Harga Diri

33.9K 2.2K 47
                                    

Seriusan deh, makin lama author makin nggak semangat buat ngetik, lebih tepatnya kesulitan mengatur waktu buat ngetik 😂😂😂😂

Ada waktu senggang buat ngetik, tapi kadang author cuma bengong didepan tv 😂😂😂

Jadi endingnya cerita pada banyak terbengkalai 😂😂😂😂

Semangat author lagi menurun nih, entah kenapa, bawaannya malas ngapa2in, cuma pengen 2 hal, makan dan tidur 😂😂😂😂😂

Ini BB yg awalnya cuma 45/46 kini udah 50, pantasan baju2 udah pada sempit 😂😂😂😂

Jadinya author mau diet lagi biar sampai diberat idealnya author,45 kg 😂😂😂😂

Tapi susah 😂😂😂😂

Susah banget

Sesusah nyari duit 😂😂😂😂 malah curcol

Ya udah, yuk lanjut baca

***

"Apa?" tanya Sarah tidak percaya

Janu terkekeh pelan, "Kamu pasti tidak pernah menyangka kan? Aku akan memberikan kamu info yang menarik, pria itu sudah menjadi pewaris tunggal dari semua kekayaan orang tuanya yang sangat berlimpah itu, dan tidak lama lagi pria itu akan menikahi adikku, sungguh sebuah keberuntungan yang hebat bukan?!" Janu begitu bangga karena adiknya berhasil mengayet pria kaya raya yang akan membuat mereka makin bergelimangan harta.

Berbeda denga Janu, Sarah masih terdiam sejenak.
Sarah tau dengan pasti fakta kalau Gio itu putra tunggal dari pengusaha kaya raya, karena itu Sarah sempat merasa beruntung saat akan menikah dengan Gio, sayangnya karena kecerobohannya yang ingin menghancurkan hubungan percintaan orang lain, membuat malah hubungannya dan Gio yang berantakan.

Rencana pernikahan mereka yang nyaris mencapai titik 90%, dibatalkan begitu saja. Sarah tidak pernah menduga jika sebenarnya Gio sekaya itu.

"Kamu mengenal Gio?" tanya Kisan terdengar meremehkan ruang lingkup orang yang Sarah kenal. Sarah tersenyum tipis, memaklumi kenapa Kisan mempertanyakan pertanyaan seperti itu.

"Sedikit" jawab Sarah

"Oh ya! Bagaimana kalau kita duduk saja, aku sudah menyiapkan kursi khusus untuk kita di pojokan sana," ajak Dani sambil menunjuk ke arah pojokan. Beberapa kursi kelas VIP sudah tersedia untuk mereka.

"Boleh saja," Sarah menjawab dengan begitu santai. Keempat pria itu tersenyum senang atas jawaban Sarah.
Sarah dan ke empat pria itu kemudian berjalan menuju pojokkan dan duduk di kursi yang telah di siapkan.

"Oh ya, aku permisi ke toilet sebentar," pamit Sarah sambil meletakan tasnya dimeja

Janu tersenyum manis, "Jangan terlalu lama sayang, aku bisa gila jika kamu tidak berada di sampingku walau sedetik saja,"

Sarah tersenyum tipis mendengar kalimat rayuan Janu, "Aku tidak akan lama," ujar Sarah dengan suara yang begitu manja, "Aku janji."

Sarah pun beranjak menuju toilet dengan langkah yang santai.

Sesampainya di dalam toilet, Sarah memasang headset di telinganya untuk mendengarkan apa yang tengah dibicarakan keempat pria itu  selama Sarah pergi ke toilet.

Tadi Sarah sengaja membawa 2 ponsel. Sebelum ke toilet, Sarah menelpon ponselnya sendiri, setelah itu Sarah sengaja meninggalkan ponsel yang sudah menjawab panggilan di dalam tas. Sementara Sarah membawa ponsel yang digunakan untuk menelpon ke dalam toilet. Sarah mendengarkan perbincangan Janu dan teman-temannya dengan hati yang tegang.

"Wow! Aku tidak menduga jika Sarah sekarang begitu cantik dan seksi," terdengar suara Kisan, tidak lama setelah itu terdengar tawa dari keempat pria tadi.

Cinta 5 MiliyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang