Ian bersama dengan Valen kini menatap pack yang terlihat kacau, para worior kini banyak yang terluka, apa lagi saat ini Alpha dan Luna sedang keluar bersama dengan sang Beta.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Ian"Sekumpulan Rogue menyerang Pack saat Alpha dan Luna beserta Beta Alva meninggalkan pack, bukan hanya terjadi penyerangan di tempat ini saja tapi di beberapa Pack juga mengalami hal yang sama" jelas Valen membuat Ian terdiam, terjadi penyerangan di hampir semua Pack! Apa yang sebenarnya terjadi ini membuat Ian harus mencari tahu lebih detail, Varrell dan Rara berjalan mendekati Ian, kedua orang tersebut menatap binggung "Apa mungkin hal yang sama akan terjadi lagi, kejadian 700 tahun lalu" ujar Rara tiba-tiba
"Apa maksud mu dengan kejadian 700 tahun lalu?" Tanya Ian, Rara terdiam sesaat dan menatap Ian "aku tidak terlalu tau jelas ceritanya. Tapi, pada saat itu terjadi pemberontakan besar-besaran pada Lord" jelas Rara
'Lord! Untuk apa pemberontakan itu, Apa jangan-jangan' pikir Ian membuat ia segera pergi meninggalkan Pack dan mencaritahu keberadaan Sasa, firasatnya saat ini tidak bagus, entah apa yang akan terjadi kedepannya tetapi sekarang Sasa Matenya berada dalam bahaya.
🐺🐺🐺
Suasana dengan penerangan yang minim dan aroma darah yang sangat menusuk, seorang gadis kini sedang duduk dan menekuk memeluk kakinya, ia terlihat sangat ketakutan, sorot matanya terus saja mencari celah untuk melarikan diri, namun na'as apa yang ia pikirkan kini tidak sesuai dengan apa yang ada di depannya. Penjara yang sangat ketat dan pendobelan penjagaan membuat ia terasa sulit untuk meninggalkan tempat itu.
"Tuan Azka meminta untuk semua prajurit berkumpul" ujar salah satu prajurit
"Lalu bagaimana dengan penjagaan Putri Carissa?" Tanya salah satu prajurit kepada pimpinan mereka yang kini berdiri didepannya.
"Ia tidak akan bisa kabur, sebaiknya kita berkumpul sekarang sebelum merasakan kemarahan dari Tuan Azka" jelasnya
Fitry Carissa Putri dari kerajaan Vampire itu hanya bisa terdiam mendengar ucapan mereka, mungkin ini kesempatannya untuk kabur dan menemui sang Kakaknya pangeran Darrell. Tapi pertemuan kali ini pastinya akan berhubungan dengan rencana pemberontakan, namun ia harus segera bebas dari penjara mengerikan itu dan memberitahukan apa yang di rencanakan paman dan juga beberapa tetua dari seluruh Clan.
"Aku sudah menunggu selama ini, dan ini kesempatan yang bagus untuk melarikan diri" gumam gadis itu tersenyum tipis menatap beberapa kunci yang sudah ia buat sendiri
Beberapa pria tengah duduk dan berbicara bersama, rawud wajah mereka menunjukan sesuatu yang sudah di rencanakan dengan sangat matang, rencana selama bertahun-tahun akhirnya bisa di lakukan dalam waktu yang dekat ini.
"Persiapannya sudah hampir 100% tinggal menunggu perintah dari mu Alrick" ucap pria paru baya di sampingnya menatap tersenyum pria berusia dua puluhan, Alrick pria itu tersenyum kecil sambil memainkan cawan anggurnya.
"Bagaimana dengan Mate dari paman ku Sean, apakah kalian berhasil menangkap nya?" Tanya pria itu membuat beberapa tetua kini terdiam.
"Lord Sean berhasil menyelamatkannya, tapi ada kabar gembira untuk anda Tuan,, kamihasil menemukan adiknya Tuan" ucap pria di depannya.
