E M P A T B E L A S

212 28 4
                                    

Romeo: le, Deby chat gue lagi ngajak balikan

Romeo: gue harus gimana?

Romeo: Ratna juga makin deket sama gue

Alea menatap jengah chat dari Romeo. "Siapa? Tetangga jadi jadian lo?" Tebak Lena. Gadis itu kembali meratakan maskernya.

Alea hanya diam.

Alea: y jd gue hrs gmn jg

Romeo: singkat banget balasan lo kaya ga ikhlas

Romeo: lo kenapa lagi? Marah terus sama gue, meo kan jadi sedih😣

Alea: engga, gue ga mrh

Romeo: jujur aja nih ye, kayanya gue tau isi hati dan perasaan lo deh

Romeo: menurut penelitian yang gue baca kalo diliat dari sifat lo, artinya lo cemburu sama gue!

Romeo: lo naksir gue kan?

Romeo: jujur lo lele!

Romeo: gue datengin rumah lo nih

Romeo: tuh kan bener ga dijawab karena malu

Romeo: ketemuan di taman kompleks yok

Alea: apasih lo ga jelas bgt

Alea: gue tadi ke dapur buat susu

Romeo: cewe tercipta emang pinter ngeles ya

Alea: gue bunuh lo!

Romeo: iya ampun ampun

Romeo: gue deh yg suka sama lo😘

Romeo: 😘😘😘

"Ihh tetangga lo emang sarap ya?" Lena mengintip obrolan via chat Alea dan Romeo.

"Baru tau lo?" balas Alea malas.

Alea: udh ahh gue ngantuk mau tidur

Romeo: jangan dulu gue mau ke rumah lo ini bawain martabak extra keju special

Romeo: thai tea greentea

Romeo: pizza with extra Mozzarella

Alea: g ush bct y meo:)

Romeo: buka pintu rumah dulu

Alea: bohong.

Romeo: send a picture

Alea segera berlari menuju pintu utama membuat Lena bertanya tanya.

Alea membuka pintu. Romeo sudah berdiri dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri membawa plastik bertuliskan restoran pizza terkenal. Di dekat kakinya terdapat 3 bingkisan plastik berwarna putih.

"Nih! Kapan gue bercanda coba?" sungut Romeo.

Alea tersenyum lebar dan memeluk tubuh Romeo. Romeo hampir kehilangan keseimbangan namun ia mampu menopang tubuhnya atas serangan tiba-tiba dari Alea.

"Makasih banget! Lo emang sahabat terbaik gue!"

"Cuma peluk doang nih?" Romeo menaik turunkan alisnya.

Alea menatap Romeo heran. "Cium kek."

Pipi Alea memerah. Tangannya bergerak memukul lengan Romeo pelan. "Apasih."

"Kaya gini beb," Romeo mencium pipi Alea sekilas dan kemudian tertawa melihat ekspresi Alea.

Alea cengo.

"Udah yuk masuk, kasian anak anak kita udah kelaperan di dalem." Romeo menarik tangan Alea.

👑👑👑

"Wah kerasukan malaikat lo ya!" Alian masih antara percaya dan tak percaya melihat Romeo beserta plastik plastik putih di ruang tamunya.

Lena masih menatap Romeo. Merasakan hal yang sama dengan Alian. Romeo aneh dan gila, mungkin.

Alea segera mengambil salah satu plastik yang berisi martabak. Ia membukanya dan segera melahapnya.

"Makan elah! Sok malu malu lo berdua!" ucap Romeo sambil membuka plastik lain yang berisi makanan.

"Kalian jadian ya?" ucapan Lena membuat semua orang yang berada di ruang tamu kaget dan menatapnya. Terlebih Alea, tatapan gadis itu sudah seperti pembunuh.

"Enggak."
"Iya."

Alian dan Lena saling bertatapan heran. "Fix ini mah, ngejawab aja barengan gitu."

"Awas lo macem macemin adek gue! Btw dek, lo udah diapain aja sama si anak tetangga ini?" Alian menatap Alea yang masih menatap tajam Lena.

"Kita gak pacaran!" ucap Alea tegas.

"Kita baru sampe cium dan peluk kok abang ipar. Tapi gue janji bakal ngajarin Alea hal lain." Romeo tersenyum jahil.

Pluk!

Bantal mendarat tepat di wajah Romeo. "Pulang lo sana! Makasih atas makanannya!" Alea mengusir Romeo.

"Yah kok gitu sih lele goreng!" dengus Romeo.

Haihaiii... Gimana sejauh ini menurut kalian?
Setia dan semangat terus ya buat nunggu update-an hehe.
Ada yang ikut MPLS ga niii?
Ohiyaaa, kalo ada typo bilang ya biar segera diperbaiki.

Makasih buat yang udah nyempetin baca!

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang