Suasana kelas yang masih sepi dan pagi ini, membuat mata Taehyung berbinar melihat keberadaan sahabatnya di bangkunya. Setelah kemarin izin tanpa ada alasan yang jelas, juga Taehyung yang sulit menghubunginya. Kini Taehyung menemukannya dengan keadaan kepalanya yang ditelungkupkan pada lipatan tangannya diatas bangku.
"JIMIN-AH!!” Ujar Taehyung membangunkan Jimin.
“Kau kemana saja, eoh!? Kenapa tidak mengabariku kemarin?” Tanya Taehyung sembari meletakkan tasnya dan duduk disamping Jimin.
Terlihat Jimin yang masih dengan posisinya, juga pertanyaannya yang tidak dijawab sama sekali. Taehyung menepuk pelan pundak Jimin, untuk memastikan apakah sahabatnya itu tertidur atau berpura-pura.
Jimin masih tetap dalam posisinya. Tidak ada gerakan kecil apapun darinya yang mampu menarik perhatian Taehyung, selain diamnya Jimin juga keadaan kelas yang juga sunyi.
Taehyung meneliti seluruh penampilan Jimin yang ia baru sadar, ada yang berbeda dengannya hari ini. Rambutnya nampak kusut, bajunya tidak rapi, dan punggung Jimin terlihat rapuh serapuh kehidupan Jimin pada aslinya.
Taehyung menelan ludahnya, menatap khawatir pada Jimin didepannya. Ada satu hal yang perlu ia lihat. Lengan Jimin.
Jika terdapat goresan seperti biasanya, berarti ada masalah. Jika tidak, pasti ada sesuatu yang lain yang Taehyung belum ketahui.
Taehyung mencoba membangunkan Jimin. “Hei! Jimin-ah!” Seraya mengangkat pelan tubuhnya.
Tetapi, tubuh Jimin lunglai membuat Taehyung panik segera menahan tubuh Jimin agar tidak terjatuh dari bangkunya.
Keadaan Jimin tidak baik-baik saja. Luka yang biasa Jimin dapat tidak hanya goresan biasa yang berada di lengannya, tetapi luka yang menganga lebar hampir memenuhi telapak tangannya. Wajah Jimin yang kurang istirahat dan kantung matanya yang semakin terlihat dan bengkak.
Taehyung bergerak cepat. Tidak ingin berlama-lama menatap keadaan sahabatnya yang luar biasa membuat dirinya panik setengah mati.
Taehyung berusaha mengaitkan tasnya juga tas Jimin pada lengannya, dan mengeluarkan kunci mobil Jimin dengan tergesa. Ia lantas menggendong Jimin, mengabaikan pertanyaan beberapa temannya yang baru saja mengisi ruang kelas.
“Tolong izinkan aku dengan Jimin nanti, ya, Bos!” Ujar Taehyung kepada ketua kelas yang berada di depan pintu kelas.
“Hei! Taehyung! Kau mau kemana!?”
“RUMAH SAKIT!” Teriak Taehyung memenuhi koridor, dan dirinya yang berusaha berlari dengan cepat untuk sampai ke mobil mewah Jimin berada.
Taehyung memang sudah menerka, kemana ia akan membawa sahabatnya ini. Dibawa pulang ke rumahnya, Taehyung sama sekali belum mengetahui dimana alamat rumah Jimin sampai saat ini. Entah apa alasannya, setiap dirinya meminta bermain ke rumahnya, Jimin selalu berusaha menghindar. Jadi, untuk membawanya pulang, merupakan opsi yang tidak masuk akal.
Taehyung tidak mungkin membawa Jimin ke rumahnya, karena itu sama saja mengekspos dirinya yang bolos, dan membawa kendaraan tanpa seizin kakak dan ayahnya. Jadilah, Taehyung menancapkan mobil mewah Jimin ke rumah sakit, dan dengan tegas menjawab pertanyaan ketua kelasnya tadi.
Taehyung melirik keadaan Jimin dibangku belakang, Taehyung semakin khawatir karena luka Jimin kembali meneteskan darah, juga dengan hidungnya. Taehyung dengan cepat melaju menuju tujuannya dan mengabaikan konsekuensi bolos nya pada hari ini.
_
Melihat dokter sudah keluar dari ruangan Jimin. Taehyung lekas berdiri menghampirinya dan menanyakan keadaan Jimin didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo✔️
FanficSuatu hal yang tak pernah terlintas di pikiranku dan tidak pernah aku bayangkan. Kejadian yang berakhir begitu saja tanpa ada perlawanan. Aku mengakui itu_pjm ⚠️alur cerita murni ide dari penulis ⚠️JANGAN PLAGIAT YA SAYANG❤ (karena cerita ni muncu...