Andre berulang kali melihat ponselnya yang menunjukkan roomchatnya dengan Kania. Cowok itu meraup rambutnya frustasi karena baru sadar dengan apa yang ia lakukan dua menit yang lalu.
Mengirimkan chat pada Kania?
Itu bukan Andre banget pemirsa.
Tapi logika dengan hatinya tentu saja berbeda 180 derajat. Hatinya menyuruhnya untuk menemui Kania dan meminta maaf. Tapi logikanya menyuruhnya untuk tetap tidak peduli. Andre benar-benar dibuat pusing.
Ah bodo amatlah. Toh cuma minta maaf doang. Yah cuma minta maaf.
Tapi yang Andre takutkan itu Kania malah kegeeran. Padahal niatnya hanya ingin minta maaf karena kejadian tadi siang.
Saat jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Andre langsung menarik jaket dan juga kunci mobilnya lalu pergi menuju rumah Kania.
🖤🖤🖤🖤🖤
Mondar-mandir. Itulah yang dilakukan Kania sejak dari jam tujuh malam. Gadis itu terus saja bertanya-tanya entah pada siapa dengan pertanyaan yang sama.
'Apa kak Andre benar-benar akan datang malam ini?'
Sampai suara ponselnya berbunyi tanda ada pesan yang masuk menghentikan kegiatannya yang sejak tadi mondar-mandir tanpa henti.
Seketika mata Kania membulat sempurna saat melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.
Calon Pacar💛
Gue di dpn rmh lo!Gadis itu langsung menatap penampilannya dari atas sampai bawah.
Baju t-shirt berlogo hello kitty dengan potongan crop, hot pants berwarna coklat, sendal berbulu yang juga modelnya hello kitty dan juga rambut yang ia kuncir kuda. Tidak parah-parah amat sih.
Setelah mengecek penampilannya di depan cermin, dan tak lupa ia poleskan sedikit lip tint di bibirnya, ia langsung berlari sekencang mungkin untuk menghampiri CALON PACAR-nya. Dasar tukang halu!
Saat Kania membuka pintu rumahnya, pandangan pertama yang ia lihat adalah Andre yang sedang sandar di di mobilnya sambil memainkan ponselnya.
Kania berjalan mendekat dengan kikuk.
"Ha-hai kak. Udah lama?" tanyanya memulai percakapan.
"Hmm" jawab Andre singkat. Masih dengan posisi yang bersandar di mobil namun cowok itu sudah menyimpan ponselnya ke saku jaket bomber miliknya.
"Kak Andre mau masuk dulu?" tanya Kania untuk menghilangkan suasana awkward.
"Gak usah."
"Yaudah. Kalau gitu kita duduk di teras aja yah kak. Gak enak kalau cuman berdiri disini"
Kania berjalan menuju teras dan duduk di sebuah kursi kayu yang ada disana. Pun di susul oleh Andre yang juga duduk di kursi satunya. Jadilah meja yang menjadi penghalang oleh dua manusia itu.
Lima menit telah berlalu tapi tidak ada yang memulai percakapan.
Andre yang masih bingung memikirkan kata-kata apa yang akan ia keluarkan. Dan Kania yang sudah tidak tahan dengan suasana seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU
Ficção AdolescenteSaat ku kejar, kau semakin menjauh. Saat ku diam, kau bertanya mengapa. Dan, Saat ku pergi, kau pun merasa kehilangan. Lantas, siapa yang disalahkan disini? Aku, kamu, atau sang waktu?