Kowloon adalah daerah paling padat di seluruh dunia. Sekitar lebih dari 2 juta manusia hidup di sana. Jika dihitung secara matematis, maka terdapat 43000 orang/km2. Tidak heran jika Kowloon terkenal dengan lautan manusianya.
Di daerah sanalah Yujin, Minju, dan putra kecil mereka kini berada. Mereka bertiga memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar kawasan hotel yang mereka tempati.
Mereka hanya pergi bertiga karena Wonyoung langsung pulang ke Korea begitu rapat tadi sore selesai. Wanita itu sudah sangat terlihat emosi. Apalagi dengan foto yang Jinu kirimkan padanya. Jelas saja hal itu semakin membuat Wonyoung merasa begitu sengit pada Minju.
Kepulangan Wonyoung ke Korea malah justru membuat mereka bertiga lebih leluasa untuk pergi jalan-jalan tanpa pengganggu. Apalagi besok adalah ulang tahun Jinu. Jelas saja jalan-jalan mereka malam ini terasa begitu spesial. Terlebih lagi, Yujin yang mengusulkan untuk mengajak mereka jalan-jalan sebagai permintaan maafnya yang telah memarahi Jinu tadi pagi.
Kini Minju terdiam sambil menatap kagum pada suasana Kowloon di malam hari yang begitu terlihat menakjubkan. Mereka bertiga kini sedang berada di Nathan Road.
Nathan Road adalah sebuah kawasan belanja klasik yang terkenal. Jalan yang namanya diambil dari orang penting Inggris pada jaman kolonial ini terletak memanjang beberapa kilometer di semenanjung Kowloon.
Suasana di Nathan Road begitu ramai dengan lautan manusia. Di sepanjang jalan, berjejer deretan toko-toko dengan barang-barang merek Internasional maupun merek lokal.
Keistimewaan yang menarik dari Nathan Road adalah hiasan lampu-lampu uang berwarna biru yang menghiasi langit di antara kawasan pertokoan dan jalan raya. Ribuan lampu berkelap-kelip dan ramainya suasana belanja merupakan kombinasi unik yang mungkin hanya bisa ditemukan di tempat itu.
Jinu tersenyum senang saat Yujin menggendongnya di depan. Tempat yang begitu penuh dengan manusia itu membuat Yujin khawatir kalau putranya itu akan terpisah darinya.
"Daddy, disini ramai sekali ya," kata Jinu sambil menatap sekeliling dengan pandangan kagum.
"Iya," jawab Yujin singkat sambil melirik Minju yang berjalan di sebelahnya.
Sementara itu Minju masih terdiam sambil sesekali dia berdesakkan dengan orang yang berlalu-lalang. Seseorang baru saja menabrak tubuhnya dan membuatnya sedikit menjauh dari Yujin yang masih berjalan sambil menggendong Jinu.
Tak lama, Yujin yang menyadari bahwa Minju tidak berada di sebelahnya pun berbalik dan menemukan Minju yang masih berdiri terpaku beberapa meter di belakangnya. Meski tempat itu penuh dengan lautan manusia, entah kenapa Yujin bisa dengan mudah menemukan sosok Kim Minju di tengah kerumunan itu.
Namja bertubuh tinggi itu berbalik arah menuju tempat Minju berdiri.
"Apa yang kau lakukan? Kau bisa hilang jika kau terus berdiri di sini!" omel Yujin sambil memperlihatkan wajah yang terlihat khawatir.
Minju masih terdiam dan menatap Yujin dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Ayo jalan lagi," ajak Yujin sambil menggenggam erat tangan Minju.
Wanita cantik itu hanya menurut saat Yujin menggandengnya. Sedikit senyum tipis tidak bisa dia sembunyikan saat memikirkan pandangan orang-orang yang melihat mereka. Yujin yang menggendong Jinu sambil menggenggam tangannya. Bukankah mereka terlihat seperti sebuah keluarga yang bahagia? Minju benar-benar berharap memiliki rumah tangga yang seharmonis itu.
.
.
Yujin membawa Minju dan Jinu menyusuri kawasan pertokoan di sepanjang Nathan Road. Sampai akhirnya mereka sampai di Kowloon Park. Sebuah taman yang terletak di belakang deretan toko-toko ramai itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/201353182-288-k232700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE (END)
Любовные романыAhn Yujin dan Kim Minju yang telah bercerai harus terlihat baik-baik saja di depan putra mereka...