🐺Cristian Alberto Conner🐺

1.9K 98 3
                                    

Siapa tidak menggenal ku Cristian Alberto Conner, aku seorang Warewolf pada pack Gold moon, tepatnya seorang calon Alpha. Aku mempunyai Wolf bernama Xander Wolf Berwarna Hitam kebiruan memiliki tubuh yang lebih besar dari Warewolf lainnya, aku memiliki sifat yang jauh berbeda dari kedua saudara kembarku, sifatku lebih cenderung dingin dan tidak bersahabat namun jika bersama dengan keluargaku semuanya berubah 180°

Aku juga memiliki 2 saudara kembar yang sama seperti ku, Varrellio Alrick Conner ia seorang half Warewolf  campuran antara darah Clan Witch dari ibu ku dan Warewolf dari ayahku sifatnya sangat jauh berbeda dengan ku, ia pria yang sangat bersahabat dan ramah bahkan ia sangat usil dan terkadang ia memiliki sifat yang suka berubah-ubah, sedangkan Rara ia seorang Witch seutuhnya karena darah yang mengalir dari dirinya kebanyakan gan ibuku, sifat Rara sangat ramah ia juga sangat bersahabat bahkan karena kebaikan dan kepolosannya membuat aku dan Varrell sangat menyayanginya dan melindunginya dengan sangat baik, jika ada yang berani menganggunya maka mereka akan berurusan dengan kami.

Hari ini hari pertama kami memasuki kampus milik Ayahku, bagiku rasanya sangat malas untuk ke kampus, di sana pasti akan ada banyaknya gadis yang akan bergelantungan maja di lenganku dan bahkan mereka akan memendangku dengan tatapan lapar, bagi ku itu akan sangat menyebalkan, bukan menyombongkan diri namun itu faktanya yang sering terjadi padaku.
Aku membuka pintu mobilku dan di ikuti kedua saudara ku dari belakang, sesuai dengan dugaanku para gadis mulai bergelantungan di lenganku, ini sangat menyebalkan.
Saat aku berada di tempat parkiran aku mencium aroma bunga Lavender dan vanila yang sangat manis

"Mate" ucap Xander tiba-tiba

Aku menyeritkan dahiku Mate akhirnya aku berhasil menemukan Mate ku tapi dimana dia? Padahal aku ingin sekali melihat wajahnya seperti apa, apakah ia secantik ibuku? Atau lebih cantik lagi. Aku tidak sabar ingin menemuinya.

Aku bersama dengan Rara pergi ke kelas ku, aroma ini bunga lavender dan Vanila Aroma ini sangat memabukan, aku sedikit mempercepat langkahku untuk menemui Mateku. Aku sedikit terkejut saat menatap mateku di jambak oleh seorang gadis bersurai Coklat tua, aku menatap asal aroma yang memabukan ini.

My Mate is a Nerd, yang benar saja mana mungkin aku memiliki Mate gadis cupu, oh dewi bulan apa-apaan ini.

"Ian jangan mengeluh, ia tetap Mate kita" ucap Xander Wolfku berbicara melalui minlikku

"Jangan bodoh Xander, aku tidak bisa menerimanya" jawab ku

"Apa kau ingin merejetnya? Jika kau berani melakukannya ku jamin, aku tidak akan berbicara dengan mu" jawab Xander

Apa-apaan ini, tapi aku tidak menyukai jika mateku seorang Nerd yang benar saja. aku melangkahkan kaki ku masuk kedalam kelas dan duduk tepat di belakang Mateku, jujur aku sangat menyukai aroma ini sangat menenangkan, tapi aku tidak suka jika Mateku seorang Nerd.

"Ian jangan pernah berpikir untuk merejetnya" seru Xander lagi

"Hn, kita lihat saja, bagaimana pun caranya aku akan mencari cara agar bisa Merejetnya" jawabku

"Kau suka sekali menilai seseorang dari luar" ucap Xander

"Apa salahnya?" tanya ku

"Kau tidak tau, penampilan luar bisa saja menipu" jawab Xander

Aku memukul meja ku kuat, semua orang terkejut atas perlakuan ku yang tiba-tiba, bahkan mate ku sampai terkejut dan berbalik menatapku, aku hanya diam dan menatapnya datar.

