4. Tak Pernah Gentar

126 5 0
                                    

Sepuluh kali kamu berlari untuk menjauhiku, Seribu kali pun aku akan berlari ke arahmu.

Kania

*****

SUDAH berbulan-bulan Kania mengejar Andre tanpa henti. Meski tak pernah di hiraukan oleh Andre, Kania tetap tidak berhenti. Bahkan ia sangat senang karena Andre sudah tidak lagi mengusirnya jika ia datang seperti yang dulu-dulu. Setiap hari jika di sekolah Kania akan selalu mengikuti Andre di manapun cowok itu berada. Di kantin, di lapangan, di kelas, di parkiran, di perpustakaan dan dimana-mana. Setiap ada Andre pasti ada Kania. Itulah yang siswa-siswi SMA Angkasa ketahui.

Sama halnya sekarang ini, Kania sedang merecoki Andre yang sedang makan di kantin bersama antek-anteknya.

"Kak Andre, kak Andre. Tahu gak bis apa yang bikin terbang?" tanya Kania antusias.

Sepertinya gadis itu akan memulai lagi aksi gombal-menggombalnya. Dan ia sangat berterima kasih pada om google untuk tebak-tebakan yang ia pelajari disana.

"Ih kak Andre. Kalau orang tanya tuh dijawab. Jangan diam mulu" lanjutnya kesal.

Andre mendengus kasar sebelum menjawab,
"Nggak!"

Cowok itu benar-benar pusing karena gombalan receh setiap hari yang diberikan oleh Kania. Bahkan jika ia di sekolah, hidupnya tidak pernah merasa tenang karena Kania selalu mengikutinya setiap saat. Kecuali saat jam pelajaran berlangsung.

Andre heran, apakah gadis itu tidak punya kerjaan lain selain mengganggunya?

Selama ini ia diam saja ketika melihat tingkah Kania yang semakin menyebalkan dimatanya bukan karena ia menyukainya. Bukan. Tapi karena ia sudah kebal. Bahkan ia sudah berbagai cara untuk mengusir Kania dari kehidupannya tapi tetap saja gadis itu masih keras kepala. Jadi yah, ia biarkan saja seperti itu. Nanti juga capek sendiri.


"Bisikan sayang dari kamuuuuu" teriak Kania heboh.

Hampir saja Andre tersedak minuman karena jawaban Kania yang mengundang tawa dari teman-temannya yang lain. Bahkan seisi kantin pun tidak tahan untuk tidak tertawa.

"Gaskeuuunn bosquuuee" kompor Gilang dan dan Ilham sambil tertawa.

Sedangkan Raka, ia hanya menggelengkan kepalanya.

Gilang dan Ilham ini sama spesies dengan Kania.

"Kak Andre, kak Andre. Tahu gak setan apa yang bikin aku bahagia?"

"Setan kuntilanak kali" balas Andre malas.

"Ihh kak Andre. Harusnya kak Andre jawabnya nggak aja."

"Nggak" Andre menghela nafas lelah. Selera makannya sudah menghilang entah kemana.

"Setangkai mawar merah darimu"

"Bunga Mawar merah satu tanda Cinta yang berarti bahwa kusuka padamuuuu hu hu" Gilang dan Ilham bernyanyi sambil sesekali berdiri dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.

"Ada lagi, ada lagi."

"Stop! Lo bisa diem gak sih? Mending lo ke kelas aja sana. Gue udah capek dengerin teka-teki receh lo itu" ucap Andre sesabar mungkin.

"Ini yang terakhir deh. Aku janji. Yah yah?" bujuknya memohon.

Andre menghela nafas untuk kesekian kalinya. Entah mengapa gadis di depannya ini selalu membuatnya naik darah setiap kali ia bertemu dengannya.

ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang