ABU-ABU

13. Jalan bareng

Ujian akhir semester telah berakhir kemarin. Dan kini saatnya semua murid SMA Angkasa menikmati hari liburnya untuk dua minggu ke depan. Seperti halnya Kania, gadis itu menghabiskan hari libur pertamanya hanya dengan menonton serial drama Korea di laptopnya mulai dari pagi hingga siang menjelang. Bahkan untuk mandi saja Kania sangat malas.

Tingg!

Ponsel Kania berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Kania meraih ponselnya dengan malas lalu membuka pesan yang baru saja masuk di ponselnya.

Kak Andre : Lg ap?

Kania mengernyit bingung. Andre menghubunginya? Ini Kania lagi nggak mimpi kan?
Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, Kania memang tidak pernah menemui Andre lagi. Bahkan gadis itu tidak pernah mengabari Andre lewat pesan ataupun telepon. Kania benar-benar marah! Dan sekarang? Andre mengiriminya pesan? Kania mimpikah?

Kania Yunanda : Lagi nonton drakor kak. Kenapa? Tumben chat duluan :-D

Kak Andre : Gpp. Gw jmpt lo 30 mnt lg. Gk pke lm!

Kania terpekik kaget saat membaca balasan pesan dari Andre. Santai aja kali cyin!

Kania Yunanda : Emangnya kita mau kemana kak?

Kak Andre : Gk ush byk nanya! Gue bntar lg nympe!

Kania langsung melempar ponselnya ke sembarang tempat dan berlari menuju ke kamar mandi untuk melaksanakan mandi tercepatnya selama ia hidup.

♥♥♥♥♥

Dua puluh menit Kania habiskan hanya untuk mandi, berdandan, dan memilih pakaian yang akan ia kenakan hari ini. Setelah itu, Kania langsung berjalan menuju pintu rumah yang sudah terbuka lebar disana. Dan rupanya Andre sedang berbincang-bincang dengan Nanda, bundanya.

"Kak Andre udah lama?" tanya Kania

"Eh Kania-nya udah selesai tuh Ndre. Kalau gitu bunda masuk dulu yah," pamit Nanda pada Andre. "Jangan pulang malem yah Na," ucap Nanda pada Kania. Na itu singkatan dari Nana. Panggilan sayang Kania dari kedua orang tuanya.

"Iya bunda,"

Setelah mereka berdua pamit pada Nanda, mereka berjalan ke mobil Andre dan masuk di bagian masing-masing tanpa ada adegan romantis yang sangat Kania harapkan. Dasar es batu!

Mobil Andre pun melesat meninggalkan halaman rumah Kania. Tidak ada yang membuka suara. Andre sibuk menyetir dan Kania sibuk dengan jantungnya yang sedari tadi berdetak tak karuan. Aduh, mana Kania yang cerewet itu?

Baiklah, Kania sudah mulai bosan dengan suasana awkward seperti ini.

"Kak Andre," panggil Kania.

"Hmm," gumam Andre tanpa menatap Kania.

"Kalau boleh aku tahu, kita mau kemana?"

"Nggak tahu!"

Mata Kania membulat kaget. "Kak Andre ngajak aku jalan tapi nggak tahu mau jalan kemana? Astaga," ucapnya geram. Hmm, mulai deh.

"Terpaksa!" jawabnya jujur dan kelewat santai.

Kania berdecak kesal. "Bisa nggak kalau mau jujur dalem hati aja?"

Tidak ada jawaban. Andre hanya fokus pada jalanan. Tidak mempedulikan Kania yang sudah menggerutu tidak jelas.

Dua puluh menit berada di dalam mobil Andre membuat Kania mengantuk dan akhirnya tertidur. Andre menoleh ke samping dan tanpa sadar tangannya yang bebas perlahan bergerak untuk merapikan beberapa anak rambut yang menutupi wajah Kania. Cowok itu tersenyum. Meski nyaris terlihat seperti bukan senyuman. Dan saat kesadarannya mulai kembali, Andre langsung menarik tangannya dan mengumpat dalam hati dengan berbagai macam umpatan.

Andre kembali fokus dengan jalanan, tanpa menoleh ke samping lagi untuk yang kedua kalinya. Sampai mobilnya berhenti di sebuah pantai yang hanya dihuni oleh beberapa orang disana yang sedang melakukan kegiatannya masing-masing.

Andre keluar dari mobilnya lebih dulu tanpa membangunkan Kania. Cowok itu malah berjalan ke arah pantai yang disana terdapat tempat untuk bersantai yang telah disediakan dan dilengkapi dengan payung untuk melindunginya dari paparan matahari langsung.

Sedangkan Kania, gadis itu sudah mengerjapkan matanya karena merasa gerah disekujur tubuhnya. Gadis itu membuka matanya perlahan dan menatap sekelilingnya yang nampak asing di matanya.

Saat kesadarannya sudah berangsur kembali, ia langsung keluar dari mobil dan berteriak heboh sambil berlari menuju Andre yang sudah bersantai disana seorang diri.

Sesampainya di tempat Andre, Kania langsung menjitak kepala Andre cukup keras. "Kenapa kak Andre nggak bilang kalau kita mau ke pantai? Kalau gitu kan aku nggak usah dandan kayak gini." omelnya pada Andre yang saat ini sedang menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. "Kalau gini sih aku jatuhnya salah kostum tahu! Yakali pakai dress selutut ke pantai! Yang ada aku bakal masuk angin kalau pulang dari sini," lanjutnya kesal.

Andre membuka matanya dan menatap Kania malas. "Yang nyuruh lo pakai dress, siapa?"

"Yah nggak ada sih,"

"Trus kenapa lo nyalahin gue?"

"Yah kan aku fikir kita bakalan jalan-jalan ke mall kayak pasangan lain kalau mau ngedate. Bukannya ke pantai kayak gini!"

"Nggak usah halu!"

"Dasar mulut cabe!" gerutunya sambil menatap kesal ke arah Andre yang sudah menutup matanya kembali.

"Lo mau gue tinggal disini?"

SKAKMAT!

Daripada berdebat dengan Andre, mending Kania menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang terpampang jelas di depan matanya. Tak lupa gadis itu juga berselfie ria dengan berbagai gaya dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung. Pun Kania diam-diam mengambil foto Andre dengan lengan kanan yang ia gunakan untuk menutup matanya. Bahkan gadis itu mengambil foto Andre berulang kali dengan gaya yang sama pula.

"Udah puas lo fotoin gue?" tanya Andre tiba-tiba mengagetkan Kania, dan langsung gadis itu menyimpan ponselnya ke dalam tas sebelum macan kembali mengamuk.

"Ayo pulang," ajak Andre meninggalkan Kania yang masih berdiri di tempat itu dan menatap sekeliling pantai dengan senyuman lebar.

"Semoga nanti aku bisa kesini bareng kak Andre lagi. Tapi dengan status yang sudah jelas, supaya bisa mesra-mesraan sama kak Andre. Doain yah, pantai!" ucapnya pelan. Lalu mengejar Andre yang sudah jauh dan hampir mencapai mobil milik cowok itu. Tanpa menunggu Kania dan tanpa mempedulikan Kania dibelakang sana.

♥♥♥♥♥

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA