kesekian api tidak juga membakarku, bahkan membuatku kepanasan saja tidak. Kemudian sebuah cahaya menyilaukan muncul di depan sana.

Hanya sebentar.. karena setelah cahaya itu redup, muncul kilas kejadian bagaikan film yang diputar dalam proyektor. Singkatnya aku melihat diriku memeluk seorang wanita berambut pirang, bertarung dengan api, dan akhirnya meraung kesakitan dengan urat leher yang menghitam.

Tanpa sadar air mataku turun. Aku tidak mengerti alasannya, tapi dadaku sesak dan hatiku sakit luar biasa. Aku terus meraung sampai kilas kejadian itu berganti menjadi bola api raksasa yang kemudian menghantamku.

Saat itulah aku terbangun dan menyadari bahwa aku adalah Wonwoo, putra Almer.

Pada hari yang sama aku mencari Ayah di dunia bawah, tapi Pigro–macan tutul putih milikku–bilang Ayah tidak lagi tinggal disana, jadi aku memutuskan pergi ke altar perbatasan dewa dan syukurlah aku bisa menemuinya.

Ayah menceritakan segala hal yang terjadi selama aku pergi. Tentang Anora yang menghabisi ibu, akhir dari pertarungan Akash dan Aiden, serta kematian (Y/n) yang menyebabkan Hoshi juga “mati”. Aku berpikir belum saatnya kembali, karena jika (Y/n) mati dengan cara seperti itu.. maka masalah baru akan muncul. Keberadaanku mungkin hanya mempersulit keadaan.

Tapi sekarang mimpi itu datang lagi. Apakah ini petunjuk bahwa sudah waktunya aku kembali?


Menjelang sore aku bergegas meninggalkan rumah setelah seharian merapikannya. Aku menatap bangunan itu untuk terakhir kali, beruntung aku pernah tinggal di sana bersama orang tua yang baik. Ini bukan hal mudah.. karena setelah aku benar-benar pulang, seluruh identitasku akan hilang dan semua orang akan lupa bahwa aku pernah hidup sebagai William pada masa ini.

Butuh waktu sekitar dua jam dari Toronto menuju portal perbatasan yang ada di dekat air terjun Niagara. Aku bisa saja berteleportasi, tapi aku ingin melakukannya dengan cara manusia.

Selama perjalanan aku memutar kembali hal-hal yang pernah kulalui sebelum mati. Meski keberadaanku seakan tidak terlihat dan aku jarang berinteraksi dengan darah murni lain, aku selalu berusaha mensyukuri hidupku. Setidaknya sebelum pertarungan itu terjadi dan membuatku merasa semakin hidup sendiri.

Seharusnya aku tidak menerima begitu saja tantangan itu, seharusnya aku tidak mengorbankan siapa pun demi kepentinganku. Keegoisanku rupanya harus dibayar dengan hidup seseorang. Dia yang sangat kurindukan. Dia yang selalu ada bahkan disaat saudaraku membenciku setengah mati. Dia yang mencintaiku dan aku sangat mencintainya.

Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang