Sasa melangkahkan kakinya memasuki rumahnya, perlahan ia berjalan menuju kamarnya namun langkahnya harus terhenti karena terdengar suara dari belakangnya, suara itu ia sangat mengenal pemiliknya. Perlahan ia berbalik dan disuguhkan dengan tatapan tajam.
"Bagus dari mana kau? Sampai malam segini baru pulang?" Bentak ibu angkatnya
Sasa menunduk takut, sorot mata wanita itu terlihat sangat menakutkan, seolah-olah ia akan di makan hidup-hidup "Kau tidak bisa tinggal disini lagi! Keluar kau dari rumah ini" ucapnya membuat Sasa terpaku
"Tidak ibu, biarkan aku tinggal di sini! Jika aku pergi aku tidak tau mau kemana, Sasa janji tidak akan melakukannya lagi ibu, Sasa janji" ucapnya mulai berlinang air mata
"Usir saja dia ibu, gadis itu hanya membawa petaka bagi kita. Di kampus tadi aku lagi-lagi di permalukan" ucap Jessi yang nampak mulai dengan aktingnya yang kini berjalan menghampiri ibunya yang berada di lantai bawah.
"Tidak ibu, jangan usir aku" Sasa mulai bersujud memohon pada mereka
"Usir saja ibu, dia gadis jalang, ini bukan pertama kalinya ia pulang malam, waktu ibu tidak ada ia pernah membawa seorang pria kesini" tuduh Jessi, Sasa menggelengkan kepalanya semua yang di katakan oleh gadis itu sama sekali tidak benar, ia bukan gadis rendahan yang harus melakukan hal seperti itu.
"Tidak ibu, Jessi berbohong Sasa tidak pernah melakukannya" ucapnya membela diri
Sebuah tamparan mendarat di pipinya, Rima wanita itu kini menpar Sasa sehingga membuat gadis itu terkejut, dengan cepat ia menyeret gadis itu keluar dari rumah "Kau berani menyebut anak ku pembohong! Cukup sudah, kau pergi dari sini jangan sampai aku melihat wajahmu" ucap Bu Rima penuh amarah, ia mengambil sebuah tas besar yang kini di sodorkan oleh Jessi untuk ibunya.
"Bawah juga barang-barang tidak berguna ini" ucap wanita itu kemudian menutup pintu dengan kasar.
Sasa gadis itu kini hanya bisa duduk menangis, ia sendiri tidak tau mau pergi kemana, tidak ada tempat yang bisa di tuju olehnya. Ia menghapus air matanya dengan kasar kemudian beranjak pergi dari tempat itu, hujan deras tiba-tiba saja mengguyur bumi, berjalan di bawah hujan itulah yang kini di lakukan oleh Sasa, kepalanya perlahan mulai terasa pening di ikuti dengan pandangannya yang mulai buram, Sasa tidak bisa menopang tubuhnya perlahan semuanya gelap, sebelum ia menutup matanya ia melihat sebuah mobil yang berhenti tepat didepannya.
🐺🐺🐺
Dalam sebuah bangunan bergaya klasik dan sedikit ornamen bergaya Eropa kini terlihat sangat indah di matanya. Sepanjang ia berjalan ia sama sekali tidak menemukan siapa pun, secara samar-samar ia mendengar seseorang yang kini bicara dari arah belakangnya.
Sasa gadis itu memundurkan langkahnya sesaat saat menatap sosok yang tidak asing di matanya, pria itu tersenyum tipis menatap Sasa.
"Hai Princess" ucapnya membuat Sasa memundurkan langkahnya, tatapan matanya mulai terlihat sedikit panik.
"Si....siapa kau?" Tanya Sasa
Pria itu tertawa pelan menatap Sasa "Aku jadi sedih Sasa kau melupakan ku" ucapnya nampak terlihat kecewa
"Kau tau namaku?" Tanya Sasa tidak percaya, pria itu terlihat menatap acuh Sasa, gadis itu hanya terdiam sesaat.
"Kami akan segera menjemput mu Princess, jadi bersabarlah" sahut pria itu.
Perlahan mata yang semula terpejam terbuka, Sasa kini menatap sekeliling kini ia berada sebuah ruangan asing entah siapa yang membawanya ketempat ini.
"Kenapa aku bisa bermimpi aneh seperti itu, Princess! Ini aneh" gumam Sasa
pintu perlahan terbuka dan menampakan sosok yang tidak asing di matanya, pria itu menatap Sasa kemudian mendekatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
📚My Mate Is Fake Nerd Girl📚
Manusia SerigalaSasa gadis Nerd adalah Mate dari Cristian, pria yang memiliki wajah bak pahatan dewa Yunani, berwajah Datar dan minim ekspresi, selalu bersikap dingin dengan orang-orang dan bahkan selalu di kejar oleh gadis-gadis cantik, apakah ia akan menerima Sas...