Black itu Hitam

31.4K 1.7K 17
                                    

Ini dia kisah masa lalu Sarah.

Bagi yang penasaran, buruan baca, dan kemungkinan untuk flashback ini bakal author kasi double up, tapi nggak jani ya 😂😂😂😂😂

Php ya author 😂😂😂😂

***

10 tahun yang lalu.

Seorang gadis berseragam SMA sedang duduk sendirian di sebuah bangku, di halaman belakang sekolah.

Gadis yang mengenakan kaca mata itu tampak tengah membaca buku pelajaran dengan serius. Tidak hanya membaca, tapi juga sesekali gadis itu mencoret-coret buku yang tengah ia baca.

Suara lonceng sekolah, membuat gadis itu menghentikan kegiatannya. Gadis itu segera meletakkan pensil didalam buku, menutup buku pelajaran itu dengan cepat. Setelah itu, gadis itu langsung berdiri, berjalan menuju ke arah gedung sekolah.

Gadis itu melangkah dengan cepat, berusaha agar tidak terlambat masuk ke kelas. Gadis itu terus melangkah, hingga pada belokan, tanpa sengaja gadis itu menabrak seseorang. Tabrakan itu membuat si gadis jatuh terduduk.

"Aw!" ringis gadis itu.

Orang yang ditabrak si gadis segera duduk berjongkok, meraih buku gadis itu, menyodorkan ke arah si gadis.

"Sorry."

Sebuah kata singkat yang diucapkan oleh suara berat seorang pria, membuat gadis itu langsung menoleh ke arah orang yang tengah duduk jongkok di hadapannya.

Seorang pria tampan, yang mengenakan seragam SMA yang sama dengan si gadis, sedang tersenyum ke arah si gadis.

Untuk sesaat, si gadis tertegun melihat pria itu.

"Ini."

Pria itu kembali menyodorkan buku milik si gadis, membuat si gadis tersadar dari ketertegunannya. Si gadis itu meraih buku yang disodorkan.

"Terima kasih."

"Mari."

Pria itu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk membantu si gadis berdiri, si gadis kembali tertegun menatap uluran tangan si pria.

Karena tidak kunjung mendapat respon, pria itu meraih tangan si gadis, membantu gadis itu untuk berdiri.
Keduanya berdiri bersama.

"Terima kasih," ujar si gadis sambil menarik tangannya, membuat genggaman si pria terlepas.

Kini si gadis baru menyadari kalau pria itu tidak sendirian, melainkan bersama ketiga temannya.

"Permisi."

Setelah mengatakan hal itu, si gadis segera bergegas pergi, meninggalkan ke empat pria tampan yang menjadi idola di sekolah mereka.

"Wow, Janu, sang cassanova mulai bereaksi!" ujar Dani. "Tapi kenapa selera wanitamu berubah sekarang? Bukannya kamu menyukai tipe wanita modern yang seksi, bukan gadis culun dan kutu buku seperti itu."

Janu, pria yang membantu si gadis tadi tersenyum sinis. "Wanita culun seperti itu bukan tipe ku, aku hanya kasihan."

Rama terkekeh. "Tapi gadis tadi boleh juga."

Kisan tertawa geli. "Boleh juga? Boleh juga untuk apa? Boleh juga untuk kita jadikan pembantu rumah tangga?"

Rama tersenyum penuh arti. "Tidak pernah dalam sejarah kita menjadikan seorang wanita sebagai pembantu."

Cinta 5 MiliyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang