Hey ho!
ARE YOU READY FOR LAST TWO CHAPTER?! /guling-guling/
Happy reading!^^
~°~°~
Aku menatap Vernon yang berdiri di hadapanku dengan jas putih yang membuat dirinya tampak lebih gagah-entah perasaanku saja. Senyuman lebar menghiasi wajah tampannya. Ia bahkan terus terkekeh geli begitu mata birunya yang cerah bertemu tatap denganku.
Tangannya perlahan menggenggam kedua tanganku. Membuat telapak tanganku yang dingin menjadi hangat.
Aku tidak menduga semuanya akan membaik dalam sekejap. Hanya dengan satu kali menurunkan ego dan saling berkata jujur. Hanya dengan satu misi tipuan, sosoknya yang jauh kembali berada dalam jangkauanku.
Lucu kalau diingat-ingat. Aku ingin marah pada orang-orang yang telah berkontribusi untuk mengerjaiku. Tapi, aku tak bisa berhenti bersyukur karena tanpa misi tipuan itu aku tak kan bersatu lagi dengan Vernon.
Ahh ... aku tidak bisa berhenti mengingat penjelasan mereka.
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" Vernon mengerutkan dahi. Sama sekali tak menangkap maksud Anora yang telah diperjelas oleh ibu.
Aiden angkat bicara, "Aku dan Roseline menghilang beberapa waktu lalu untuk menyiapkan misi ini. Kami menyiapkan diri untuk menciptakan tongkat itu bersama-sama."
"Bisa ceritakan dari awal? Kepalaku sudah mau meledak karena dipaksa berpikir terus," keluh Vernon. Segera kutepuk bahunya sampai ia mengaduh. Belum merasa puas, aku juga memelototinya.
Bagaimana bisa ia bersikap sembarangan di hadapan empat dewa sekaligus?!
"Kami selalu mengawasi kalian," ucap Roseline. "Termasuk ketika kalian menjalankan misi untuk membantu Dewa Oracle. Kami tahu apa yang terjadi pada kalian hari itu. Dewa Oracle juga memberi tahuku kalau bendanya memancing ingatanmu kembali. Sebagai konsekuensi lain, kau kehilangan kekuatanmu. Kekuatan adalah hal yang telah menyatu dengan darahmu. Itulah mengapa kau sakit, sampai tak bisa berjalan. Karena bagian penting dari dirimu diambil. Kupikir itu akan mempermudah jalan kalian."
"Sayangnya keadaan memburuk," tambah Aiden. "Setelah (Y/n) sembuh, kalian malah saling menjauh. Dino sempat mendatangiku dan menceritakan beberapa hal tentang kalian. Saat itu kupikir kalian tidak bisa dibiarkan. Aku langsung mendatangi Roseline karena takut masa lalu berulang."
"Ya, kami akhirnya sepakat untuk turun tangan," balas Roseline. "Aku mendatangi Anora untuk meminta bantuannya mengingat ia sangat andal dalam urusan menyusun rencana."
Anora menambahkan, "Dan aku tidak tahan melihat kisah cinta rumit yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah. Aku sudah pernah mengalami itu dan sadar bahwa menahan perasaan adalah hal yang egois. Jadi, aku setuju untuk memberi kalian pelajaran mengenai keterbukaan."
Anora langsung melirik ke arah Almer. Dewa itu memutar bola matanya. "Aku benci mengatakan ini, tapi aku harus mengakui bahwa aku memiliki utang pada (Y/n) karena telah membuatnya mengalami kesulitan di dunia bawah. Jadi, aku mengajukan diri untuk berkontribusi."
"Aku juga berutang padamu," ucap Anora. Ia maju satu langkah ke arahku dan mengisyaratkanku untuk mengangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #161 on Fantasi 191127 "Half Blood kembali pada pelukan bumi. Rahasia besar akan terbongkar. Es akan melebur sedang ombak mengamuk karena hati yang bingung." Kerinduan memelukku tanpa belas kasih begitu aku membuka mata. Sangat menyik...