Selesai makan siang, mereka kembali melanjutkan jalan-jalan di Disneyland. Berikutnya, mereka menuju ke zona Tomorrow Land. Zona ini menghadirkan permainan bernuansa masa depan dengan teknologi yang canggih. Beberapa wahana di zona tersebut bertemakan penjelajahan luar angkasa. Jelas saja Yujin begitu ingin mencoba semua wahana yang ada di zona itu. Berada di sana membuatnya teringat game kesayangannya.
Saat mereka sedang berjalan menuju Tomorrow Land, Minju melihat petugas Disneyland yang menggunakan berbagai seragam tokoh Disney. Salah satu yang menarik perhatian Minju adalah Tinker Bell.
"Apa Jinu tidak ingin berfoto dengan kakak Tinker Bell yang di sana?" tanya Minju.
"Hmm? Tidak ah."
"Loh kenapa?"
"Aku lebih suka foto sama Mommy. Mommy 'kan lebih cantik dari kakak Tinker Bell itu. Iya 'kan Daddy?"
"Ah? Ng... i-iya. Mommy-mu lebih cantik. Jauh lebih cantik." Yujin agak gugup saat menjawabnya. Ia sedikit terkejut ketika putra kecilnya tiba-tiba saja mengalihkan pertanyaan padanya. Namun ia sungguh bicara jujur dengan jawabannya tadi. Minju yang begitu cantik baginya adalah sebuah kenyataan.
"Aishh... kenapa Jinu malah jadi membanding-bandingan mommy dengan Tinker Bell itu 'sih?" Minju sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Mommy malu ya karena Daddy bilang Mommy itu cantik?" Jinu menatapnya usil.
"Y-yah! Aishhh... sudahlah kita jalan lagi saja," ucap Minju sambil berjalan lebih dulu menuju Tomorrow Land.
Wanita itu begitu terlihat menghindari kontak mata dengan Yujin. Ia tidak mengerti kenapa jantungnya berdegup lebih cepat hanya karena Yujin memujinya.
.
.
Begitu mereka sampai di Tomorrow Land, tujuan pertama mereka adalah Buzz Lightyear Astro Blasters. Wahana ini menampilkan banyak target yang harus ditembak sambil naik 'Pesawat Luar Angkasa' yang bergerak. Benar-benar wahana yang seru.
Kecanggungan di antara Yujin dan Minju pun seketika lenyap saat mereka bertiga harus bekerjasama menembak target yang terlihat di depan mata. Mereka tertawa bersama saat Jinu terlihat begitu serius melihat target-target di sekelilingnya. Benar-benar menggemaskan.
Beberapa saat berlalu begitu cepat. Mereka kembali berkeliling untuk mencoba wahana dan menikmati pertunjukan lain yang tersedia di berbagai zona. Sampai waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 19.50 waktu Hongkong. Sebentar lagi ada tradisi menarik yang dilaksanakan setiap hari di kastil Sleeping Beauty.
Mereka bertiga kini berada di dekat kastil yang telah ramai dengan pengunjung yang ingin melihat pertunjukan terakhir sebelum penutupan.
Langit Hongkong sudah gelap ketika pertunjukan film di dinding kastil Sleeping Beauty mulai digelar. Para penonton duduk di jalanan menghadap ke kastil yang berukuran besar yang dibangun sangat mirip dengan gambaran yang ada di film kartunnya.
Pertunjukan dimulai dengan si peri Tinker Bell terbang menari-nari di dinding kastil dan tiba-tiba mengalami gangguan dari penyihir jahat. Lalu Mickey Mouse datang membebaskannya dan menaburkan serbuk-serbuk berkilauan.
Jinu begitu terlihat senang saat melihat pertunjukan yang ada di hadapannya. Namja mungil itu sedang duduk di pangkuan Yujin sambil terus berseru senang karena ini adalah ulang tahunnya yang paling indah. Bisa terus berkumpul bersama dengan kedua orang tuanya adalah harapannya saat ini.
Sementara Minju kini sedang duduk tepat di sebelah mantan suaminya. Sekilas Minju merasa beberapa orang menatap mereka dengan pandangan kagum. Entahlah, yang jelas wanita itu merasa aneh dipandangi seperti itu. Apa ini karena ia, Yujin, dan Jinu begitu terlihat seperti keluarga yang begitu bahagia?

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE (END)
DragosteAhn Yujin dan Kim Minju yang telah bercerai harus terlihat baik-baik saja di depan putra mereka...