"Permainan sepertinya akan sangat menarik, Cari gadis itu dan bawah kehadapan ku" titahnya.
🐺🐺🐺
Ian kini sudah berada di rumahnya Sasa, pria itu kini tersenyum tipis menatap gadis itu yang sedang menjemur beberapa pakaian dan bersenandung ria, Ian terus saja menatap gadis itu tanpa berniat mengalihkan tatapannya dari gadisnya.
"Hei Sasa yang benar kerjanya, kau lihat pakaian ku masih ada yang kotor" ujar Jessi memarahi, Sasa diam menunduk tanpa berani menatap gadis itu.
"Aku akan mencuci nya lagi" jawabnya "kerja yang benar, jangan becus. Sudah bersyukur kami menampung mu" lanjut gadis itu membuat Sasa lagi-lagi menunduk diam. Ian mengepalkan tangannya menatap gadisnya di perlakukan seperti itu, ingin sekali ia melenyapkan gadis itu jika saja Sasa tidak menghentikan nya. Yah gadis itu melihat Ian yang kini berdiri tidak jauh dari tempatnya saat melihat Jessi datang dari arah pria itu berdiri, Ian ingin menghampiri gadis itu dan melenyapkannya jika tidak melihat tatapan yang mengatakan 'aku baik'. Setelah Jessi kembali Ian pun menghampiri Sasa.
"Kenapa kau selalu diam saat di tindas?" Tanya Ian
"Untuk apa aku menangapi, suatu saat nanti mereka juga akan mendapatkan balasannya meskipun bukan dari ku" jawab Sasa membuat Ian menatap binggung. "Hukum Karma itu berlaku, tidak perlu kita yang membalasnya" lanjutnya. Sasa masih terdiam sesaat kemudian menatap pria itu "apa ada sesuatu yang membuat mu datang kesini?" Tanya Sasa
Ian terdiam, ia harus memikirkan cara untuk bisa membawah Sasa ke Packnya untuk sementara "Rara meminta ku untuk mengajakmu ke rumah" ucap Ian sedikit ragu.
' apa tidak ada cara lain lagi sehingga kau mengaitkannya dengan Rara?' tanya Xander
"Diam kau" seru Ian melalui Mindliknya
"Tapi aku tidak ada janji dengannya" jawab Sasa, Ian terdiam entah kenapa pikirannya kini buntu ia tidak tahu harus berbicara apa lagi.
"Ah itu..." Sasa terkekeh pelan menatap Ian, ia sudah menduga pria itu sengaja memakai nama adiknya untuk bertemu dengannya, tapi ada satu hal yang ia tidak mengerti untuk apa ia membawah dirinya ke Rumah Pria itu.
"Baiklah aku akan bersiap dulu, kau tunggulah sebentar" jawab Sasa dan di angguki oleh Ian
Sasa memasuki kamarnya untuk bersiap namun kali ini pikirannya entah kenapa sangat khawatir dengan temannya Lody yang sejak kemarin ia tidak mendapatkan kabar dari gadis itu, biasanya gadis itu sering berbicara dengannya melalui telpon atau pun chat tapi dan ia tidak pernah absen namun kali terasa sangat aneh.
Sasa mencoba menghubungi gadis itu namun ponsel Lody sama sekali tidak bisa di hubungi. "Lody. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa ia tidak mengangkat ponselnya" gumam Sasa menatap ponselnya "mungkin ia sibuk, aku akan mencoba menghubunginya nanti"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
📚My Mate Is Fake Nerd Girl📚
Hombres LoboSasa gadis Nerd adalah Mate dari Cristian, pria yang memiliki wajah bak pahatan dewa Yunani, berwajah Datar dan minim ekspresi, selalu bersikap dingin dengan orang-orang dan bahkan selalu di kejar oleh gadis-gadis cantik, apakah ia akan menerima Sas...