15

1.2K 100 24
                                        


Taehyung hanya mampu menggeram ditempat. Bisa-bisanya ia harus mencari dan menunggu di ruangan dokter yang ia tidak ketahui namanya. Definisi hari sial itu tidak ada jadwalnya, begitupun dengan keadaan Taehyung saat ini.

Taehyung hanya mampu berjalan di sepanjang koridor rumah sakit, hingga ia melewati kamar yang Jimin tempati. Kamar dimana Jimin beralasan pulang padanya, yang ternyata Jimin kabur tanpa ada surat keterangan pulang dari dokter.

Jimin pasti didalam. Taehyung kembali dengan akalnya yang berasumsi seenaknya.

Atau dokter itu menyuruhku menunggu di ruang ini karena Jimin ada di dalam?

Ah, benar. Jimin pasti kembali disini.

Taehyung segera memegang kenop pintu kamar tersebut.

Cklk...

"Apa yang kau lakukan?!" intimidasi seseorang mencegah Taehyung membuka lebar pintu yang dipegangnya.

Taehyung terlonjak ditempatnya. Ia segera menoleh ke asal suara.

"Bukankah kusuruh kau tunggu di ruanganku?" Tanyanya kembali karena Taehyung masih berkeliaran disini.

"Ah, nde. Ak.. Aku.. tidak tahu itu," Jawab Taehyung gugup.

"Kau tidak mengerti jika kusuruh kau menunggu diruanganku?!" Sela dokter tersebut bingung dengan jawaban Taehyung. Apakah perintah untuk menunggu di ruang kerjanya begitu susah dipahami.

"Ani, bukan seperti itu. Aku.. Aku tidak tahu, maksudku aku tidak tahu dimana ruangan itu," cicit Taehyung takut. Ia segera membenarkan kalimatnya yang lagi-lagi membuat orang lain salah paham.

Dokter tersebut hanya tersenyum tipis, sangat tipis hingga banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya sedang tersenyum.

"Kamu lurus saja!" ucapnya seraya meninggalkan Taehyung dan masuk ke dalam kamar yang telah Taehyung buka sedari tadi.

Taehyung kembali melongo ditempat.

Lurus?
Terus?

Apakah tidak ada petunjuk yang lebih tepat dan jelas.

Hanya lurus?

Taehyung menggelengkan kepalanya pada tingkahnya sendiri. Bagaimana bisa ia sangat gugup didepan orang tadi. Taehyung sempat menepuk bibirnya karena bisa-bisanya dirinya berbicara spontan seperti tadi.

Aish... Sungguh dokter tersebut sangat menyebalkan.
Lurus?

Taehyung kembali memikirkan perkataan dokter tadi. Mengulangi kalimatnya. Petunjuk yang sama sekali tidak membantunya.

Ia telah berjalan sepanjang koridor. Hanya lurus tanpa menoleh. Namun sepertinya tak ada ruangan sama sekali diujung sana.

Apanya yang lurus? Yang ada malah ada tembok di depan sana.

Apakah dokter tersebut memintaku tetap lurus walau ada tembok didepanku?

Masalah ini gara-gara kejadian ia tidak sengaja menabrak dokter tadi, akankah balasannya ia harus menabrak dinding ini?

Taehyung menatap dinding tersebut tak percaya.

"HEY!"

Taehyung tentu saja terkejut. Ia langsung membolakan matanya dan melotot pada seseorang yang berhasil membuat jantungnya berpacu lebih cepat.

"Apa yang kau lakukan di depan ruang kerja rekanku?" tanya dokter tersebut.

"Ha?" Taehyung kembali ditampar hal-hal yang tak biasa.

Gomawo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang