Didalam perjalanan pulang, Hanna hanya menatap Jalan dengan tatapan kosong, pikirannya terus pada Bima entah hal apa lagi yang akan bima lakukan kepadanya setelah ini.
Romeo menatap kearah Hanna, lalu romeo mulai membuka pembicaraan."Han, Jangan ngelamun, udah soal tadi jangan dipikirin" ucap Romeo sambil menggenggam tangan hanna
Hanna menjauhkan tangannya dari tangan romeo, Meski jauh dari Bima hanna harus tetap menjaga perasaan bima, hanna tidak boleh Menghianati bima, walau Bima selalu Melukai perasaan hanna, akan tetapi hanna tidak boleh membalasnya.
"Engga kok, gw gak ngelamun" ucap Hanna yang terus memandang kearah jalan.
"Hm" gumam romeo "rumah lo dimana? Apa masih ditempat dulu?" ucap romeo
"Sekarang gw tinggal di perumahan Anggrek no.42" ucap Hanna
"Oh oke"
Romeo pun segera menancap gas Menuju arah rumah Hanna. Romeo tidak betah berlamaan didalam mobil dengan sikap hanna yang cuek.
Sesampainya didepan rumah Hanna, Hanna langsung keluar diikuti oleh Romeo.
"Thanks ya" ucap Hanna
"Iya sama sama" ucap Romeo sambil tersenyum
"Mau masuk dulu? Sekalian obatin Luka memar lo" ucap Hanna
"Boleh" ucap Romeo
Hanna dan romeo pun masuk kedalam rumah yang Cukup besar dan mewah itu. Dikarenakan Orangtua Hanna semuanya sibuk, hanna hanya tinggal bersama Pembantunya saja. Maka dari itu jarang ada yang memperhatikan Hanna, ketika Hanna sakit pun Mereka tidak tau atau hanya pulang sehari atau dua hari saja.
"Silahkan duduk meo, gw Ambil minum sama P3k dulu" ucap Hanna lalu beranjak pergi
Romeo hanya mengangguk sambil menatap kearah Hanna. Sambil menunggu Hanna kembali, romeo pun Memainkan ponselnya.
"Meo ini diminum" ucap Hanna secara tiba tiba
"Eh iyah Hann, bikin gw kaget aja" ucap Romeo
"Sorry. Sini gw obatin luka lo" ucap Hanna
Romeo pun mendekatkan wajahnya kehadapan Hanna, lalu hanna mulai mengobati Luka yang ada diwajah romeo dan dibibir romeo. Romeo meringis menahan sakit, namun tidak boleh ditunjukkan Karna Dia sedang berhadapan dengan Seorang perempuan. Jika dia Menjerit jerit mungkin Harga dirinya akan turun seketika.
"Selesai" ucap Hanna
"Thanks ya" ucap Romeo sambil tersenyum
Hanna hanya mengangguk dan tersenyum.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Malam hariHanna Sedang tiduran dikasurnya sambil memainkan ponselnya. Hanna menatap foto Bima sambil tersenyum, namun ada rasa sakit dihatinya.
Tiba tiba Suara pintu hanna Ada yang mengetuk, hanna langsung membuka pintu itu.
Tuk tuk tuk
"Bi Imah, Ada apa bi?" ucap Hanna
"Non dibawah ada Den Bima" ucap Bi imah
"Bima?" ucap hanna dalam hati.
Jantung hanna seketika berdetak hebat, dia sangat takut berhadapan dengan Bima, Apalagi soal tadi siang, Bima pasti Marah padanya.
"Non?" ucap Bi imah
"E...eh iya bi, saya kesana sekarang" ucap Hanna dan langsung beranjak kebawah.
Saat hanna Masih berada diatas tangga Bima menatap kearahnya dengan tatapan tajam khas miliknya. Malam itu Bima terlihat sangat sangat tampan, Ia mengenakan kaos Polos putih dibalut jaket berwarna Hitam dan celana jeans warna Hitam. Dengan rambut jambul miliknya sangat keren.
Hanna pun mendekati Bima dengan ragu ragu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanna Ariestella [COMPLETED]
Short StoryA tragic love life a girl named Hanna's Ariestella to cause herlself have an illness and end in death