"Gadis Nerd yah tetap Nerd" ucapku kemudian pergi meninggalkan ruangan itu

🐺🐺🐺

Aku berjalan pergi ke Rooftop kampus, rasanya aku sangat malas masuk kekelas, aku menatap langit kemudian menghembuskan napas kasar.

"Hei Ian, kau dimana. Dosen sudah masuk" ucap Rara memindlikku

"Katakan aku Izin" ucapku kemudiam memutuskan Mindlik sepihak, aku yakin Rara kini sedang mengerutu kesal, biarkan saja aku dalam Mood yang kurang bagus sekarang

Aku berada di Rooftop hampir beberapa jam dan aku yakin jam kulia ku sudah selesai, aku bangun dari dudukku dan berjalan ke Kafetaria aku terdiam saat menatap seorang gadis yang kini di Bully habis-habisan oleh gadis yang tadi menjambak rambutnya, siapa lagi yang di bully tidak lain sang Mate Nerd ku, dari kejauhan aku melihat ia hanya diam tanpa membalas mereka.
    Dia bodoh atau apa. Tidak bisakah dia membalas perlakuan mereka  aku terdiam menatap apa yang terjadi di depan, rasanya aku tidak suka mereka memperlakukan wanitaku seperti itu. Tunggu wanita ku, apa aku sudah gila.

"Ck kau itu hanya anak buangan, karena kau tadi Ian sampai kesal melihat wajah culunmu itu" ucap Jessi kembali menyiraminya dengan sup Ikan.

Aku meremas tangan ku kuat-kuat saat menatap aksi di depan ku, tiba-tiba saja seorang gadis bersurai hitam sebahu memasuki kerumunan itu, ia mendekati mateku dan melihat kondisinya.

"Sasa kau baik-baik saja?" tanya gadis itu, jadi Mate ku itu bernama Sasa

Ia mengangguk "aku baik, jangan balas mereka Lody, biarkan saja" ucapnya membuatku tidak habis pikir, ia di bully habis-habisan dan tidak mau membalasnya.

"Tapi Sa, aku tidak bisa terima Sahabatku di Bully seperti ini, sejak kecil kau selalu di perlakukan seperti ini, apa kau tidak Capek?" ucapnya dengan kesal. Sejak kecil? Sasa di perlakukan tidak adil?  "Cukup Sa aku tidak bisa diam" ucap gadis itu yang tidak salah ku dengar namanya Lody.

Gadis itu, Mengambil minuman di sampingnya kemudian menyiram gadis yang membully Sasa.

"Ini balasannya" ucap Lody

Sasa mencoba melerai pertengkaran mereka, salah satu teman gadis yang membully Sasa kini menjambak rambut Sasa, cukup sudah kesabaran ku sudah habis. Aku menarik tangan Sasa mendekatiku, ia sedikit terkejut dengan perlakuan ku.

"Kau" ucapnya, aku hanya menatapnya datar

"Hentikan ini, apa tidak ada tata krama pada kalian Ha" bentakku mereka semua terdiam

"Ck, kalian semua dari kalangan terhormat tapi sikap kalian, sangat menjijikan" lanjutku kemudian menarik tangan Sasa meninggalkan tempat itu.

Sialan. Rara dan Varrell tersenyum devil menatapku, ini semua karena gadis ini. Huff menyebalkan.

Gadis itu Sasa dia terdiam menatap ku, pandangan matanya kembali kosong, apa yang di pikirkannya. Pintu terbuka dan menampakan Teman Sasa dan juga saudara ku, ketiganya berjalan menghampiriku, Lody teman Sasa berjalan mendekati Sasa dan memeluknya.

"Kau berutang penjelasan pada kami" ucap Varrell

"Aku cuma tidak ingin kampus ini tercemar karena Bully" jawab ku santai

"Tapi tetap saja sikapmu berbeda dari biasanya" sahut Rara penuh selidik

"Apa dia Matemu?" tanya Varrell. Aku menatap datar Kedua saudaraku

"Tidak" jawab ku singkat menggelak kebenarannya, aku bangun dari dudukku dan pergi meninggalkan ruangan itu, sebelum mereka bertanya lebih lanjut.

TBC

📚My Mate Is Fake Nerd Girl📚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang