KARENA kejadian semalam yang membuat Kania benar-benar tidak bisa menutup matanya hingga pagi menjelang, membuat ia harus menahan kantuk yang luar biasa. Ditambah dengan pelajaran sejarah yang gurunya super duper nyebelin menurut Kania. Bagaimana tidak, bu Ayu selaku guru sejarah yang jika mengajar pasti akan seperti membawakan sebuah dongeng pengantar tidur.
Sungguh, Kania benar-benar tersiksa sekarang. Rasa kantuknya benar-benar sudah menguasai dirinya.
Ah sudahlah. Kania sudah tidak tahan lagi. Biarlah ia menanggung resikonya nanti. Karena yang paling ia butuhkan sekarang adalah TIDUR. Bodoh amat dengan bu Ayu.
Rara yang duduk disampingnya hanya bisa menggeleng. Dasar bucin!
Pelajaran sudah berjalan sekitar setengah jam, dan kelas masih dengan suasana awal. Hening.
Tidak ada yang berani berbuat ulah dengan bu Ayu. Karena jika iya, maka mereka harus siap-siap hengkang dari kelasnya saat itu juga. Bu Ayu pun masih aman-aman saja. Karena belum terlihat ada siswanya yang berbuat ulah.
Tapi saat matanya menangkap suatu pemandangan yang membuat tanduknya naik, ia segera menghentikan aktivitasnya di depan papan tulis dan berjalan ke arah yang tengah menjadi fokusnya.
Semua orang mengikuti arah pandangan bu Ayu. Dan yang benar saja, disana ada tuan Putri yang sedang tertidur dengan nyenyaknya.
Saat kaki bu Ayu berhenti tepat di samping meja Rara dan Kania, ia langsung berdehem.
Tapi tidak ada tanda-tanda si empunya akan bangun.
"Ekhemm" bu Ayu berdehem lebih keras lagi.
Tapi tidak ada jawaban lagi.
Sedangkan Rara sudah bergetar sendiri di tempatnya. Jika ia boleh memilih, lebih baik ia dihadapkan dengan cogan-cogan daripada harus berhadapan dengan bu Ayu yang notabenenya adalah guru terkiller se-SMA Angkasa. Itu sih keenakan di lo nya maemunah!
"Kania bangun" ucap bu Ayu lagi.
"Kania"
"Kania"
"KANIAAAAAAAAAAA" bu Ayu berteriak dengan amarah yang sudah membuncah.
"AKU JUGA CINTA SAMA KAK ANDRE" sontak Kania terbangun dengan mata yang melotot dan merah akibat baru bangun dari tidur indahnya.
Seisi kelas tertawa karena penuturan Kania barusan. Dan sungguh, Kania benar-benar merutuki dirinya karena membawa alam mimpinya ke dunia nyata.
Sial! Andre benar-benar sudah membuatnya gila.
"KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA KANIA" teriak bu Ayu dengan wajah sudah menahan kekesalan yang membuncah.
"Tapi bu" kilah Kania.
Hell to the lo. Seorang Kania dikeluarin di kelas karena ketahuan tertidur? Apa kata dunia?
"Tidak ada tapi-tapian. Sekarang juga KAMU KELUAR"
Tanpa ingin berlama-lama, Kania pun keluar dari kelas dengan wajah yang sudah ia tekuk.
Dan saat kakinya hendak mencapai pintu, ia kembali menatap para sahabatnya. Niatnya ingin ditemani diluar. Karena sudah dipastikan ia pasti akan bosan jika sendirian. Tapi apalah daya, trio jomblo itu malah sengaja menyibukkan dirinya masing-masing. Terpaksa Kania harus menghabiskan waktunya seorang diri di luar.
Katanya sahabat, tapi pas lihat sahabatnya susah gak ada yang mau nolongin. Dasar sahabat kw!
"Baiklah anak-anak, kita lanjutkan pelajaran yang semlat tertunda".
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU
Teen FictionSaat ku kejar, kau semakin menjauh. Saat ku diam, kau bertanya mengapa. Dan, Saat ku pergi, kau pun merasa kehilangan. Lantas, siapa yang disalahkan disini? Aku, kamu, atau sang waktu?