T I G A

321 39 6
                                    

Akhirnya, setelah pertengkaran panjang. Alea memilih mengalah. Ia memilih pulang naik angkot. Sebelum pulang, Romeo memberikan Alea uang 5 ribu rupiah. Katanya untuk ongkos.

Alea berjalan menuju rumahnya dengan berbagai rutukan. Tentu saja rutukan itu ia hadiahkan untuk Deby dan Romeo. Si pasangan fenomenal itu.

Saat lagi asik asiknya merutuki Deby dan Romeo, sebuah bola terbang mendarat sempurna di kepala Alea.

Karma nyata.

Alea menatap sekeliling. Mencari siapa dalang dibalik bola sialan itu.

"Maaf," terdengar suara derap langkah kaki mendekat.

Bram. Dia itu salah satu cowok idola di kompleks Alea.

Bram mendekati Alea dengan rasa bersalah. "Maaf, gue gak sengaja," ucap Bram dan mengambil bolanya kembali. Ia menatap korban bolanya kali ini.

"Eh Alea! Maaf ya gak sengaja," Bram menatap Alea yang masih mengaduh kesakitan.

"Iya Mas Bram gak apa apa," balas Alea. Bukan karena apa apa, tetapi memang semua orang baik yang tua maupun muda pasti manggil dia pake embel embel 'mas'.

Bram ini lebih tua dari Alea. Alea gak tau pasti berapa beda umur mereka. Hanya saja yang Alea tahu jika Bram sudah bekerja sebagai dokter. Dokter ganteng.

"Masih sakit? Ayo ke rumah aja. Biar di obatin," ajak Bram.

Alea menggeleng. "Gak usah Mas, Alea pulang aja," Alea berjalan cepat meninggalkan Bram dengan rasa denyut di kepala.

Sial sial sial.

👑👑👑

Romeo: ale ale

Romeo: idih masih ngambek

Romeo: masih ngambek atau gak ada paket internet sih?

Romeo: sini kerumah gue ada wifi

Romeo: maaf deh

Romeo: cewe banget sih lo! pake acara ngambek segala kaya gak gue nafkahi sebulan aja

Romeo: gak lo balas gue balik ngambek nih

Alea: apasih, gue lagi bljr

Romeo: takutkan lo kalo gue ngambek

Alea: iyalah, lo kalo ngambek bakar kompleks

Romeo: bisa aja si sayang jadi makin lope lope deh

Alea: knp lo ngechat? mau curhat? sorry gue bukan mamah dedeh

Romeo: lo kan emang bukan mamah dedeh, lo itu mamahnya anak anak gue

Alea melempar handphone nya kaget. Ia sudah biasa di gombalin Romeo tetapi tetap saja baper.

Romeo suka banget sih bikin anak orang baper, malah gak tanggung jawab lagi.

👑👑👑

"Dek, lo udah dijemput tuh sama ojek pengkolan sebelah," ucap Alian sambil berjalan menuju kamarnya.

Alea dengan cepat merapikan rambutnya dan berpamitan.

Romeo sudah menunggu di depan gerbang rumahnya dengan wajah ganteng.

"Pagi ale ale rasa anggur," sapa Romeo.

Alea hanya tersenyum seadanya. Ia melirik belakang Romeo, kemudian kanan dan kiri Romeo.

" Motor?" tanyanya.

Romeo tersenyum manis. "Masuk ICU harus nginep 3 hari."

"Jadi kita naik apa?" tanya Alea kesal.

"Udah jangan ngeselin gitu mukanya. Kita naik mobil dong," Romeo menarik tangan Alea dan membukakan pintu mobil untuk Alea.

Boleh gak sih Alea pingsan. Mimpi apa ia semalam, digandeng dan dibukakan pintu mobil sama Romeo.

Sebenarnya udah sering. Tapi hati Alea itu lemah. Istilah senggol dikit baper.

👑👑👑

"Entar pulang gue gak bisa bareng lo ya," ucap Romeo ketika mobil sudah mulai berjalan.

Alea menatap Romeo. "Kenapa? Mau jalan bareng Deby?" tanyanya malas.

Romeo mengangguk mantap. "Abang ganteng gak kuliah kan?" tanya Romeo.

Alea menggeleng.

👑👑👑

Hari ini pelajaran olahraga. Kelas Alea mendapat materi tentang basket. Belajar tentang bola basket mengingatkan Alea kejadian semalam dimana kepalanya ditimpuk pake bola Mas Bram.

"Al, lo satu tim sama gue ya," ucap Lena. Alea hanya mengangguk. Terserah sama siapa saja yang penting dia kebagian kelompok.

"Galih! Kita berdua bareng lo ya!" Lena menarik tangan Alea mendekati Galih.

"Sorry, gue udah dapet kelompok. Next time aja ya," Galih segera mendekati kelompoknya.

Alea, Lena, Leon, dan Joan sudah berdiri. Setelah ini tiba giliran kelompok mereka latihan percobaan.

Alea tak terlalu khawatir, pasalnya Leon adalah anggota tim basket sekolah.

Alea melirik kelompok Romeo. Ada Sissy, Dania, dan Heru. Mata Alea melebar ketika melihat Sissy tampak bermanja manja dengan Romeo.

Sissy itu sok imut. Lihat saja, ngapain juga dia nunjukin puppy eyes dibawah terik matahari. Membuat cahaya matahari semakin menyengat dan panas.

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang