(n.) things better left unsaid; matters to be passed over in silence
Dia pingsan ... lebih tepatnya tertidur sekarang. Aku harus segera membawanya kembali ke rumahnya. Kediaman Duke Veire cukup jauh, membuatku melihat seberapa nekatnya seorang putri Duke di pelukanku. Aku akan membawanya kembali. Alasan yang kumiliki sudah cukup untuk melakukan apa yang aku lakukan. Tidak jelas ... tapi ada.
Semua orang yang berada di kediaman besar itu mengkhawatirkannya. Ia telah sampai ke rumahnya sekarang. Aku terduduk dan meringis menahan rasa sakit. Tidak ada lagi alasan untuk melakukan kontak lagi dan aku akan pergi sebelum terjadi lebih banyak hal yang di luar sangkaan.
Duke dan Duchess Veire dengan raut wajah cemas memintaku untuk menetap sebentar, mengajukan untuk mengobati luka-luka yang kuterima atau alasan semacamnya untuk menahanku sebentar. Mereka hanya penasaran apa yang putrinya lakukan sampai larut malam.
"Tidak, tugas saya melarang saya untuk melakukan kontak lebih dari yang perlukan," ujarku menolak. "Sudah seharusnya saya pergi, saya tidak bisa lebih lama lagi di sini."
"Tunggu," Duke yang merupakan kepala keluarga Veire itu masih mencegat. "Kamu itu Hazard, bukan? Saya yang akan bertanggung jawab untuk hal ini. Lagipula lukamu butuh dirawat sebelum menjadi lebih buruk lagi. Atau saya dapat merahasiakannya dari kerajaan, jadi kamu tidak akan mendapatkan masalah."
Nekat. Gadis itu benar-benar mirip dengannya.
Aku tetap menolaknya. Setelah debatan kecil antara pandanganku dan dirinya, barulah Duke menyerah. "Maafkan saya yang telah memaksa. Juga terima kasih telah mengantar anak saya kembali dengan selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
In the Future Without You
FantasyMatanya terlihat sangat indah, bagai permata yang telah lama hilang. Menyimpan ketertarikan yang menarik perhatian banyak orang. Seluruh dunia seolah membencinya tanpa syarat dan membawanya pada kesepian. Beban itu terlalu berat untuknya, tapi aku t...