Chapter 11

146 6 0
                                    


Happy reading guys

Biasakan Voting sebelum baca ok

Pagi hari Hanna sudah terbangun dari tidurnya, Dia sudah siap untuk bergegas ke kampusnya. Hanna duduk Dikursi makannya untuk menyantap Sarapan Yang sudah Siap di hadapannya itu.

"Selamat pagi non, silahkan dinikmati" ucap bi Imah.

"Pagi juga bi, terimakasih masakan bibi memang paling enak sedunia" ucap hanna sambil sumringah memasukan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Non bisa aja, Emang masakan nyonya gak enak?" ucap bi Imah sambil menuangkan air putih kedalam gelas Hanna

Hanna menggeleng, seketika wajahnya Datar dan Dingin.

"Momy gak pernah masakin buat Hanna dari dulu, paling beli dan beli" ucap Hanna sambil berhenti mengunyah makanan itu

"Maaf Non, bibi gak tau" ucap Bi imah Iba

Hanna pun tersenyum, lalu menghabiskan nasi gorengnya yang ada di piring itu.
Setelah selesai, hanna langsung berpamitan kepada bi Imah dan bergegas menuju luar.
Disana, Hanna melihat satu mobil terparkir didepan rumahnya, Hanna mengenal betul mobil itu, ya Itu mobil Bima.

Bima pun Keluar dari dalam mobilnya dan Berdiri tegak didepan mobil sambil tersenyum manis kearah Hanna.

Hanna membalas senyuman itu lalu menghampiri Bima.

"Selamat pagi" ucap Hanna tersenyum

Bima menganggukkan kepalanya lalu mencium kening hanna, Hanna pun kaget dan pipinya langsung merah seketika.

"Kenapa pipi lo merah? Kayak udang rebus" kekeh Bima

"Apaan sih enggak" ketus Hanna malu malu

"Yaudah ayok naik" ucap Bima langsung membuka pintu untuk Hanna

Hanna pun tersenyum lalu Masuk kedalam mobil Bima. Bima langsung melajukan Mobilnya. Didalam mobil Hanna senyum senyum sendiri, Dia sangat bahagia, karna tak seperti biasanya Bima seperti ini.
Bima melirik kearah Hanna yang sedari tadi senyum senyum sendiri seperti orang yang tidak sehat.

"Kenapa senyum senyum?" tanya Bima

"Siapa yang senyum senyum" ucap Hanna Berbohong

Bima hanya mengangkat bahunya lalu membelokan mobilnya kearah Yang bukan Arah kampus, Hanna menyadari itu dan Heran Sebenarnya bima Mau membawa dia kemana

"Mau kemana?" ucap Hanna Bingung

"Mojok" lirih Bima

"Bima! Gw serius ah" ketus Hanna

"Kita Bolos aja gw males pergi ke kampus" ucap bima dengan wajah datar

"Iyah tapi kemana?" ucap Hanna dengan perasaan Penasarannya

"Pantai" ucap Bima

"Hem yaudah" ucap Hanna

Sesampainya dipantai, Hanna dan Bima pun turun, mereka bergandengan Menuju Tepi pantai untuk merasakan percikan air laut yang Asin itu.

Hanna bersenandung ria diiringi deburan Ombak yang menerjang karang karang laut. Hatinya benar benar bahagia, Bima berhasil membuat Hanna melupakan kejadian kemarin.

Bima menghampiri Hanna yang sudah ada ditengah tengah Tepi pantai, Bima langsung melingkarkan tangannya ke tubuh Hanna yang langsing itu. Hanna terperanjat dan menatap Bima sambil tersenyum.

Bimapun membalikkan Badan Hanna menghadap dirinya, lalu mengecup Bibir Hanna pelan pelan, Hanna Memejamkan matanya Lalu menikmati Ciuman itu. Bima mengecup dan menghisap bibir Merah Hanna. Tangannya tidak tinggal diam, Dia meremas dua gundukan Yang ada didepannya.

"Bima" lirih hanna sambil melepaskan Ciumannya.

"Gw kangen lo" ucap Bima pelan

"Jangan" ucap Hanna menggeleng.

Bima melepaskan Pelukannya lalu berjalan kedepan Hanna. Hanna memperhatikan bima dan mengikuti Bima.

"Lo marah bim?" ucap Hanna menatap Bima

"Enggak" lirih bima tanpa menatap hanna

"Bim" ucap Hanna sambil memeluk Tubuh kekar bima

Bima menatap kearah Hanna dengan menyipitkan matanya.

"Lo gak punya hubungan apa apa kan sama Tafhia?" ucap Hanna dengan nada serius

Sontak saja Bima terkejut lqlu menggeleng cepat.

"Lo masih sayang sama Tafhia?" Lirih Hanna lagi

Bima kembali menggeleng kepalanya ragu, lalu Hanna tersenyum pada Bima. Bima mengajak Hanna untuk pergi meninggalkan Pantai itu, mereka berdua melangkahkan kakinya bersamaan, saat Baru tiga langkah, hanna Mendadak kepalanya pusing, tiba tiba Hidungnya mengeluarkan Darah, Bima melihat kearah Hanna, lalu seketika wajahnya Panik.

"Hann, lo kenapa?" ucap Bima panik

"En...enggk papa Bim" ucap Hanna pelan

"Gpp gimana wajah lo pucat, Hidung lo mimisan, lo sakit hann?" ucap Bima serius

"Gpp Bim" ucap Hanna sambil memegang kepalanya.

Bima pun tidak bicara lagi, dia langsung menggendong Hanna dan membawa hanna masuk kedalam Mobil menuju rumah sakit.
Hanna sangat lemas, wajahnya pucat, Darah dihidungnya terus keluar hingga Mengotori bajunya. Bima memberikan tissu pada hanna untuk mengelap Darah yang keluar, Bima terus menatap Hanna yang Keadaannya semakin Buruk.

Sesampainya Dirumah sakit, Bima menggendong Hanna sambil berlari masuk kedalam rumah sakit itu. Bima mencari Dokter Sambil teriak teriak.

"Dokterrrrrr!!! Dokterrrrr!" teriak Bima menggema.

Dokter dan satu susterpun menghampiri Bima dan langsung membawa Hanna masuk keruangan ICU.

Bima menunggu diluar dengan perasaan yang masih panik, dia mengusap wajahnya kasar dan mengacak ngacak rambutnya frustasi. Bima bingung sebenarnya Hanna kenapa, apa yang disembunyikan oleh Hanna darinya.

Bima mengecek ponselnya mencari nama Adiva disana, setelah menemukan Nama itu Bima langsung menelpon Adiva.

"Hallo" suara nyaring terdengar di ponsel bima

"Cepat lo kesini, Ke RS Anggrek,"

"Ada apa!"

"Cepat kesini!" bentak Bima yang langsung mematikan ponselnya.

*****

Adiva langsung mencari cari Romeo kedalam kelas dan Kantin, namun dia tidak menemukan batang hidungnya pun.

"Lo nyari siapa?!" ucap Romeo dibelakang Adiva

"Romeo! Ayok kita ke RS sekarang" ucap Adiva Panik

"Ngapain? Siapa yang sakit?" ucap Romeo bingung

"Gw gak tau tadi bima telpon gw dan nyuruh kesana, udh ayok!" bentak Adiva dengan cemas

Romeo pun pikirannya langsung tertuju pada Hanna, dia langsung masuk kedalam mobilnya diikuti oleh adiva.
Romeo melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.












Bersambung

Budayakan voting sebelum baca ya gaes i love you

See you di part selanjutnya.

Hanna Ariestella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang