Truth

5.5K 461 16
                                    

Ps: chap ini sangat panjang, semoga ga ngebosenin ya.

Happy reading~

.

.

Mingyu membuka pintu cafe itu dengan santai. Matanya meneliti seisi cafe untuk mencari seseorang yang menghubunginya. Tak lama seseorang yang ia maksud terlihat di pandangannya. Ia kemudian berjalan mendekat untuk memastikan bahwa dialah yang ia cari.

"Mami?" panggil Mingyu dengan sopan.

Mami Kim segera menoleh dan mendapati anak tampannya sudah berdiri di depannya. Ia segera meminum lemon tea miliknya hingga tandas, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Ayo pulang! Mami perlu bicara sama kamu!" Mami Kim beranjak terlebih dahulu meninggalkan Mingyu yang hanya mengedikkan bahunya.

.

Ini sudah lebih dari dua jam Jungkook menunggu sang kakak bangun dari pingsannya. Tubuh kakaknya bisa dibilang cukup lemah. Daya tahannya juga tidak sekebal Jungkook. Jadi tidak heran jika Wonwoo mudah pingsan ketika menangis terlalu lama, atau, ketika ia merasa tertekan.

Taehyung yang duduk di kursi belajar Wonwoo juga merasa khawatir akan keadaan Wonwoo. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun ia tahu bahwa ada hal yang membuat laki-laki manis itu menangis lalu pingsan seperti ini.

"Kookie, kamu juga istirahat ya. Jangan sampe kamu sakit!" titah Taehyung pada Jungkook yang mana dijawab dengan gelengan oleh laki-laki itu.

"Kookie mau jagain Wonu-hyung. Kalo Wonu-hyung bangun terus butuh sesuatu, siapa yang bakal bantuin?" jawab Jungkook dengan wajah yang tengah menahan tangis.

Taehyung hanya bisa menghela napasnya pelan. Jungkook memang sangat menyayangi Wonwoo dan Taehyung tahu itu.

"Yaudah kalo gitu kamu makan ya? Dari tadi pagi belum makan, loh. Mau di beliin apa?" tanya Taehyung akhirnya.

Jungkook terlihat tengah berpikir sejenak. "Apa aja hyung. Tapi jangan yang ada seafoodnya ya.." ujarnya kemudian.

Dahi Taehyung berkerut bingung. "Loh, emang kenapa?"

"Wonu-hyung gak suka seafood. Kookie pengen makan bareng Wonu-hyung!"

Senyum kecil tercipta di wajah tampan Taehyung ketika mendengar alasan itu. Tangannya kemudian mengusap surai halus kekasihya sebelum pergi untuk mencari makan.

Dan kini tinggallah Jungkook seorang diri bersama Wonwoo yang masih belum sadar. Matanya tidak lepas dari mata Wonwoo, menunggu hingga kelopak itu terbuka. Entah kenapa Jungkook merasa begitu khawatir pada kakak satu-satunya itu. Ia masih memikirkan tentang apa yang diucapkan Taehyung beberapa hari yang lalu ketika sampai di rumah Jungkook.

"Aku rasa ia ada hubungannya dengan hyung-mu."

Apa?

Kenapa bisa Wonwoo terlibat?

Hal itulah yang terus berputar di otaknya. Namun sampai saat ini ia belum menemukan jawaban atas pertanyaannya.

Lamunannya buyar ketika merasakan tangan dalam genggamannya bergerak pelan. Ia juga bisa melihat jika mata Wonwoo perlahan terbuka.

"Hyung...."

Netra Wonwoo bergulir menatap sang adik. Ia bisa melihat raut khawatir bercampur senang dan kecewa bersatu di sana. Dan Wonwoo tahu alasan dibalik semua raut itu.

"Kook....." panggil Wonwoo pelan.

"Ya, hyung? Hyung butuh sesuatu?" tanya Jungkook.

"Kookie, hyung boleh minta sesuatu?" pertanyaan itu dijawab anggukan oleh Jungkook. "Maaf, tapi bisa tinggalin hyung sendiri dulu gak......?" lirihnya.

[✔] Lie Again [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang