D U A P U L U H E M P A T

181 18 4
                                    

Romeo: alea lo tahun depan ultah ya?

Romeo: duh gue ngasi apa ya

Romeo: udah gak sabar pengen ngehamburin uang buat istri

Romeo: tadi pagi gue liat ceramah, kata ustadznya berpahala lah para suami yang membuat hati istrinya senang

Romeo: gue udah putus juga sama Deby

Romeo: bener kata lo, putus itu gak ada alasan sama kaya jatuh cinta

Romeo: terus nih ya si Deby gak mau, tapi gue bilang aja gue gak mau nyakitin hati dia jauh lebih dalam lagi, lagian buat apa menjalin hubungan tapi kalau gak ada rasa

Romeo: ANJAY parah gue

Romeo: gentle banget gue masa

Romeo: bangga akutuh

Romeo: kebiasaan nih gak pernah cepet bales chat gue

Romeo: gue kok hobi banget sih ngespam lo

Romeo: lo udah nonton iklan ale ale yang terbaru belom?

Romeo: nonton sama yu, dirumah gue

Romeo: Alea sayangku cintaku buah hatiku bales dong

Romeo: bodo gue ngambek

Romeo: !!!

Alea menatap pantulan dirinya di cermin. Apa yang Alea lakukan sih? Apa apaan Alea? Wajahnya jadi kaya badut kan.

Iya, tadi Alea belajar make-up karena abis ngeliat vlogger di yutup.

Sebenarnya gak hancur hancur banget sih. Bisa dibilang lumayan lah buat pemula. Tapi, ehm tetap saja aneh bagi Alea.

Brakkk...

Alea yang terkejut segera menghadap pintu kamarnya yang baru saja dibanting oleh orang tak bertanggung jawab.

"Alea?" Romeo menatap Alea linglung.

Ini Alea sahabatnya? Cewe cuek dan mageran itu pake make up? Serius? Apa jangan jangan Alea kerasukan setan mentel?

Alea yang sadar segera menutup wajahnya. Ia jadi malu. Ini Romeo kenapa masuk langsung banting pintu aja sih, gak ketok ketok dulu apa. Kalo bisa ngucapin salam.

"Lo pake apaan? Ngapain muka lo di coret-coret?" Romeo berjalan mendekati Alea.

"Jadi ini alasan chat gue gak dibales," Romeo menatap Alea yang menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangan.

"Kenapa langsung masuk aja sih? Seharusnya ketok pintu dulu!" Cerca Alea.

Romeo tertawa. "Gue kan panik. Lagian Bang Alian ngijinin kok."

Alea berdiri dan berjalan kearah kasurnya masih dengan wajah yang disembunyikan di balik telapak tangan.

Brakkk

Alea menabrak meja belajarnya. Sial sial sial.

Romeo tertawa kencang. "Lagian punya mata buat melihat gak digunain. Dasar mubazir!"

Alea meringis. Sakit. Alea membuka kedua tangannya. Melirik sekilas pada Romeo yang tertawa terpingkal pingkal.

"Ini punya siapa sih lo pake?" Romeo menunjuk beberapa alat make-up yang berantakan di lantai.

"Bukan urusan lo!" Alea meringis. Perutnya yang terkena meja belajar sakit sekali.

Romeo duduk di sebelah Alea. "Apasih lo malu malu! Biasanya malu maluin juga," Romeo menarik paksa tangan Alea yang menutupi wajahnya.

Alea itu sudah cantik tanpa polesan apapun. Romeo mengambil tisu basah yang berada di dalam laci nakas Alea.

Dengan perlahan, tangan Romeo menghapus make-up di wajah Alea menggunakan tisu basah. Untung saja make-up nya tidak tebal.

Alea menatap Romeo dalam diam. Melihat sikap Romeo yang begini membuat Alea sakit sekaligus senang.

"Gue bisa sendiri," Alea mencoba mengambil alih tisu yang berada di tangan Romeo.

"Enggak!" Romeo menepis tangan Alea.

"Gue bisa sendiri Romeo!" Cicit Alea malu.

Romeo melirik mata Alea sekilas. "Apasih, sibuk bener." Gumamnya.

"Gue bisa senshhh" Romeo segera membekap mulut Alea.

"Sekali lagi ngomong gue cium nih." Romeo menatap Alea tajam bercampur geli.

Alea segera menendang Romeo. Ia kemudian mengambil alih tisu dari tangan Romeo dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan make-up menyebalkan ini.

Romeo menatap kepergian Alea heran. Gadis itu aneh tapi Romeo suka. Apalagi kalau Alea sedang salah tingkah dan blushing.

Hellooooo... Akhirnya ada waktu untuk update cerita ini haha. Makasih untuk yang udah setia nungguin, baca, vote, dan komen.

Ohiyaaa kalo kalian sadar, cover cerita ini udah berubah lohhh...

Gimana menurut kalian cover barunya? Bagus, gak?

Ohiyaaa main tebak-tebakan yukkk. Menurut kalian aku umur berapa?

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang