Bima melajukan Mobilnya menuju arah yang pernah ia lewati.
Sampailah ia disebuah rumah Yang sudah tak asing lagi bagi dirinya, dia keluar dari dalam mobil menuju pintu utama Rumah tersebut. Bima mengetuknya dengan pelan, tak lama keluarlah Seorang gadis dengan mengenakan celana pendek dan kaos ketak berwarna maroon itu melekat ditubuhnya yang mungil itu."Hai" sapa gadis itu sambil tersenyum sumringah kearah Bima
Bima tersenyum kepada gadis itu tak lain adalah tafhia, ia memeluk tubuh Tafhia dengan erat seakan tak ingin tafhia pergi untuk kedua kalinya.
"Kamu kenapa sayang?" ucap Tafhia lalu melepaskan pelukannya
"Aku rindu" ucap Bima sambil mengedipkan matanya sebelah menggoda Tafhia.
"Dasar genit" ucap tafhia sambil mencubit perut Bima
"Aww" pekik Bima sambil menampakkan ekspresi kesakitannya.
Tafhia hanya tertawa geli melihat tingkah aneh Bima, lalu mereka berdua masuk kedalam rumah itu, entah apa yang mereka lakukan disana.
Malam hari sekitar pukul 19:00 wib, hanna duduk dibangsalnya, lalu mengutak ngatik Ponsel miliknya,mencari nama seseorang untuk dihubungi.
Hanna menemukan nama Bima terpancar dilayar ponselnya, dia langsung tersenyum lalu menelpon laki laki itu.
"Nomor yang anda tuju sedang sibuk"
Sudah beberapa kali Hanna menelpon Laki lakinya itu, namun jawabannya masih sama.
Hanna meletakan ponselnya di bangsal mukanya ditekut prustasi, hanna benar benar ingin bima Menjemputnya, Hanna ingin mencium aroma maskulin milik Bima itu, namun Harapan hanna tidak seindah Ekspetasinya.Saat hanna melamun, tiba tiba suara Decikan pintu terdengar di telinganya, seseorang membuka pintu itu, Hanna melihat kearah pintu yang ia pikir itu Bima, ternyata bukan.
"Mau pulang?" ucap Romeo sambil mendekati hanna
Hanna mengangguk, wajahnya masih pucat, dan ekspresi murungnya masih terlihat jelas oleh Romeo.
"Kenapa mukanya ditekuk?" tanya Romeo saat sudah berada didalam mobil sambil sesekali menatap Kearah Hanna
"Gpp" ucap Hanna singkat
"Nunggu Bima Ngejemput ya?" ucap Romeo lagi
Hanna hanya diam, bagaimana dia bisa tau kalo Hanna sedang menunggu Bima untuk menjemputnya
"Laki laki itu memang gak tau diri, gak tau Arti tanggung jawab makanya bodoh!" Cerocos romeo kesal
Hanna tidak mengindahkan Semua perkataan Romeo, dia hanya mendengarnya dengan Baik, Mungkin ucapan Romeo ada benarnya Juga. Ah sudahlah Hanna malas memikirkan hal yang tak pernah ada akhirnya. Membuat kepalanya pusing saja.
Sesampainya dirumah Hanna, Romeo langsung turun dan membukakan pintu penumpang lalu menggenggam tangan Hanna untuk membantu masuk kedalam Rumahnya.
Romeo mengetuk pintu Dan tak lama langsung dibuka oleh Bi Imah
"Non Hanna, kenapa?" ucap Bi imah cemas
"Gpp bi, hanna cuma butuh istirahat aja" ucap Romeo langsung membawa hanna keatas menuju kamar hanna.
Bi imah mengambil Air putih lalu dibawanya kedalam kamar besar milik hanna.
Hanna sudah Terbaring dikasurnya, sementara Romeo duduk ditepi kasur Hanna sambil memperhatikan Wajah pucat milik Hanna itu. Hatinya sakit melihat Hanna Dalam kondisi seperti itu, apalagi Saat dia Diam membisu, rasanya Romeo ingin menggantikan posisi Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanna Ariestella [COMPLETED]
Short StoryA tragic love life a girl named Hanna's Ariestella to cause herlself have an illness and end in death