Our Past

4.6K 357 8
                                    

Kedua anak kecil itu terlihat berlarian di sekitaran rumah yang bisa dibilang sederhana. Suara tawa mereka menggelegar ketika salah satu dari mereka tersandung batu dan terjatuh. Dan tawa mereka seketika terhenti saat mendengar suara mobil berhenti di dekat mereka, lebih tepatnya samping rumah tempat mereka bermain. Kedua bocah itu mendekati tanaman yang merangkap sebagai pagar yang tingginya sepinggang mereka. Mata mereka saling bertemu seolah bertanya siapa yang ada di mobil itu, dan keduanya sama-sama menggeleng tidak tahu.

"Eh Wonu baru inget katanya eomma, wonu punya tetangga baru!" anak bernama Jeon Wonwoo itu berseru dengan senang ketika mengingat perkataan sang ibu.

"Beneran?" tanya anak satunya-Lee Jihoon.

Wonwoo menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Ih katanya ada anak kecilnya juga tau!"

"Iya?!! Ihh kalo cakep buat Jiun pokoknya!"

Mendengar perkataan Jihoon seketika Wonwoo mendelik. "Ihh gak mau ya! Kalo cakep buat Wonu! Kata Yoongi-yung Jiun udah punya Soonie! Jadi udah Jiun sama Soonie aja!"

Jihoon mempoutkan bibirnya sebal. "Gamau sama Soonie! Soonie nyebelin!" rengeknya lucu.

"Wonu, Jihoon, kalian lagi ngapain?" suara seorang wanita menginterupsi percakapan mereka, membuat keduanya menoleh secara bersamaan.

"Eomma!" seru Wonwoo dan Jihoon kemudian berlari menghampiri wanita itu lalu memeluk kedua kaki wanita itu.

"Kenapa sayang?" tanya eomma Jeon sambil berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan putra sulungnya dan temannya.

"Eomma itu tetangga barunya Wonu?" tunjuk Wonwoo pada mobil yang ada di sebelah rumahnya.

Eomma Jeon melirik sebentar sebelum kemudian mengangguk. "Iya itu tetangga baru Wonu. Mau disamperin?"

Wonwoo dan Jihoon mengangguk dengan semangat. Sedangkan eomma Jeon hanya bisa tersenyum melihat reaksi kedua anak itu. Ia mengelus surai halus Wonwoo dan Jihoon dengan sayang, sebelum berdiri hendak menghampiri tetangganya.

Jika eomma Jeon berjalan melewati jalan yang seharusnya, berbeda dengan Wonwoo dan Jihoon yang memilih melompat melewati tanaman yang seharusnya menjadi pagar itu, membuat eomma Jeon yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Selamat siang nyonya, saya tetangga anda, anda bisa memanggil saya eomma Jeon," sapaan ramah juga sopan eomma Jeon lontarkan pada seorang wanita yang berdiri di depan pagar rumah itu sambil mengulurkan tangannya.

Wanita itu tersenyum ramah kemudian membalas uluran tangan eomma Jeon. "Ah, tetangga ternyata. Anda bisa memanggil saya mami Kim. Semoga kita bisa menjadi tetangga yang rukun ya!" balasnya.

Mami Kim kemudian melirik pada dua anak kecil yang berdiri di belakang eomma Jeon. Wanita itu tersenyum lembut agar keduanya tidak ketakutan. Ia kemudian berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Wonwoo dan Jihoon.

"Halo! Siapa nama kalian?" tanyanya dengan nada ceria.

Wonwoo mendongak sebentar untuk menatap ibunya, dan sang ibu hanya menjawab dengan anggukan.

"Aku Wonu, ini Jiun," ujar Wonwoo dengan pelan sambil menunjuk Jihoon.

"Ahhh kalian manis banget sih~" mami Kim mencubit pipi keduanya secara bersamaan karena gemas. Sedangkan dua bocah itu kini tertawa senang karena wanita yang awalnya mereka anggap menakutkan ternyata sangat baik. "Oh iya, mami juga punya anak seusia kalian loh. Tunggu ya mami panggilkan."

Mami Kim kemudian berdiri dan berjalan menjauh dari mereka mendekati mobilnya yang terparkir di garasi. Hingga tak lama ia kembali bersama seorang anak laki-laki yang terlihat masih mengantuk.

[✔] Lie Again [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang