Bunyi bel tanda istirahat sudah berbunyi. Membuat semua siswa berhamburan keluar dari kelas menuju kantin, setelah berkutat dengan rumus fisika.
Taehyung pun tidak kalah antusias. Dirinya dengan segera menarik tangan Jimin, mengajaknya ke kantin sekolah.
Tetapi, Jimin langsung meringis kesakitan saat tangan Taehyung terlalu kuat memegang tangannya. Taehyung sontak kembali menarik tangan Jimin tadi dan menyingkap lengan seragamnya.
Mata Taehyung membola melihat garis-garis di tangan Jimin menambah. Baru saja minggu lalu Taehyung obati, tetapi kali ini Jimin mengulanginya lagi.
"Kajja, kita ke ruang kesehatan!" Ajak Taehyung dengan menarik pelan tangan Jimin.
Jimin hanya terdiam melihat Taehyung yang telaten mengobati lengannya. Dirinya belum membuka suara atau sekedar menanggapi ocehan Taehyung yang menggebu-gebu.
"Dengar kau Park?" Tanya Taehyung geram menatap Jimin didepannya.
Jimin hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya semangat.
"Ingat! Jika kau melakukan ini lagi, aku tidak segan-segan membunuhmu!" Ancam Taehyung berlalu meletakkan alatnya.
Jimin hanya terkekeh.
Minggu lalu pun Taehyung juga mengancam membunuh dirinya. Juga minggu-minggu sebelumnya.Setiap dirinya melakukan hal ini, Taehyung hanya menariknya pelan ke ruang kesehatan dan dengan ocehan ancaman yang masih sama.
"Hei! Kau masih berani tertawa?" Tanya Taehyung geram.
Jimin hanya melebarkan senyumannya.
"Ck! Awas kau gila, Park! Kajja! Kita ke kelas saja!" Ajak Taehyung sembari menepuk punggung Jimin.
Jimin menahan ringisannya. Karena Taehyung tepat memukul lukanya yang kembali basah karena semalam.
Taehyung yang mengerti langsung panik, "mian, Jimin-ah! Aku lupa sungguh. Mian—"
"Hei! Bukankah sudah kubilang bahwa tidak ada kata terimakasih dan ma—"
"Maaf! Iya, aku tahu, Jim." Potong Taehyung ketus. Dirinya memotong sanggahan Jimin yang memotong pernyataannya tadi.
Jimin terkikik geli. "Aigoo.. Bayi beruangku merajuk rupanya," Ejek Jimin.
Taehyung memasang wajah cemberutnya.
Menatap Jimin khawatir dengan keadaan tubuhnya.Jimin menarik sudut bibirnya lebar. "Aku baik-baik saja, okey? Yuk, kita ke kelas saja!" Ujar Jimin menenangkan sahabatnya.
Taehyung turut melebarkan senyumnya paksa.
Aku juga berharap kamu benar-benar baik-baik saja, Jimin-ah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo✔️
FanfictionSuatu hal yang tak pernah terlintas di pikiranku dan tidak pernah aku bayangkan. Kejadian yang berakhir begitu saja tanpa ada perlawanan. Aku mengakui itu_pjm ⚠️alur cerita murni ide dari penulis ⚠️JANGAN PLAGIAT YA SAYANG❤ (karena cerita ni muncu...