S E P U L U H

216 28 1
                                    

Pagi ini, Alea berangkat sekolah bersama Alian. Saat Alea hendak membuka pagar rumah, ia sempat bertemu Romeo. Lelaki itu ingin pergi sekolah dengan motornya. Tak ada yang menyapa diantara keduanya. Romeo segera membuang wajahnya ketika melihat Alea.

Selama perjalanan menuju sekolah bersama Alian, Alea terus memikirkan pertengkarannya dengan Romeo. Apa dia yang salah? Apa dia yang egois? Tetapi perkataan Romeo malam itu benar-benar menyakitkan.

"Udah sampe dengan selamat aman damai dan sentosa!" ucap Alian sambil terkekeh.

Alea segera turun dari motor Alian. Ia menyerahkan kembali helmnya. "Entar balik sama Romeo ya!" ucap Alian kemudian.

Alea menatap Alian horror. "Apasih!" ketusnya.

Alian menatap sang adik heran, beberapa detik kemudian ia baru ingat dan paham. "Yaudah, naik angkot aja," tukasnya Alian dan segera pergi bersama motornya.

👑👑👑

"Le, tugas matematika kelompok lo udah selesai belum?" tanya Lena begitu Alea duduk di sebelahnya.

Alea menganggukan kepala pelan.

"Hari ini kalian akan mempresentasikan tugas yang kemarin saya kasih. Apakah semuanya sudah selesai?" tanya Pak Andi selalu guru matematika.

"Sudah Pak!" koor anak anak sekelas.

"Bagus. Tetapi sebelum itu saya kasih kalian waktu 15 menit untuk mendiskusikannya dengan teman kelompok kalian tentang apa yang ingin kalian presentasikan nanti," Pak Andi pergi keluar kelas, meninggalkan suasana yang mendadak gaduh.

Alea dan Romeo masih sama sama diam di bangku masing. Sedangkan yang lain sudah pada sibuk bersama teman kelompoknya.

Lena menatap Alea dan Romeo aneh secara bergantian. Sebelum menuju ke meja Dini, Lena bertanya kepada Alea. "Buru! Cuma 15 menit loh! Lo berdua kenapa?"

Alea menggeleng. "Udah sana urusin aja kelompok lo!" balasnya jutek.

Lena segera melenggang menuju meja Dini. Membiarkan dua sejoli itu menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Alea membuka bukunya, ia kembali membaca materi kelompok kemarin. Tanpa Romeo sebenarnya Alea juga bisa sendiri kok.

Romeo masih diam. Walau diam diam dia juga memerhatikan Alea di depannya. Romeo menatap keadaan kelas, semuanya sibuk dengan urusan kelompok.

Romeo menepikan egonya, ia duduk di bangku Lena. Alea hanya melirik sekilas, cukup terkejut.

"Masalah kemarin lupain dulu saat ini. Nilai jauh lebih penting," ujar Romeo pelan tanpa menatap Alea.

Alea hanya diam.

👑👑👑

You blocked Romeo's number

Alea memang seperti itu. Seperti anak kecil. Tangan putih Alea bergerak menghapus nomor Romeo. Niatnya sih Alea juga ingin menghapus akun instagram Romeo dari handphonenya, namun melihat notifikasi dari ratna jadi gagal deh.

Ratnadwi: udh kak, hehe

Ratnadwi: kalo kaka udah makan apa belum?

Alea menggeram tanpa sadar. Mereka semakin dekat ternyata.

Romeo: belum sih

Romeo: padahal kalo lo belum makan mau gue ajak makan diluar

Ratnadwi: yahhh sayang banget dong:(

Romeo: gak apa2 kok, lain kali aja ya berarti

Ratnadwi: iya kak hehe

Ratnadwi: kalo enggak pas pulang sekolah aja kak sekalian, gimana?

Romeo: boleh tuh. Kapan?

Ratnadwi: besok?

Romeo: oke besok, see u

Ratnadwi: see you too kak:)

Mau ngucapin makasih banyak untuk yg udah stay baca dan komen cerita ini.

Oh iya baca setiap partnya sambil dengerin lagu Love Story-Taylor Swift karena sama sama bahas Romeo wkwk. Ngaco bgt dah aku!

See u!

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang