Aku kembali :')
Btw ada sebagian yang gak inget sama Lee Chan di season 1 ya? Dino itu mirip Lee Chan, makanya Vernon kesel gitu tiap liat dia meskipun adiknya sendiri wkwkwk
Happy reading!^^
~°~°~
Aku berada di sebuah ruangan dengan dinding berupa rak buku di sisi yang berhadapan dengan pintu. Ruangan itu memiliki tiga sofa putih yang disusun membentuk huruf U. Di sudut ruangan membelakangi rak, terdapat sebuah meja dengan tumpukan kertas kusam, gulungan kertas, pena bulu dan tinta, serta sebuah cermin dengan alur melingkar di sisinya yang oval.
Terakhir, aku memperhatikan dua orang yang membawaku kemari. Satu pria dengan rambut hitam, mata abu-abu, juga gigi taring yang lebih panjang daripada orang lain—aku takkan terkejut jika seandainya ia mengaku sebagai vampir. Satunya lagi seorang wanita cantik dengan rambut hitam bergelombang, mata ungu menawan, serta gaun hitam panjang dengan corak ungu dan putih yang membuatnya terlihat anggun.
Mereka cantik dan tampan. Tampaknya sangat dekat, juga serasi. Mungkin mereka pasangan? Aku tidak tahu juga.
Secara tiba-tiba jantungku berdebar. Aku menyentuh dada kiriku, merasakan debaran yang menggebu-gebu itu. Tidak ada alasan untuk berdebar, tapi aku merasakan itu lagi. Debaran yang sungguh menyiksa karena aku tak pernah tahu alasannya.
"Kau baik-baik saja?" Wanita itu bertanya padaku. Aku langsung mendongak dan tersenyum, mengisyaratkan bahwa aku baik-baik saja meski nyatanya tak begitu.
Ceklek ...
Suara pintu yang terbuka membuatku menoleh. Seorang pria yang tampak lebih dewasa baru saja masuk. Ia mengenakan pakaian serba putih dengan jubah biru di punggungnya.
Pria itu langsung menghampiri. Ia berdiri di dekatku, sontak membuatku berdiri dan tersenyum. Sedikit menundukkan kepala untuk menghormatinya.
Ia membalas senyumanku dengan hangat. "Selamat datang di dunia darah murni, Half Blood. Boleh kupanggil dengan namamu?"
"Tentu, hmm ..."
"Aron," balasnya. "Kau bisa memanggilku Aron. Aku dewa yang diutus untuk menjaga keutuhan dunia ini dan bertanggung jawab atas darah murni ... juga Half Blood. (Y/n), kan?"
"Ohh, baik, Aron," balasku.
Ia mengisyaratkanku untuk kembali duduk. Aku menurutinya sementara Aron duduk di sofa lain, tengah-tengah bagian U.
"Jadi (y/n), kalau boleh tahu apa yang membawamu kemari? Pasti ada sesuatu yang menarikmu untuk mencari dunia ini bukan?" tanyanya lembut. Aku jadi terkagum-kagum akan karismanya yang kuat. Ia seorang dewa, tapi berbicara dengan halus padaku.
Aku segera menjawab, "Usiaku menginjak tujuh belas tahun seminggu yang lalu. Begitu tanda khusus ini muncul, aku tahu ada tempat yang harus kudatangi. Rumahku yang sesungguhnya."
Aku menunjukkan tanda itu pada Aron. Ia meminta izin menyentuh tanganku. Senyuman tipis tergurat ketika ia melihat tanda itu.
"Kau tahu siapa orang tua dewatamu?" tanya Aron.
"Roseline," jawabku. "Aku ingat. Dan aku percaya bahwa aku sudah terlahir sebagai anaknya di kehidupanku sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood 3 (Secret Of Roseline) [Seventeen Imagine Series]
FantasiHighest rank - #161 on Fantasi 191127 "Half Blood kembali pada pelukan bumi. Rahasia besar akan terbongkar. Es akan melebur sedang ombak mengamuk karena hati yang bingung." Kerinduan memelukku tanpa belas kasih begitu aku membuka mata. Sangat menyik...