L I M A

281 32 7
                                    

HAPPY READING YALL

"Woy bangun! Woy! Gue siram air nih ya lo berdua!"

"Woy bangun!"

Alea mengerjap-ngerjapkan matanya. Bahunya terasa berat. Kepalanya menoleh. Pantas saja. Ada makhluk astral yang menghinggap rupanya.

Alea mengangkat bahunya. Membuat kepala Romeo jatuh.

"Aduh! Jahat banget lo! Dasar ale ale!"

"Lo berdua tidur kaya gini. Untung gak ketahuan tetangga, kalau ketahuan kan ribet entar malah diarak lagi sampe KUA," oceh Alian ngasal.

"Jam berapa nih?" tanya Alea cepat.

"Tenang. Masih malem kok. Sekarang jam 11," sahut Alian.

"Mama sama papa belum pulang?"

"Mereka balik besok."

Romeo mendengar tanya jawab kakak beradik itu dengan ngantuk. Ia kembali merebahkan dirinya di sofa. Kali ini bukan bahu Alea sasarannya tetapi paha Alea.

Alea menatap Romeo hendak protes namun lelaki itu sudah menutup matanya.

"Udah biarin aja. Kasian orang kurang belaian," Alian terkekeh dan duduk di samping Alea.

Alea menyandarkan kepalanya di bahu sang abang yang ganteng tapi gesrek. Ia mulai terlelap perlahan.

👑👑👑

Alea terus saja ngomel ngomel gak jelas. Kedua lelaki dihadapannya pun sudah lelah mendengar omelannya pagi ini.

Alea kesal dan marah. Alian dan Romeo mengerjainya. Mereka berdua membangunkan Alea pkl 7 pagi dan bilang kalo Alea sudah terlambat sekolah. Alea dengan panik segera mandi dan berpakaian namun setelah siap dan hendak pergi, Romeo dan Alian tertawa keras dan mengatakan kalau hari ini adalah hari sabtu.

"Ayo dah sarapan bubur di depan kompleks, gue bayarin," ucap Alian yang segera di iyakan oleh Alea dan Romeo.

👑👑👑

"Wah, ada Mas Bram tuh!" Romeo menunjuk seorang lelaki yang baru datang ke warung tukang bubur depan kompleks.

Alea tak peduli. Begitu juga dengan Alian. "Eh ale ale! Lo gak mau minta ganti rugi bubur gratis gitu sama Mas Bram," ucap romeo lagi.

Alian menatap Romeo aneh. Apa apaan. Ganti rugi? Buat apa?

"Buat apa?" tanya Alea heran.

"Mas Bram kan buat kepala lo benjol!" Romeo menunjuk kepala Alea yang sedikit benjol tetapi hanya sedikit saja. Sedikit. Pokoknya kecil.

Alian menatap heran. "Gara gara apa?"

" Si Mas Bram main bola eh kena adek lo Bang!" jelas Romeo santuy. Santai maksudnya.

Alian melihat kepala Alea. Setelah itu ia hanya mengangguk.

"Gue kok gak pernah liat lo bawa pacar lagi ke rumah?" Tanya Alian pada Romeo.

Romeo tersenyum. "Bingung bang mau bawa yang mana."

Alea mendecih. Romeo segera menatap Alea. "Oh iya bang kenalin ini pacar nomor 2 gue," Romeo menatap Alea terkekeh.

Alea segera memukul kepala Romeo dengan sendok bekas buburnya.

"Ngarang lo! Adek gue gak level sama lo," ucap Alian sombong.

"Gak level apaan? Adek lo nembak gue 10 kali dan gue tolak 15 kali."

"Ngarang mulu mulut lo! Gue doain busuk tau rasa!" kesal Alea.

Romeo tersenyum menatap Alea. "Gak usah malu malu kali Yang, biasanya di chat bilang kangen pengen ketemu."

"Gue bakar lo Romeo!"

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang