Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah. Gratis kok!
💛💛💛
Jam tujuh pagi tepat Andre sudah berada di depan rumah Kania dengan bersandar di mobilnya. Sejak kejadian di parkiran sekolah kemarin, cowok itu memutuskan untuk menjemput dan mengantarkan Kania ke sekolah. Ini keputusannya sendiri. Dia tidak mau menyesal untuk kedua kalinya. Ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya. Oh shit! Itu benar-benar tidak enak!
Kania tentu saja sempat menolak. Namun Andre dengan tegasnya mengatakan kalau dia tidak menerima penolakan.
Andre memainkan ponselnya sambil menunggu Kania yang katanya sudah turun dari kamarnya. Tapi sudah sepuluh menit Andre menunggu namun gadis itu tak kunjung datang juga.
Andre mendengus kesal. Apa ini yang namanya pepatah seorang wanita? 'Kalau dia bilang sepuluh menit lagi, maka menunggulah sampai satu jam lagi'. Menyebalkan!
"Kak Andre."
Atensi Andre yang mulanya pada ponselnya, kini beralih pada Kania yang sudah berdiri di depannya dengan senyum yang merekah.
"Maaf ya kak, lama." lanjut Kania merasa tidak enak.
Sebenarnya, berada di dekat Andre setelah mengetahui semuanya benar-benar menguras tenaganya. Bagaimana tidak? Dia harus berpura-pura bahagia meski hatinya terluka dengan kenyataan yang dia ketahui beberapa hari yang lalu.
Namun di sisi lain, dia juga sangat bahagia. Karena berada disisi Andre adalah keinginannya dari dulu.
"Gapapa. Yuk, berangkat."
Andre berjalan lebih dulu menuju mobil dan duduk di kursi kemudi. Sedangkan Kania berjalan ke sisi kiri lalu masuk ke mobil dan duduk tepat di sebelah Andre.
Mobil Andre pun melaju dan meninggalkan pekarangan rumah Kania dengan kecepatan rata-rata.
"Kak." panggil Kania.
"Kenapa?" Andre menoleh ke samping sebentar lalu kembali fokus ke jalanan.
"Aku boleh nyalain lagu gak?"
"Silahkan. Gak ada yang larang kok."
Tangan Kania lalu bergerak menyalakan musik di mobil Andre dan sesekali juga ikut bernyanyi.
Andre tersenyum kecil namun tidak dilihat oleh Kania yangs sedang asyik melantunkan lagu yang sedang terputar.
"Biar aku yang pergi. Biar aku yang tersakiti. Biar aku yang berhenti. Berhenti mencintaimu."
"Oh Tuhan tolonglah ak..."
Nyanyian Kania tiba-tiba berhenti saat Andre mempause lagu yang sedang mengalun.
"Kenapa dimatiin?" protes Kania.
"Gue gak suka lagunya." jawab Andre santai.
"Jadi aku harus dengerin lagu kesukaan kak Andre, gitu?"
"Gak. Tapi lo gak boleh dan jangan pernah nyanyiin lagu itu lagi."
"Lho, kenapa?"
"Udah gue bilang kan kalau gak suka!"
"Ya tapi kenapa? Apa alesannya."
"Karena gue gak mau lo pergi."
Jantung Kania tiba-tiba berdegup kencang. Tidak! Dia tidak boleh goyah!
Gadis itu memilih diam dan menatap keluar jendela. Dia tidak berani menoleh pada Andre karena takut dikalahkan oleh perasaannya sendiri.
"Kenapa diem?" tanya Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU
Novela JuvenilSaat ku kejar, kau semakin menjauh. Saat ku diam, kau bertanya mengapa. Dan, Saat ku pergi, kau pun merasa kehilangan. Lantas, siapa yang disalahkan disini? Aku, kamu, atau sang waktu?