D U A P U L U H E N A M

160 16 6
                                    

"Udah?" Tanya Romeo ketika Alea berhenti berbicara.

"Udah." Balas Alea polos. Romeo jadi gemas melihat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Yaudah gue mau lanjut tidur," Romeo kembali menyembunyikan wajahnya pada tangan yang ia lipat. Kembali memejamkan mata tetapi tidak tidur.

Alea mendesah pelan. "Sabar banget sih gue ngadepin orang model begini. Untung cuma satu." gumam Alea yang di dengar Romeo.

Romeo hanya bisa tersenyum, menahan tawanya.

Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, namun Alea masih setia berada di kelas. Bukan karena ia cinta sekolah, melainkan hari ini jadwal piketnya.

"Bambang! Lo angkatin dong bangkunya, susah gue nyapu kalo bangkunya kayak gini." Vella, gadis itu merengut kesal.

Alea segera menyetujui ucapan Vella, selanjutnya mereka terus mengomeli pekerjaan anak laki laki yang tidak becus. Mereka hanya ingin cepat-cepat pulang.

Alea menatap layar hitam ponselnya. Menatap rambutnya yang berantakan.

"Ale!" Alea memundurkan langkahnya. Terlalu kaget dengan kehadiran Romeo yang sedang menyengir lebar.

"Hah?" Sahut Alea dan meneruskan kembali langkahnya.

"Balik bareng gue ya!" Pinta Romeo yang segera diangguki Alea. Lumayan irit ongkos.

Romeo tak langsung mengajak Alea pulang. Ia mengajak gadis itu makan di ketoprak di pinggir jalan terlebih dahulu.

"Makasih Mang!" Alea tersenyum dan segera menarik piring ketoprak agar berada tepat di depannya.

Romeo diam menatap Alea. "Kaya gak pernah makan ketoprak aja lu," Romeo mengambil tisu dan mengelap bibir Alea yang terkena kuah ketoprak.

Alea menjadi diam. Segera mengambil tisu di tangan Romeo. Lagi makan eh malah dibikin baper, kan jadi kenyang.

👑👑👑

Malam ini, Romeo kembali berkunjung ke rumah Alea. Lelaki itu tengah bersantai di ruang tamu dengan Alian.

"Alea mana sih? Kok gue gak ngeliat daritadi?" Tanya Romeo pada Alian.

Alian menatap Romeo malas. "Di kamar." Jawab Alian seadanya. Romeo segera bangkit dan berjalan menuju kamar Alea.

"Heh, mau kemana lo?" Tanya Alian cepat.

"Mau ke kamar Alea lah, masa kamar lo!" Sungut Romeo.

"Awas lo apa apain adek gue, gue tebas pala lo!" Alian segera mengambil ponselnya yang kebetulan berbunyi.

Romeo memasuki kamar Alea. Sang empu sudah tertidur pulas rupanya. Romeo menatap wajah tenang Alea sambil senyum senyum ganteng.

Natap wajah Alea diem diem gini kok bikin hati Romeo berdebar sih? Dia suka sama ale ale seribu gopek ini?

Romeo menggelengkan kepala dan segera keluar dari kamar Alea. Hawa panas mulai menerpanya.

👑👑👑

"Dek, lo berangkat bareng Romeo ya!" Alian mengatakan hal tersebut sambil mengelap rambutnya yang basah dengan handuk. Alea hanya mengiyakan tanpa mau banyak berdebat.

"Lena! Terus gimana dong! Gue laper." Alea menatap lena dengan wajah memelas. Lena jadi gak tega juga melihat wajah pengemis ala Alea ini.

"Yaudah yaudah, mana uang lo?" Alea segera memberikan Lena uang yang diterima Lena dengan gerutuan.

Mereka tidak bisa pergi ke kantin bareng hari ini karena Alea sedang mengalami hal itu dan sialnya bocor! Jadi Alea memutuskan untuk duduk saja sampai bel pulang berbunyi dan ia akan keluar kelas jika kelas dan sekolah sudah sepi.

Rencana Alea yang memutuskan untuk tidak bangkit dari bangkunya sampai bel pulang berbunyi nyatanya berhasil walau dipandang aneh oleh teman teman sekelasnya termasuk Romeo yang daritadi terus merecoki dengan berbagai pertanyaan dan hal usil agar Alea berdiri. Dengan tak tahu dirinya Romeo malah menuduh jika Alea buang air besar di celana. Gila!

"Gue duluan ya Alea, bye bye!" Lena berjalan menuju pintu kelas dan menghilang dari pandangan Alea setelah berbelok kearah kanan.

"Lo mau sampe kapan duduk disitu?" Romeo menatap Alea aneh. Tatapannya menunjukkan bahwa Alea adalah Alien yang terdampar di bumi.

"Sampe gue bosan!" Balas Alea ngasal. Kelas sudah sepi hanya tersisa mereka berdua saja.

Romeo duduk di bangku lena. "Lo dijemput?" tanya Romeo kalem.

Alea diam tak menjawab. Alian tak ada bilang jika ingin menjemputnya. Disaat Alea masih bergelayut dengan pikiran ia pulang naik apa Romeo malah tersenyum jahil.

"Awas Le! Ada kecoa!" Refleks Alea berdiri sembari menggendong tasnya, ia mendorong Romeo agar memberinya jalan untuk menjauhi makhluk menjijikkan itu.

Bukannya membantu mengusir kecoa itu, Romeo malah tertawa kencang. Alea yang sadar segera menoleh ke belakang, menatap roknya yang kotor. Wajahnya memerah! Dasar makhluk Pluto ini!

Romeo segera melihat kearah rok bagian belakang Alea membuat wajah Alea semakin memerah malu.

Jadi ini penyebab Alea duduk terus!

Udah kangen belom sama Alea dan Romeo? Eitssss, kayak biasa ya kalo ada typo kasihtau.

Menurut kalian gimana ni cerita Friendzone not Friendship sejauh ini? Makin flat, makin seru, makin gemes, atau gimanaaa...

Hari ini aku lumayan seneng, karena tugasku udah hampir selesai semua gaisss😭
Do'ain semoga aku lekas merdeka dari tugas yaaa

Makasih udah setia baca, komen dan vote cerita ini. Syg kalian banyak banyak.

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang