Give Me

30.8K 2K 48
                                    

Gio duduk di kursinya sambil melamun, memikirkan kembali hal yang membuatnya mengambil keputusan tergila yang pernah ada.

"Kenapa aku bisa segila ini?!" geram Gio jengkel.

Flashback

Di pesta reuni itu, Gio kembali melihat Sarah. Gio tidak menyangka jika dirinya harus kembali bertemu dengan wanita yang pernah menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping.

Malam itu Gio berusaha untuk tidak memperdulikan Sarah lagi. Tapi tatapan Janu dan teman-teman Janu pada Sarah, membuat darah Gio seolah terasa mendidih.

Gio tidak mengerti kenapa reaksi tubuhnya harus seperti itu. Gio tidak mengerti kenapa dirinya masih tidak rela jika ada pria lain yang memandang Sarah dengan tatapan bergairah.

Tanpa sadar langkah kaki Gio mendekat ke arah Janu dan teman-temannya. Gio memilih tempat duduk yang cukup dekat dengan orang-orang itu.

"Wow! Aku tidak menduga jika Sarah sekarang begitu cantik dan seksi"

Gio bahkan bisa mendengar dengan jelas pembicaraan pria-pria yang bersama Sarah tadi.

"Apa malam ini kita akan mengulangi kejadian yang sama?"

Gio menaikkan sebelah alisnya, cukup penasaran dengan makna yang terkandung dalam kalimat itu, sekaligus cukup marah mendengar kalimat meremehkan itu.

"Kamu pikir, untuk apa aku membawa wanita murahan itu kemari kalau bukan untuk kita nikmati bersama."

Gio mulai mengerti arah pembicaraan keempat pria itu. Tanpa sadar Gio mengepalkan tangannya, menahan kemarahan yang siap meluap jika saja dirinya tidak sadar di mana ia berada sekarang.

"Apa rasanya akan sama seperti yang dulu?."

Lagi-lagi Gio menaikan alis karena mulai penasaran lagi dengan kalimat itu.

"Aku rasa mungkin lebih, karena apa? Aku sudah menyiapkan obat perangsang agar wanita liar itu semakin liar."

Gio hampir saja kehilangan kesabaran akibat kalimat itu, tapi Gio masih berusaha menahan diri.

"Cepat campurkan obat perangsang itu ke minuman Sarah, sebelum wanita murahan itu kembali."

Gio tersenyum sinis mendengar kalimat itu.

"Kita memang sahabat sejati yang selalu berbagi mangsa."

"Kalian pikir, aku akan membiarkan kalian menyentuh wanita ku?" guman Gio tanpa sadar.

Gio bisa melihat dari kejauhan, Sarah sudah muncul. Sarah berjalan penuh percaya diri menghampiri keempat pria itu lagi.

"Maaf lama."

"Tidak masalah Darling, selama apapun kamu, kami akan setia menanti di sini."
Gio masih memilih untuk menjadi pendengar.

"Bagaimana kalau kita sekarang bersulang."

Gio sudah berdiri dari tempat duduknya, ingin mencegah Sarah meminum minuman itu.

"Tunggu dulu."

Gio mengurungkan niatnya mendengar perkataan Sarah.

"Ada apa darling?"

"Kalian tidak merasa pesta ini sangat membosankan? Bagaimana kalau sekarang kita adakan permainan."

Gio menanti dengan sabar apa yang ingin Sarah ucapkan selanjutnya.

"Permainan? Boleh juga, permainan seperti apa?"

Cinta 5 MiliyarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang