2.2) Kebiasaan

1.8K 60 18
                                    

H
A
P
P
Y

READING
••• ••• •••

"Pj doong."

"Iya nih pj buruu."

"Wakil ketua, pj nya dooong."

"Woy pj cuk."

"Pj pj pj."

"Asiaaap di traktirin sama mantan ketua basket profesional nih."

"Yuhuuyy pj ya Vin."

Kabar Kevin mulai berpacaran dengan Hani sudah terdengar oleh anggota geng Grendel lainnya. Dan hari ini, anggota anggota Grendel menyogok temannya sendiri atau semacam pj (pajak jadian).

"Masing masing orang 20k ya, ntar tekor uang gue kalo setiap orang 50k." Tutur Kevin.

"Asiipp, 20k juga gapapa kok bang." Ucap salah satu anggota grendel yang baru masuk beberapa hari yang lalu.

"Bangsat gue baru inget, anggota grendel aja 100 orang lebih. Berarti gue traktirin lebih dari 2jt dong, bego banget." Seluruh orang orang disana tertawa mendengar toxic an dari Kevin.

Kevin mengelus dadanya dan pergi untuk mengambil uang di atm nya, bayangkan 2 juta lebih harus ia relakan untuk semua anggota Grendel yang meminta pajak jadian kepadanya. Sempat berpikir, kenapa di dunia ini harus ada pajak jadian?

Selepas kepergian Kevin, Deven datang menggunakan mobilnya. Seluruh pasang mata menatap mobil yang sudah di modif itu. Sang pemilik mobil keluar menggunakan pakaian sehari harinya.

"Halo bro." Sapa salah satu teman seangkatannya sembari mengangkat tangannya yang di balas oleh tangan Deven.

"Oh iya tadi Kevin kemana?" Tanya Deven.

"Lah, lo gatau ya?" Deven menggeleng, "Kevin kan baru aja pacaran sama Hani, temen kelasnya atau cinta pertamanya waktu smp." Jawab Bima.

Deven membulatkan matanya, "Hah? Kok gue baru tau sih."

"Dan sekarang kita kita lagi minta pj ke dia bos. Lumayan lah 20k bisa buat ganjel perut sebentar, iya ga gaess." Semua bersorak mengiyakan ucapan laki laki itu.

"Hahaha, abis dong uangnya buat bayarin lo semua." Celetuk Deven.

"Iyalah abis, 2 juta lebih. Bagi gue sih mending buat jajan sendiri."

"Yeah eluu dasar cebong." Timpal yang lain.

"Cebong kok tau 18+ hahahaaaa." Semua tertawa mendengar ucapan Ozzie yang spontan itu. Makin kesini, anggota Grendel semakin bertambah. Berkat Deven, banyak adek adek kelas yang masuk dan bergaul lebih dalam dengan kaka kelasnya.

Namun, Deven akan tetap melarang adek adek kelasnya berbuat seenak hati seperti mengikuti balapan liar yang bisa membahayakan nyawanya atau tawuran. Walaupun Deven sangat brandal, namun Deven masih memiliki sifat empati pada anggota gengnya. Deven tidak mau adek adek kelasnya terluka karena kecerobohannya.

Tak lama kemudian, terdengar derum motor yang semakin dekat dan kini motor itu sudah terparkir dengan motor lainnya. Seorang cowok melepaskan helm full facenya dan menaruhnya di tangki bensin.

"Nih pj gue, bagi rata. Awas kalo ada yang ngeluh ga kebagian." Ucap Kevin memberikan uang 2jt lebih kepada Rifai. Semua bersorak girang melihat uang berwarna pink itu, walaupun Kevin terkenal dengan galaknya namun ternyata sifatnya sangat adil.

Rifai mulai membagi rata keseluruh anggotanya, seratus ribu rupiah di bagi anak lima. Semua mengantri dengan tak sabar menggunakan uang gratis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost in HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang