Apa?

31.5K 2.2K 78
                                    

Pada heran kan kali ini pemeran utamanya ngeselin 😂😂😂😂

Ganti suasana aja gitu, soalnya entah kenapa author tu suka benci liat pemeran utama yang lemah, kalau ditindas itu diam aja, udah itu mudah memaafkan, rasanya author pengen cekik tuh orang kayak gitu 😂😂😂😂😂😂 becanda ding, nggak segitunya juga sih.

So, semoga masih setia untuk membaca cerita ini 😘😘😘😘

***

"Aria!"

Raga berlari pergi meninggalkan Gio dan Sarah yang masih bertatapan dengan perasaan masing-masing.

Flashback End

"Sarah."

Panggilan dari Lita membuat lamunan Sarah tentang masa lalu, buyar seketika. Sarah kembali fokus menatap ke arah Lita yang masih senantiasa memamerkan senyuman manisnya.

"Kamu tau, awalnya alasan tante bersedia menikah dengan mas Dino juga karena harta kekayaan mas Dino," ujar Lita santai.

Sarah membelalakkan matanya kaget, tidak menyangka jika ibunya Gio akan berbicara seperti itu, padahal Sarah sudah sangat siap jika harus menerima siraman air putih.

"Menurut tante, wanita yang mementingkan materi saat mengambil keputusan untuk menikah dengan seorang pria, itu adalah wanita yang bijak, hebat dan cerdas. Justru tante akan menganggap bodoh wanita yang rela menikah dengan pria yang dicintainya, meskipun akan mengalami yang namanya hidup susah, padahal kita hidup didunia ini pasti perlu makan, pakaian dan sebagainya," ujar Lita sangat santai.

Sarah nyaris ingin bertepuk tangan karena begitu kagum dengan jalan pikiran ibu Gio itu. Jalan pikiran yang nyaris sejalan dengan pikiran dirinya sebagai wanita matre.

"Bukan hanya karena itu tan, Saya juga bukan wanita baik-baik, saya juga sudah bukan seorang perawan lagi," ujar Sarah sejujur-jujurnya.

Sarah yakin, kali ini ibunya Gio itu pasti akan langsung mencaci maki dirinya.

Lita kembali tersenyum lembut. "Saat menikah dengan mas Dino, tante juga bukan seorang perawan ataupun wanita baik-baik." ujar Lita.

Lagi-lagi Sarah membelalakkan matanya kaget, tidak menyangka jika ibu Gio akan membalas perkataannya seperti itu.

"Tante ingin jujur pada kamu sekarang. Sebelum menikah dengan mas Dino, tante ini seorang wanita penghibur, kupu-kupu malam," ujar Lita sama sekali tidak terlihat malu saat menceritakan aib masa lalunya pada Sarah.

Sarah kehilangan kata-kata karena terlalu kaget dengan penuturan ibu Gio yang entah fakta atau tidak, atau hanya sekedar haluinasi Sarah saja.

Lita meraih jemari Sarah dan menggenggamnya lembut. "Setiap manusia pasti memiliki masa lalu yang buruk, sisi yang buruk, tapi bukan berarti mereka tidak berhak di berikan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik."

Hati Sarah terasa menghangat mendengar perkataan ibu Gio itu.

"Tante yakin, seburuk apa pun kamu di masa lalu, kamu pasti bisa berubah menjadi lebih baik asal ada kemauan," ujar Lita meyakinkan.

"Hanya 1 hal yang tante inginkan," ujar Lita berubah serius.

Sarah seolah tersadar dari keterpesonaannya atas kelembutan tutur kata Lita.

"Jauhi Gio," batin Sarah mantap. Menebak dengan mantap apa yang diinginkan oleh Lita saat itu.

"Kembalilah pada Gio," pinta Lita penuh harap.

Sarah membelalakkan mata kaget.

"Menikahlah dengan Gio," pinta Lita lagi.

"Hah?" tanya Sarah tidak percaya jika Lita justru menginginkannya kembali pada Gio

Cinta 5 MiliyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang