24 - Tonight

74 13 1
                                    

Belum terlalu malam untuk tidur. Perut Angel terasa penuh setelah menghabiskan dua kotak pizza di tambah semangkuk naengmyeon yang akhir-akhir ini sering dia makan. Padahal sudah lama sekali dia tidak memakannya, semenjak dia tidak bersama Seokjin. Naengmyeon adalah mie gandum kesukaan Seokjin, dulu saat mereka masih bersama hampir setiap hari makan naengmyeon dekat tempat mereka kuliah dulu.

"Aahh.. Perut ini semakin membesar saja.. Hei kau yang di dalam apa kau sudah kenyang?? Ibumu sudah tidak kuat lagi berdiri.. oohh..." Kata Angel sambil mengelus perutnya yang kekenyangan itu. Dia tidak bisa memindahkan badannya sendiri karena perutnya terasa penuh.

Jungkook dan kedua sahabatnya yang jomblo itu masih belum pulang. Malam belum terlalu larut dan Angel belum mengantuk. Angel berpindah ke jendela kamarnya yang bisa melihat keadaan sekitar apartemen dan langsung terlihat halaman lobi apartemen. Dia membuka jendela kamarnya, dan merasakan angin malam yang menyentuh tubuhnya. Dia memandang ke atas langit yang di penuhi bintang. Tiba-tiba air matanya terjatuh, dan Angel menangis.

"Seokjin Oppa.. Mengapa kau lakukan ini padaku?? Aku sudah lama menunggumu, tapi kau kembali membawa luka, bahkan luka yang bertubi-tubi.." Angel meratapi kesedihannya. Orang yang di rindukannya datang dengan membawa luka yang dalam. Luka pertama belum sembuh, dia sudah melukai Angel lagi dengan kehamilan yang tidak di inginkan itu.

Angel melihat mobil melintas di halaman lobi, seperti orang yang dia kenal. Angel langsung mengusap air matanya dan menamatkan pandangannya kearah dalam mobil. Angel terkejut melihat Seokjin yang di dalam mobil itu.

"Mau apa lagi dia datang??" Kata Angel dengan wajah tidak senang.

Tak lama benar seseorang mengetuk pintu apartemen Angel. Dia enggan mendekat dan melihat siapa yang mengetuk, sudah pasti Seokjin.

"Angel, aku tahu kau ada di dalam.. Tolong beri aku kesempatan untuk berbicara padamu.. Angel, aku tahu kau akan menikah dengan Jungkook.. Aku tidak akan menghalangi kalian berdua.." Kata Seokjin dari balik pintu

Angel mendekati pintu. "Kau mau apa??" Tanya Angel di balik pintu tanpa membukanya.

"Biarkan aku melihatmu sekali saja, aku tidak akan mengganggumu lagi.. aku tahu Jungkook adalah yang terbaik untuk kalian. Jungkook akan menjadi ayah yang baik untuk calon anak ku.."

"Tidak Oppa.. aku tidak akan membuka pintunya.."

"Angel, kumohon.. selama ini aku sangat tersiksa tanpamu.. aku sangat merindukanmu. Aku menahan rinduku selama bertahun-tahun. Tapi aku malah melukaimu.."

"Pergilah Oppa.. Aku mohon jangan datang. Kejadian kemarin masih membuatku trauma.."

"Maafkan aku Angel, aku tidak bermaksud melukai mu dan calon bayi kita.. Sekali saja biarkan aku melihatmu.. Aku akan pergi ke Thailand, aku tidak akan mengganggumu lagi.."

Mendengar hal itu Angel seperti akan menuruti perkataan Seokjin. Tangannya sudah memegang gagang pintu. Sebelum membuka pintu Angel mengintip dari lubang pintu dia melihat Seokjin menitihkan airmatanya. Dia terlihat sedih.

"cekleekk"

Angel membuka pintunya.
Seokjin menatap Angel. "Maafkan aku Angel.. maafkan aku..."

Seokjin memeluk Angel erat-erat. Meluapkan semua kerinduannya. Dia memeluk Angel seolah ini adalah pelukan terakhirnya. Angel tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa menangis.

"Sayang, kau jangan nakal ya.. Jangan siksa ibumu.. Jika kau besar nanti menurutlah pada Ayah Jungkook.. Dia ayah yang baik untukmu.." Seokjin berbicara pada janin yang ada di perut Angel, dia mengelus perut Angel.

Angel segera melepaskan tangan Seokjin dari perutnya. "Cukup Oppa, pergilah.. Sesuai katamu tadi kau tidak akan menggangguku lagi kan.. Jungkook akan datang. Pergilah.."

Sebelum pergi Seokjin memeluk Angel lagi.. Dan saat itu Jungkook datang, dia melihat apa yang terjadi. Dari lorong terlihat Seokjin memeluk Angel. Jungkook mengepalkan tangannya, dia segera menuju Seokjin. Angel melihat Jungkook yang datang dengan wajah kesal, Angel langsung melepaskan pelukan Seokjin.

"Beraninya kau datang Seokjin!!" Kata Jungkook dengan mencekik leher Seokjin

"Jungkook hentikan.. Dia hanya berpamitan.." Kata Angel meleaskan tangan Jungkook dari leher Seokjin

"Noona.. kenapa kau bukakan pintu untuknya!!"

"Aku datang hanya untuk berpamitan, aku tidak akan mengganggu kalian lagi.. Maafkan aku Jungkook.. Tolong jaga Angel dan anak ku"

"Tanpa kau suruh aku pasti menjaganya. Dan bayi yang di kandung Noona itu bukan anak mu!! Dia anak ku!! Pergilah!!"

 Dan bayi yang di kandung Noona itu bukan anak mu!! Dia anak ku!! Pergilah!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin pergi. Dia akan pindah ke Thailand untuk menjauh dari Angel dan memang ada bisnis baru di sana yang harus dia pegang.

"Noona.. apa kau tidak memikirkan perasaanku sedikitpun??" Kata Jungkook setelah Seokjin pergi

"Maafkan aku Jungkook.. Dia hanya berpamitan. Aku sudah menyuruhnya pergi.."

"Tapi kenapa kau biarkan Seokjin memelukmu???"

"Aku tidak bisa mengelak Jungkook!! Dia hanya berpamitan pada bayi yang ada di kandunganku!!"

"Oh kau anggap dia ayah dari bayi ini?? Kau masih belum merelakannya??"

"Bukan seperti itu, aku sudah tidak ada rasa apapun pada nya.."

"Kau bilang anak ini adalah anak ku, biarpun bukan aku yang menghamilimu!!!" Jungkook berbicara dengan suara keras dan memekik

Angel tekejut mendengar Jungkook berkata seperti itu.

"Jungkook maafkan aku.. aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.. maafkan aku.." Angel meraih tangan Jungkook.

Jungkook tak kuasa melihat Angel menangis.
"Maafkan aku Noona.. aku tidak bisa melihatmu menagis"

Jungkook mengusap air mata Angel lalu memeluknya. Semarah apapun Jungkook dia akan kalah ketika melihat Angel menangis.

"Jungkook, dia akan pergi ke Thailand tidak akan ada yang menggangguku lagi." Kata Angel yang masih ada di pelukan Jungkook.

Malam itu adalah malam terakhir Seokjin menemui Angel. Dia sudah berjanji tidak akan menemui Angel dan calon bayinya itu.

***
Ayo bantu kasih bintangnya donk
Terimakasih ya sudah setia membaca cerita ini

Euphoria (SUDAH DI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang