Deal?! Ya!

34.4K 2.3K 66
                                    

Senang deh kalau rame komen seperti ini 😂😂😂😂😂

Author tu jadinya semangat pengen up banyak cerita 😂😂😂😂

Sayang waktu dan sinyal kadang nggak mendukung banget.

Efek tinggal dipelosok yang susah sinyal, semua serba terbatas 😂😂😂

Semoga aja readers selalu setia, love you all.

***

Sarah menaikkan sebelah alisnya.  "Aku tau kamu memang pria yang dingin dan irit dalam berbicara, tapi jika kamu ingin aku mengerti dengan jelas maksud dari keinginanmu, kamu harus berbicara panjang lebar agar aku bisa mengerti," ujar Sarah.

Gio berdiri dan melangkah perlahan menghampiri Sarah, kemudian menghentikan langkahnya di hadapan Sarah, menatap Sarah dengan tatapan tajam. Sarah sama sekali tidak merasa terintimidasi. Sarah tetap berdiri di tempatnya, balas menatap tatapan dingin dari Gio.

"Bahasa lembutnya kita akan menikah, tapi bahasa kasarnya aku membayarmu untuk melahirkan seorang anak untukku, dan setelah itu kita bercerai," ujar Gio begitu dingin.

Sarah tersenyum sinis. "Wah, aku tidak tau harus merasa sedih atau senang dengan kalimat itu, tapi aku sangat heran, dari sekian banyak wanita yang ada di muka bumi ini, kenapa kamu malah memilihku? Wanita yang pernah menjadi tunanganmu, dan wanita yang pernah kamu campakkan juga, kenapa kamu tidak memilih wanita yang menggandeng kamu dengan begitu mesra tadi, aku rasa wanita itu tidak akan keberatan untuk menikah dan melahirkan anak-anak kamu," ujar Sarah sinis.

"Ya... tentu saja, wanita itu tidak akan  keberatan jika aku nikahi dan melahirkan anakku, tapi pasti akan langsung menolak jika aku ceraikan" ujar Gio.

Sarah tersenyum sinis. "Dan kamu pikir aku tidak menolak jika kamu ceraikan?" tanya Sarah heran dengan jalan pikiran Gio yang banyak berubah.

Gio mencengkram rahang Sarah dengan tangannya, dengan begitu tiba-tiba, membuat Sarah sedikit meringis kesakitan. Tiba-tiba saja Sarah merasa begitu ketakutan dengan sikap Gio saat itu. Perlakuan Gio saat itu membuat kenangan buruk di masa lalu Sarah perlahan muncul.

Gio menatap Sarah dengan begitu tajam.
"Tentu saja kamu harus mau Sarah, ini hukuman Sarah, hukuman karena kamu pernah mempermainkan hati seorang pria," ujar Gio begitu dingin sambil melepaskan cengkramannya pada rahang Sarah.

Sarah yang tadinya merasa begitu takut, berusaha bersikap senormal mungkin, seolah-olah tidak merasa terintimidasi dengan sikap kasar Gio.

"Apa yang aku dapatkan jika aku bersedia menikah dan melahirkan anak untukmu? Hanya uang 5 miliyar ini?" tanya Sarah meremehkan.

Gio tersenyum sinis. "Ke 4 pria tadi, aku bisa membantumu untuk menghancurkan mereka."

Sarah mendengus pelan. "Aku bisa membereskan mereka dengan kemampuanku sendiri"

Gio tersenyum sinis. "Sayangnya Sarah, kamu memerlukan kekuasaan dan kekayaan yang aku miliki untuk menghancurkan mereka."

Sarah mendengus marah, marah karena ucapan Gio yang sepenuhnya benar. "Baik, aku setuju menikah, melahirkan anak dan bercerai."

"1 hal yang harus kamu ingat, jangan pernah jatuh cinta padaku, karena tidak perduli apapun yang terjadi aku pasti akan menceraikan kamu," ujar Gio.

Sarah tersenyum sinis. "Tenang saja Gio, kamu tau sendiri hatiku tidak pernah punya rasa cinta, yang ada hanya keinginan memiliki kekayaan yang banyak, tapi aku malah khawatir dengan kamu, Kamu tidak takut jika kembali jatuh cinta pada ku?" tanya Sarah meremehkan.

"Jangan khawatir Sarah, aku bukan pria yang akan terjatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya," ujar Gio begitu mantap.

"Oh ya, aku lupa memberitau mu tentang hal penting ini yang mungkin bisa merubah keinginanmu untuk menikahiku setelah kamu mengetahuinya," ujar Sarah santai.

Cinta 5 MiliyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang