They Know

5.2K 499 16
                                    

Wonwoo berjalan dengan perasaan tidak nyaman. Seluruh murid yang berada di lorong yang tengah ia lewati tampak berbisik-bisik sambil menatap kearahnya. Ia menundukkan kepalanya karena merasa terkucilkan, dan langkahnya semakin cepat kala cemoohan mulai terdengar.

Ketika ia membuka pintu kelasnya, seketika seluruh atensi tertuju padanya. Tatapan semua orang terlihat sinis, dan bisikan kembali terdengar dimana-mana.

Dengan kepala yang tertunduk Wonwoo berjalan menuju bangkunya. Ia bisa melihat bangku sebelahnya masih kosong, itu artinya Jihoon belum tiba.

"Berani banget dia ngelakuin hal itu!"

"Aku gak akan pernah maafin dia!"

"Padahal cuma anak supir taksi tapi belagu banget!"

Telinga Wonwoo memanas mendengar suara itu. Mereka terlihat berbisik namun dengan sengaja mengeraskannya agar semua orang bisa mendengarnya.

Wonwoo bingung tentu saja. Ia bertanya hal apa yang sudah ia lakukan hingga semua orang berlaku demikian, bahkan sampai membawa-bawa pekerjaan ayahnya. Ia takut sekarang. Ia tidak siap jika harus mendapatkan bullyan. Cukup dulu saja ketika semua orang tahu jika ia adalah kekasih Mingyu.

Pintu kelas terbuka menampakkan Jihoon dan Soonyoung yang berjalan menghampirinya. Jihoon mendudukkan diri di bangkunya, sedangkan Soonyoung berjalan ke belakang dimana bangkunya berada.

"Won, tadi di lorong gue sempet denger anak-anak ngomongin lo, apa yang lo lakuin?" tanya Jihoon sambil menatap Wonwoo yang tengah menunduk.

Wonwoo mengangkat kepalanya agar bisa menatap Jihoon. Kepalanya menggeleng pelan. "Gue juga gak tahu. Pas gue datang mereka udah kaya gitu. Gue takut kalo mereka bakal ngebully gue lagi, Ji," jawabnya dengan raut wajah ketakutan.

Jihoon yang mendengar itu memilih untuk menggenggam tangan Wonwoo dan merematnya pelan. "Lo gak perlu takut. Ada Mingyu yang bakal jagain. Lo juga jangan lupa ada gue, Soonyoung dan yang lainnya," ujarnya mencoba menenangkan Wonwoo.

Anggukan kecil Wonwoo berikan sebagai jawaban, sebelum kemudian menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan diatas meja.

.

Bel istirahat baru saja berbunyi. Soonyoung segera mengajak Jihoon dan Wonwoo untuk ke kantin. Sepanjang perjalanan Soonyoung dan Jihoon sibuk bercanda, sedangkan Wonwoo yang berjalan di belakang mereka hanya menunduk. Ia merasa risih dengan tatapan semua orang yang terlihat merendahkannya, juga decihan keras yang masuk ke telinganya membuatnya semakin menundukkan kepalanya.

Ketika tiba di kantin mereka melihat Seokmin yang tengah melambaikan tangan, memberitahu dimana keberadaan mereka. Dan di meja itu sudah ada Seokmin, Minghao dan Jun yang tengah sibuk dengan dunianya, ada juga Mingyu dan Chan yang duduk berdampingan sambil memainkan ponsel mereka.

Soonyoung dan Jihoon memilih duduk di bangku pojok di depan Minghao dan Jun. Sedangkan Wonwoo memilih untuk duduk di sebelah Chan.

Chan yang menyadari itu segera mengalihkan matanya menatap Wonwoo. Setelah itu ia beranjak dari duduknya dan pindah ke tempat kosong sebelah Mingyu.

"Maaf hyung tapi aku tidak mau jadi obat nyamuk diantara kalian," begitulah ucap Chan setelah ia pindah duduk.

Wonwoo tidak menjawab. Ia merasa canggung jika harus duduk bersebelahan dengan Mingyu. Apalagi ketika Chan dengan sengaja menggeser duduknya dan memaksa Mingyu duduk lebih dekat dengannya. Wonwoo ingin ikut bergeser namun ia duduk di ujung bangku, jadi ia hanya bisa pasrah saja.

"Gyu, kok lo diem aja sih deket Wonu? Biasanya juga nempel terus kaya prangko," itu Seokmin yang ngomong.

"Gak papa kok. Lagi pengen aja," jawab Mingyu yang mana membuat tatapan Jihoon mengarah padanya.

[✔] Lie Again [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang