T I G A P U L U H T I G A

161 18 7
                                    

Hari ini merupakan hari terakhir ujian nasional untuk seluruh murid kelas dua belas. Alea sudah bertengger manis disamping motor Romeo. Si pemilik motor pamit pergi dan menitipkan motornya tanpa tanggung jawab pada Alea.

Alea menyipitkan mata melihat Romeo yang berjalan mendekat.

"Nih" Tangan putih berurat itu menyerahkan sebotol minuman. Alea menerima dengan senang hati dan langsung meneguk hingga setengah.

"Jalan jalan yuk Le" Ajak Romeo yang sudah duduk diatas motor, kemudian lelaki itu membantu Alea untuk naik ke motornya.

"Yaudah." Sejujurnya Alea ingin mengajak Romeo juga tadi tapi kebetulan sekali lelaki itu sudah mengajak duluan.

Apakah ini...

Motor Romeo berhenti di sebuah cafe yang lumayan kekinian. Mereka memutuskan untuk duduk dekat jendela. Selesai memesan, Romeo menatap Alea.

"Besok pengumuman SNMPTN." Ucap Romeo membuat Alea menatap lelaki itu sepenuhnya.

Alea menaikkan sebelah alisnya.

"Gue deg degan anjir! Lo kagak apa?"

Alea tersenyum kecil. "Lo ambil dimana?" Tanya Alea. Mereka benar-benar saling tidak tahu karena belum pernah membicarakan tentang hal ini.

"Gue terlalu pede. UI sama UNPAD"

"Kan lo emang selalu kepedean."

"Lucu lo jadi makin sayang." Romeo terkekeh.

Alea segera memutar bola mata malas, menyembunyikan salah tingkahnya. Udah mau tamat dan hubungan mereka masih gini gini aja.

Pesanan keduanya datang. "Jurusan apa?" Alea bertanya sambil memakan burgernya.

"Bisnis manajemen." Alea mengangguk. Sudah bisa menebak. Sebagai anak tunggal dari seorang pebisnis pastilah Romeo menjadi penerus sang Ayah.

"Lo?"

"Menurut lo?"

"Suka bener tebak tebakan. Besok paling gue tau sendiri" Romeo lanjut makan membiarkan Alea yang diam menatapnya dalam.

👑👑👑

Romeo berangkat sekolah dengan Alea hari ini. Sepanjang perjalanan, lelaki itu tak henti hentinya bersenandung. Tak jarang pula beberapa kali tangan Alea hinggap di bahu Romeo dalam bentuk pukulan karena Romeo ngerem mendadak.

"Yang fokus Romeo!" Ketus Alea yang dibalas Romeo kekehan.

Karena sudah selesai ujian, para murid kelas dua belas hari ini hanya mengembalikan buku sekolah dan kemudian diisi dengan jam kosong.

"Anjir! Dari tadi error mulu." Beberapa teman teman kelas Alea dan Romeo yang terpilih mendaftar SNMPTN mengeluh error karena pengumuman SNMPTN tidak bisa dibuka.

Alea memutar tubuhnya menatap Romeo yang santai dengan kaki diatas meja. Alea segera memukul kaki lelaki itu membuatnya meringis dan menurunkan kakinya.

"Gimana? Udah bisa belum?" Tanya gadis itu penasaran. Romeo menggeleng.

"Gue keterima di UGM anjir! Gak nyangka gue pinter ternyata!" Lena sudah berteriak tidak jelas. Gadis itu memeluk Alea terharu.

Friendzone Not Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang