chapter 25

389 13 1
                                    


                     [WARNING]

Baca part ini jangan lupa sambil dengerin musik melow gaes, jangan lupa siapin tissu juga yah hehe. Kalo gak kuat jangan dibaca cukup voting aja:v

Dokter melangkah mendekati Mereka yang sedang menatap Dokter dengan tatapan penasaran.

"Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar besarnya, kami sudah melakukan yang terbaik untuk pasien, namun tuhan berkata lain____

" maksud dokter apa!" bentak Bima tak sabar

"Kami turut berduka cita atas meninggalkan pasien Hanna ariestella pak, bu." ucap Dokter dengan pelan

Deg
Jantung Mereka Seketika berdetak kencang, Airmata semakin deras keluar dari Mata Mereka, Suasana hati Ricuh tak ikhlas mendengar ucapan dokter tadi. Shopia yang sedang berdiri tiba tiba tumbang kelantai dengan segukan tangisan. Bima menatap tak percaya, dunia nya seakan hilang tiba tiba cahaya mentari seakan redup tak bersinar, Romeo memeluk tubuh Adiva yang hampir jatuh kelantai karna syok, romeo menumpahkan rasa sedihnya dipelukan adiva begitupun adiva. Sementara albert Diam mematung dengan tubuh gemetar yang hampir roboh, airmatanya sudah lepas dari pertahannya.

"Silahkan jika ingin menemui pasien untuk yang terakhir kalinya, saya permisi" ucap dokter membuyarkan Keheningan.

Bima terlebih dahulu berlari Masuk keruangan Hanna. Didalam hanya ada suster dan hanna yang tubuhnya sudah ditutup Oleh kain.

Bima langsung membuka Kain penutup itu, melihat wajah hanna yang pucat dan tak bernafas lagi. Hati bima hancur, dia telah kehilangan orang yang benar benar peduli dan sayang padanya.

Bima menggenggam tangan hanna dengan erat, Wajahnya ia tenggelamkan pada leher hanna. Bima menangis sejadi jadinya disana. 

"Hanna, Bangun! Aku mohon bangun! Beri aku satu kesempatan lagi untuk membahagiakan mu didunia hanna! Cepat bangun! Apa kamu tega melihat aku dan semua orang menangis atas kepergianmu hanna? Cepat bangun! Bangun!!!!" ucap Bima dengan suara serak yang terus diiringi airmatanya.

"Maafkan momy sayang, momy harap kamu tenang disana" ucap Shopia Sambil Mengelus rambut Hanna.

"Hanna, bangun! Kalo lo pergi gw sama siapa hann! Cepat bangun jangan tinggalin gw! Gw belum siap!!!!" ucap Adiva sambil memegang tangan Hanna.

"Kau akan selalu bahagia dialam sana nak, kau anak yang baik, Maafkan daddy jika tak pernah ada waktu luang untukmu" ucap albert sambil mengusap airmatanya

Romeo masih diam mematung, tangannya mengepal erat erat, tatapan sayu nya tertuju pada Bima. Airmatanya mengalir deras.

"Gw mau ngomong sama lo" ucap Romeo sambil menarik Bima keluar.

Bima mengikuti Romeo keluar. Bima siap menerima apapun Yang dilakukan romeo padanya.

Bughhhh!

Satu pukulan langsung mendarat dengan mulus diwajah bima hingga darah segar mengalir diujung bibirnya.

"Ini semua gara gara lo! Kalo seandainya lo bisa hargai hanna selagi dia masih ada, gw yakin sampai sekarang dia pasti masih hidup!" bentak Romeo sambil menarik Bima dan didorong ke tembok

"Lakukan apa yang bisa bikin lo puas, anggap ini balasan untuk gw!" ucap Bima pasrah

Romeo sudah mau Mendaratkan pukulan lagi pada Bima. Namun adiva langsung menghentikan Romeo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanna Ariestella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang