chapter 24

188 9 0
                                    

             {HAPPY READING PEOPLE}

WARNING!

USAHAKAN SEBELUM BACA ITU TEKAN TOMBOL VOTING AND COMMENT OK!
BIAR AUTHOR SEMANGAT TERUS LANJUTIN CERITANYA:*

   Maafkan jika banyak kesalahan ketik atau typo ya People wkwk.

1 bulan kemudian

Diruangan Hanna hanya Ada Shopia Albert dan Bima yang setia menemani hanna dari komanya. Bima pun tak pernah Meninggalkan Hanna, bahkan jika pulang pun dia hanya mandi atau sebatas Ganti pakaian saja lalu kembali ke RS. Meski shopia dan albert menyuruh Bima pulang untuk istirahat Namun Bima menolak dengan alasan dia ingin selalu ada disamping hanna.

"Kau tidak bosan disini bima" ucap Shopia sambil mengusap punggung Bima

"Sampai kapan pun aku akan selalu menunggu hanna disini" lirih Bima dengan suara serak

"Kau harus masuk ke kampus nak" albert menambahkan

"Tidak om, hanna lebih penting, aku ingin menjadi laki laki yang hanna inginkan" ucap Bima sambil mengusap Rambut Hanna

Albert dan shopia tidak bisa bicara lagi, jika keputusan Bima sudah seperti itu apa boleh buat mereka tidak bisa menolaknya.

Kring
Kring
Kring

Ponsel bima berdering disakunya, tangannya langsung Mengambil ponsel tersebut lalu melihat siapa yang telah mengganggu dirinya siang siang begini.

                 Tafhia is calling.....

Setelah mengetahui siapa penelpon, Bima tidak menjawab melainkan mereject nya dan menaruh ponsel tersebut keatas nakas disampingnya.

"Kenapa tidak dijawab? Siapa tau penting" ucap Shopia

"Tidak apa apa" lirih Bima sambil menggenggam tangan Hanna

"Kau benar benar mencintai putriku?" tanya Albert yang berhasil membuat Bima Terkejut

"Ya, aku sangat mencintai hanna" ucap Bima cepat

"Tapi kau pernah melukai hatinya" sindir Albert

Bima diam tidak merespon ucapan albert, hatinya merasa bersalah, dia sadar bukan pernah melukai hati hanna melainkan sering, bahkan Fisiknya pun pernah ia lukai. Dirinya benar benar menyesal telah melakukan Hal itu.

Drrt
Drtt

Ponsel bima bergetar membebaskan Bima dari ucapan Albert, Bima langsung mengambil ponselnya dan melihat isi pesan yang dikirim oleh Tafhia.

"Bima kamu kemana sih! Di apartemen gak ada, di kampus gak ada, aku kangen tau! Udh satu bulan susah dihubungi! Kamu dimana! Ada hal penting yang mau aku bicarakan!"

Isi pesan itu membuat bima diam, memang 1 bulan ini dia tidak pernah berkomunikasi lagi denga Tafhia, dia juga tidak pernah memberi kabar pada tafhia dia lupa dengan tafhia seakan akan tafhia tidak pernah ada di hidupnya.

Hanna Ariestella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang