Cry

7.2K 578 13
                                    

Jungkook terkejut bukan main ketika mendengar suara pintu rumahnya yang ditutup dengan kasar. Ia menoleh pada siapa yang baru saja bertindak brutal dan mengabaikan suara seseorang dari ponselnya.

"Hyung jangan ngebanting pintu! Appa bakal marah kalau tahu!" peringat Jungkook pada Wonwoo.

Wonwoo tidak mendengarkan peringatan Jungkook dan memilih untuk bergegas menuju kamarnya. Dan seperti sebelumnya ia kembali membanting pintu itu dengan keras.

Jungkook hanya bisa mengelus dadanya dan memaklumi sikap sang kakak.

'Siapa Kook?'

Seketika Jungkook tersadar bahwa ponselnya masih tersambung dengan seseorang. Ia menghela napas lalu meminta maaf karena sempat mengabaikannya.

"Wonu-hyung." jawabnya pelan.

'Ada apa dengannya?'

Jungkook mengedikkan bahunya meskipun tahu bahwa orang di seberang sana tidak akan melihatnya.

"Aku juga gak tahu. Begitu pulang, ia langsung banting pintu. Hyung tahu, aku sangat terkejut dan hampir berteriak keras kalau aja aku gak inget pesan eomma buat jangan teriak di dalam rumah," jelasnya dengan nada yang terdengar kesal, membuat seseorang di seberang sana terkekeh pelan.

'Yang sabar aja ya. Yaudah kalau gitu. Mending kamu istirahat dan jangan lupa makan malam, oke!'

"Oke. Hyung juga jangan lupa makan malam dan istirahat."

Dan sambunganpun terputus. Jungkook menatap sekilas pintu kamar Wonwoo yang tertutup rapat. Ia penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada kakaknya. Karena seingatnya Wonwoo tidak pernah marah-marah bahkan sampai membanting pintu.

Matanya melirik jendela cukup besar yang langsung mengarah keluar ketika ia mendengar suara rintikan hujan. Dan benar saja, di luar hujan sedang turun dengan cukup deras.

Memilih tidak perduli, Jungkook memutuskan untuk menghampiri kamar Wonwoo yang berada tepat di sebelah kamarnya. Tangannya terangkat hendak mengetuk pintu itu, namun seketika terhenti ketika terdengar suara isakan pelan dari dalam. Ia bisa mendengarnya dengan cukup jelas meskipun suara hujan menyamarkannya. Jungkook tentu saja panik. Dengan tergesa ia mengetuk pintu itu.

Tok tok tok tok

"Hyung!! Apa yang terjadi?! Hyung buka pintunya!! WONU-HYUNG!!!" teriak Jungkook dengan keras mengabaikan pesan sang ibu.

Ia menekan knop pintu itu namun sayang, pintu itu terkunci. Berkali-kali ia mengetuk pintu itu dengan brutal dan berkali-kali juga ia mendengar suara isakan yang terputus-putus.

Jungkook khawatir. Di rumah sedang tidak ada orang dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Hyung, kalo hyung gak mau keluar, Kookie panggilin Mingyu aja ya!" ucapnya dengan cukup keras.

Baru saja Jungkook hendak menghubungi Mingyu, pintu kamar Wonwoo terbuka. Menampakkan Wonwoo dengan penampilannya yang kacau. Wajah memerah, mata yang sedikit membengkak dan jejak air mata yang masih berbekas.

"Hyung!!"

Segera saja Jungkook membawa Wonwoo kedalam pelukannya. Memeluknya dengan cukup erat sambil mengusap punggung sang kakak, mencoba menenangkannya.

"Gak usah manggil Mingyu, Kook," lirihnya.

"Tapi hyung, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Jungkook dalam pelukannya.

Dengan pelan tangan Wonwoo terangkat untuk membalas pelukan sang adik, sebelum kemudian berujar. "Gak ada yang terjadi. Jadi gausah khawatir."

Jungkook tentu saja tidak percaya dengan perkataan Wonwoo. Ia tahu pasti sesuatu telah terjadi. Lalu mereka melepaskan pelukan satu sama lain. Jungkook memperhatikan Wonwoo dengan seksama, membuat yang diperhatikan merasa risih.

"Ayolah, Kook. Aku baik-baik saja," ujar Wonwoo sambil menghapus sisa air matanya.

"Kalo baik-baik aja kenapa hyung harus nangis?" Wonwoo diam. "Pasti ada yang terjadi kan? Cerita sama Kookie, hyung!"

Wonwoo tersenyum kecil pada Jungkook lalu mengelus surai halus sang adik dengan lembut.

"Hyung cuma ngerasa lega karena orang-orang yang kemarin hampir mukulin kamu udah janji gak bakal gangguin kamu lagi. Saking senangnya hyung sampe nangis," jelasnya sambil tertawa kecil.

Jungkook diam setelah mendengar itu. Ia yakin bukan itu alasan kenapa kakaknya menangis. Sepertinya ia harus menyelidikinya sendiri.

"Beneran? Syukurlah kalo gitu. Makasih hyung udah ngelindungin Kookie!" Jungkook kembali memeluk Wonwoo sebentar sebagai ucapan terima kasih. "Hyung istirahat ya. Biar Kookie aja yang bikin makanan buat makan malam."

Setelah mendapat anggukan dari Wonwoo, Jungkook turun menuju dapur untuk membuat makan malam mereka berdua.


Tbc

Hai terima kasih udah mampir di cerita aku yg baru ini.

Ini baru awal, jadi kalo ada yang minat buat baca bakal aku lanjutin.

Ditunggu vote and commentnya^^

[✔] Lie Again [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang