Sebuah bangunan bergaya klasik dengan beberapa ornamen yang terlihat begitu indah, manik mata berwarna coklat tua itu menatap kamar bernuansa abu-abu, pintu perlahan terbuka dan menampakan sosok pria asing yang baru pertama kali ia lihat.
"Si...siapa kau?" Tanya gadis itu dengan tampang waspada
Tatapan yang terlihat dingin dan datar ia menatap gadis itu, sorot matanya perlahan melembut saat manik abu-abu dan cokelat kehitaman itu saling bertatapan.
"Kau yang memanggil ku dan sekarang kau bertanya siapa aku" jawabnya
Gadis itu mengerutkan keningnya, tatapan tidak mengerti terlihat jelas di wajahnya, apa ia sedang bermimpi jika seperti itu ia ingin bangun sekarang dari mimpi ini.
"Baiklah aku akan memperkenalkan diri ku secara formal. Aku Alvario Sean Samudra, pria yang kau panggil beberapa waktu lalu" jelasnya
"Jadi orang bermanik merah darah itu emang benar ada, Wow apa aku masih berada di alam mimpi? Ini tidak mungkin, jadi kau pria yang di sebut-sebut bahwa aku adalah kekuatan dan kelemahan mu, it's magis?! Jika ini mimpi aku ingin bangun sekarang" Cerocos gadis itu
Sean menggelengkan kepalanya menatap gadis itu "Lodya Cristiana Aaron, kau tidak bermimpi semua ini benar adanya, kau adalah Soulmate dari seorang Demon dan itu aku" jelasnya membuat Lody gadis itu menatap lekat pria itu
Lody membulatkan matanya saat mendengarkan ucapan Sean "Dari mana kamu tau nama ku? Dan ini tidak lucu tuan, aku memang pengemar Novel tapi sepertinya ini sudah kelewatan" ucap Lodt masih tidak percaya
"Kau dan aku sudah terikat, aku bahkan tau lebih soal kamu" Sean menarik nafas kasar, gadis ini sangat sulit untuk memberitahukan yang sebenarnya.
Perlahan Sean mengulurkan tangannya pada Lody, gadis itu menatap tidak mengerti dengan tujuan dari lelaki itu "Aku akan membuktikannya jadi peganglah tangan ku" ucap Sean, meski nampak ragu namun Lody melakukan apa yang di katakan oleh Sean.
Gadis itu kini sudah berada dalam dekapan pria itu, Sean memeluk erat pinggang Lody kemudian mengeluarkan sayapnya yang berwarna Hitam, warna mata yang semula berwarna abu-abu kini berubah menjadi hitam pekat.
"Peluk yang erat Sweetheart" Ucap Sean
🐺🐺🐺
Ian bersama dengan Sasa kini dalam perjalanan menuju ke Pack miliknya, terlihat rawud wajah senang terukir di wajah gadis itu, ia mengeluarkan tangannya ke luar jendela dan menikmati saat-saat seperti ini, Ian sesekali melirik kearah gadis itu untuk pertama kalinya ia melihat rawud wajah yang begitu senang dari sang matenya.
"Apa masih jauh?" Tanya Sasa kini berahli menatap Ian
Pria itu mengangguk "Jika kau lelah istirahatlah, jika sudah sampai akan ku beritahukan" jawabnya
Sasa mengangguk dan beristirahat sebentar, sejak malam ia kurang tidur karena pekerjaannya yang cukup banyak dan itu menguras energinya. Mobil Ian kini mulai memasuki kawasan hutan, masih dengan setia ia sesekali melirik kearah Sasa yang terlihat tertidur pulas. Sebuah siluet berlari ke depan mobil Ian, karena terkejut pria itu mengerem mendadak membuat Sasa seketika terlonjak kaget.
"Ada apa?" Tanya gadis itu
Ian terdiam sesaat kemudian keluar dari mobilnya dan di susul oleh Sasa, terlihat wajah terkejut dari kedua orang itu saat menatap sosok gadis yang kini tidak sadarkan diri dengan kondisi luka yang cukup memprihatinkan.
"Ian sebaiknya bawah dia untuk di obati" ujar Sasa
Pria itu terdiam sesaat 'Vampir, gadis itu Vampir' mindlik Xander "Aku tau" jawabnya kemudian memutuskan mindlik sepihak
KAMU SEDANG MEMBACA
📚My Mate Is Fake Nerd Girl📚
WerewolfSasa gadis Nerd adalah Mate dari Cristian, pria yang memiliki wajah bak pahatan dewa Yunani, berwajah Datar dan minim ekspresi, selalu bersikap dingin dengan orang-orang dan bahkan selalu di kejar oleh gadis-gadis cantik, apakah ia akan menerima Sas...