D E L A P A N B E L A S

191 21 3
                                    

Kasihtau ya kalo ada typo.
Happy Reading yall!

"Ada yang mau request lagu atau mau nyanyiin pasangannya bareng kita?" Vokalis street music memberikan tawaran yang jarang mereka lakukan.

Romeo menatap Alea berbinar. "Awas lo nyanyi! Gue cincang mulut lo!" Desis Alea cepat.

Bukannya apa, tapi jika Romeo mengajukan diri, siap siap aja alun-alun langsung mendadak sepi dan besoknya langsung muncul mitos tak mengenakan.

"Gue tuh mau nyayi buat lo!" Romeo menatap Alea sok imut membuat Alea gemas pengen nampar.

"Gak perlu. Gue udah merasa tersanjung banget kok lo ajak gue nonton doang."

Romeo mengerucutkan bibirnya. Secepat kilat, tangan mulus Alea mendarat di bibir merah Romeo.

"Aduh! Sakit anjir!" Romeo menatap Alea kesal. Alea hanya tersenyum sok manis. Mulutnya mengucapkan kata tanpa suara. M A M P U S.

"Kakak yang pake jaket hijau army dan topi kayanya pengen gabung sama kita malem ini," suara vokalis membuat semua menatap satu titik.

Alea menatap Romeo begitupun sebaliknya.

Gawat! Romeo memakai jaket berwarna hijau army dan topi berwarna hitam. Alea melirik sekilas. Semoga bukan Romeo yang dimaksud.

"Iya, pacarnya kakak yang lagi liat kanan kiri," vokalis itu terkekeh diujung ucapannya.

Alea jadi malu. Sedangkan Romeo masih cengo. Beneran dirinya? Dia sih pede pede saja, tapi Alea bagaimana? Perempuan itu sudah melarangnya tadi. Bisa bisa mereka berantem lagi gara gara ini.

Romeo melepas kaitan tangannya dengan Alea. Alea menatap Romeo horror. Seriusan?

Romeo menghampiri sang vokalis yang memanggilnya tadi.

"Kenape bang?" tanya Romeo polos ketika sudah sampai di hadapan vokalis.

Beberapa orang yang menonton tertawa melihat tingkah Romeo. Yang lainnya terdengar bisik bisik.

Alea menutup wajahnya. Malu.

"Mau nyanyi bareng kita bang?" sang vokalis bertanya.

Romeo segera menganggukkan kepala dengan semangat. Tak sabar!

Romeo mengambil alih mikrofon yang berada di depan sang vokalis. Ia berdeham sebentar.

"Gue disini mau nyanyi sama abang abang yang tadi manggil gue. Gue mau nyanyiin orang yang special banget buat gue! Orangnya ada disana." Jari telunjuk Romeo membuat semua orang menatap satu titik.

Alea masih setia menutup wajahnya. Sangat sangat malu!

"Love you Romeo!" Suara itu membuat Alea membuka tangan yang menyembunyikan wajah cantiknya.

Deby.

Sejak kapan wanita itu ada disana? Maksud Romeo Deby? Bukan Alea? Alea kegeeran? Alea menatap kearah Deby yang sedang melambaikan tangan pada Romeo. Sebelah tangannya memegang cup minuman. Ia tersenyum lebar.

Alea jadi malu sendiri. Ia sudah kepedean abis. Ternyata salah orang!

Romeo berduet dengan vokalis street music itu. Mereka menyanyikan lagu can't take my eyes of off you. Romantis. Suara sumbang milik Romeo lumayan terbantu oleh suara musik dan semua penonton yang ikut bernyanyi.

Untuk pertama kalinya, Alea merasa sendiri di tempat seramai ini. Merasa malu juga takut. Apa guna Alea disini? Hanya akan mempermalukan diri saja!

Kok pandangan Alea buram. Alea lekas keluar dari kumpulan orang itu. Ia menghapus segera air mata yang sudah berada di ujung tanduk.

Kok nangis sih Le? Kok jadi cengeng?

Helloooo aku lagi seneng bgt bgt bgt karena pembaca Friendzone not Friendship udah 1k!!!

Yeaaayyyy

Ga nyangka sih. Makasih untuk kalian yang udah setia baca, komen dan vote cerita ini ya. Gatau mau ngetik apalagi, masih speechless akutuuu😭

Sampai ketemu di part selanjutnya! Dadah~

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang