🐺Secret🐺

1.7K 97 8
                                    

Ian menatap sosok pria di depannya, pria bermanik coklat yang senada dengan surainya, pria itu menyodorkan beberapa dokumen yang siang tadi di minta oleh sang calon Alpha. Ian menerima berkas itu dan mulai membacanya. Seulas senyuman kecil saat ia menatap isi dari berkas tersebut, Valentino Reinhard William sang Beta dari Ian hanya bisa tersenyum simpul menatap sosok pria di depannya.

"apa dia Mate mu Ian?" tanya Valen tiba-tiba, Ian mendongkak menatap pria itu, tatapannya kembali seperti biasa dingin dan datar, namun sesaat kemudian ia menggelengkan kepalanya yang bertanda Tidak. Sedangkan Wolf dalam diri Ian hanya bisa mengumpati pria yang satu ini.

'apa kau terlalu Tsunder Ian?" tanya Xander kesal, pasalnya Ian sama sekali tidak ingin mengakui gadis itu adalah Sasa sebagai Matenya

'diamlah' ucap Ian melalui Mindliknya

'apa kau ingin ia di rebut oleh orang lain? Jika sampai ada yang mengambil Mate ku, percayalah aku akan menghancurkan Pack ini Ian' kesalnya kemudian memutuskan Mindlik sepihak

Ian memijat pangkal hidungnya, sungguh ia tidak mengerti dengan Wolfnya ini,kalau boleh jujur sebenarnya ia juga tertarik dengan Sasa, namun karena egonya yang tinggi membuat ia tidak ingin menggungkapkannya pada siapa pun.

"Ian" panggil Valen

Ian mendongkak menatap pria itu "ada apa? Kau terlihat sangat lelah? Apa ada yang bisa ku lakukan?" tanya Valen

Ian menggelengkan kepalanya "tidak , kau bisa pergi, aku ingin sendiri" ucap Ian dan di angguki oleh Valen, dengan segera ia pun pergi meninggalkan tempat itu menyisahkan Ian sendiri. Ian berjalan menujuh ke jendela kamarnya, dengan perlahan ia membuka jendela dan menatap langit malam, menarik napas sesaat dan menghembusaknnya perlahan ia memejamkan matanya dan menghirup udara dalam-dalam.

Suara pintu perlahan-lahan terbuka, Ian membuka matanya dan menatap dua orang yang sangat ia kenal yang tidak lain adalah saudara kembarnya Varrell dan Rara, keduanya berjalan mendekati pria itu dan duduk di bangku di sebelahnya yang tidak jauh dari tempat Ian berdiri saat ini.

"ada apa kalian kemari?" tanya Ian

"apa tidak boleh kami kemari?" tanya Rara

Ian menggelang "boleh saja" jawab Ian

"em! Ian apa gadis Nerd itu Mate mu?" tanya Varrell

Ian berbalik cepat menatap saudaranya, alisnya sedikit terangkat menatap Varrell "Tentu saja tidak" jawab Ian sedikit ragu

Varrell tersenyum kecil menatap Ian, sebuah ide terlintas di kepalanya "kalau begitu tidak masalahkan kalau aku mengajaknya kencan" ucap Varrell membuat Ian sedikit terkejut namun segera ia netralkan kembali eksperi wajahnya.

"kenapa kau bertanya padaku?" tanya Ian

"agar nanti kau tidak cemburu dan ingin membunuhku nanti" ucap Varrell

Ian terdiam, Cemburu? Ia sama sekali tidak yakin. Ian berjalan menujuh ke sofa di sebelah Varrell dan menatap pria itu "terserah kau saja" jawabnya acuh

Varrell menghembuskan napasnya kasar, sungguh ia tidak mengerti dengan saudaranya yang satu ini, ia berahli menatap Rara.

"apa kau setujuh jika aku berkencan dengan Sasa? Entah kenapa aku merasa gadis itu sangat cantik jika tidak berdandan mirip dengan Nerd" seru Varrell

"ya aku rasa juga seperti itu" jawab Rara

Ian hanya diam dan nampak sibuk dengan ponselnya, meskipun ia nampak sibuk dengan ponselnya, namun sebenarnya ia juga sedang mendengar dengan seksama apa yang di bicarakan oleh kembarannya itu.

📚My Mate Is Fake Nerd Girl📚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang